Airbus Bakal Luncurkan Pesawat Tanpa Polusi

Pakai bahan bakar hidrogen mulai 2035

Jakarta, IDN Times - Airbus berencana meluncurkan pesawat tanpa emisi alias polusi udara. Pabrikan pesawat asal Prancis itu menargetkan pesawat berbahan bakar hidrogen mulai 2035.

Hal tersebut sejalan dengan target perusahaan untuk menuju nol emisi karbon atau net zero emission (NZE).

"Pada tahun 2035, kami telah berkomitmen sebagai Airbus untuk meluncurkan pesawat tanpa emisi, yang akan berbahan bakar hidrogen," kata Presiden Airbus Asia-Pasifik Anand Stanley dalam ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga: Alasan Mobil Hidrogen Belum Seheboh Mobil Listrik

1. Airbus pangkas emisi karbon pakai energi ramah lingkungan

Airbus Bakal Luncurkan Pesawat Tanpa PolusiAirbus luncurkan pesawat baru A220. (dok. Airbus)

Sejak pertama kali meluncurkan pesawat pada 50 tahun lalu, kini Airbus berhasil menurunkan emisi karbon sebanyak 80 persen per kursi penumpang.

Saat ini, pesawat modern yang diluncurkan Airbus memiliki emisi antara 25 persen hingga 40 persen lebih rendah per pesawat dibandingkan generasi sebelumnya yang ada 10 atau 15 tahun lalu.

Namun, pihaknya menyadari bahwa itu saja tidak cukup. Jadi, langkah lebih lanjut yang dilakukan adalah memastikan pesawat disertifikasi untuk bahan bakar berkelanjutan. Saat ini, pesawat Airbus dapat menggunakan hingga 50 persen bahan bakar berkelanjutan.

"Dan pada tahun 2030, kami akan 100 persen tersertifikasi untuk menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan pada semua pesawat kami. Dan sebagai informasi tambahan, bahan bakar penerbangan berkelanjutan mengurangi emisi dalam siklus hidupnya hingga 80 persen," tuturnya.

Baca Juga: Usai Super Hercules, TNI AU Bakal Diperkuat 2 Pesawat Airbus A400M 

2. Aplikasikan teknologi otomatis pada pesawat hingga satelit

Airbus Bakal Luncurkan Pesawat Tanpa PolusiAirbus luncurkan pesawat A220, yang dilengkapi teknologi modern dan lebih ramah lingkungan. (dok. Airbus)

Stanley menegaskan, Airbus adalah perusahaan inovatif. Sebagian besar produk yang mereka luncurkan, seperti pesawat atau satelit adalah produk otomatis yang cukup mandiri. Pihaknya menerapkan teknologi cerdas yang mendukung efisiensi.

"Anda mungkin bertanya, mengapa itu penting? Karena pesawat yang lebih efisien dan cerdas dapat menghemat 5 hingga 10 persen pembakaran bahan bakar dan emisi karbon," ujarnya.

Pihaknya juga mengaplikasikan teknologi cerdas dalam mendesain pesawat baru yang semakin mumpuni dengan bahan yang lebih baru, dan semakin banyak sirkularitas yang dapat didaur ulang.

"Namun yang terakhir dan tidak kalah penting adalah bagaimana kita menggunakan teknologi ini untuk solusi yang benar-benar berkelanjutan yang kita bicarakan," sebutnya.

Baca Juga: 7 Potret Kabin Airbus A380-800 Maskapai Emirates

3. Airbus menyoroti pentingnya konektivitas bagi Indonesia

Airbus Bakal Luncurkan Pesawat Tanpa PolusiPresiden Airbus Asia-Pasifik Anand Stanley dalam ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023). (youtube.com/Kementerian BUMN)

Dia menyebut ada tiga negara yang sedang berkembang di ASEAN dan sekitarnya, yakni India, China, dan Indonesia. Konektivitas di wilayah tersebut tidak mungkin dilakukan hanya dengan jalur kereta api atau jalan raya. Konektivitas yang harus didorong adalah penerbangan.

"Mengapa ini penting? karena hal ini memungkinkan kebebasan bergerak bagi masyarakat dari satu pulau ke pulau lain, dari satu negara ke negara lain, untuk saling terhubung di dalam kawasan ini," tuturnya.

Menurutnya, kebebasan bergerak menciptakan peluang ekonomi. Pihaknya melihat penerbangan mendorong hampir sepertiga dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) karena efek domino.

Pada gilirannya, itu akan mendorong peluang pendidikan dan perawatan kesehatan yang lebih baik, harapan hidup yang lebih panjang, dan peluang ekonomi yang sangat besar.

"Jadi bagi kami, kami sebagai Airbus, strategi kami adalah pengembangan sumber daya manusia yang dapat kami sediakan melalui konektivitas di wilayah ini, dimulai dengan Indonesia," tambahnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya