Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Grab Dorong Adaptasi Bisnis Lewat Teknologi dan Kolaborasi

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi. (Dok. Grab Indonesia)
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi. (Dok. Grab Indonesia)
Intinya sih...
  • Grab Indonesia menekankan keberanian bereksperimen dan ketepatan strategi baru dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.
  • Forum Grab Business 2025 dihadiri hampir 1.400 peserta dari lebih dari 800 perusahaan untuk mendorong adaptasi dunia usaha terhadap gejolak ekonomi global.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Grab Indonesia menekankan perlunya keberanian bereksperimen dan ketepatan dalam menyusun strategi baru sebagai respons atas dinamika pasar yang terus berubah.

Dalam Grab Business Forum 2025, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menyampaikan optimisme tetap relevan dalam situasi yang tidak pasti. Dia menjelaskan, navigasi bisnis saat ini menuntut transformasi cepat berbasis data dan teknologi, bukan sekadar menunggu kepastian.

"Grab Business Forum kami hadirkan sebagai wadah untuk menciptakan ruang kolaborasi lintas sektor, menyusun strategi yang agile, dan membangun ekosistem bisnis yang tangguh dan tumbuh secara berkelanjutan,” kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (22/5/2025).

Grab Indonesia menggelar Grab Business Forum 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, untuk mendorong adaptasi dunia usaha terhadap gejolak ekonomi global, fluktuasi pasar, dan percepatan teknologi. Forum bertema “Beyond Bolder: Navigating Changes, Driving Growth” ini mempertemukan pembuat kebijakan, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lintas sektor.

Memasuki tahun keenam, forum dihadiri hampir 1.400 peserta dari lebih dari 800 perusahaan. Acara dibuka dengan paparan Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Riyatno, serta Ekonom Senior dan mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri.

Keduanya menyampaikan pandangan terkait kebijakan ekonomi, proyeksi investasi, dan pentingnya adaptasi pasar.

1. Grab tawarkan solusi teknologi untuk dorong efisiensi bisnis

Ribuan Mitra Grab Medan Quality Time Bareng Keluarga (Dok. IDN Times)
Ribuan Mitra Grab Medan Quality Time Bareng Keluarga (Dok. IDN Times)

Grab Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung efisiensi operasional bisnis melalui berbagai solusi teknologi. Director of Grab For Business, Roy Nugroho menyampaikan, platform seperti Grab For Business dan layanan B2B lainnya dirancang untuk menyederhanakan kebutuhan operasional perusahaan.

Country Marketing Head Grab Indonesia, Melinda Savitri menambahkan, brand dapat memanfaatkan ekosistem Grab dan OVO untuk meningkatkan visibilitas melalui kampanye kreatif yang terintegrasi. Lewat GrabAds, pelaku usaha dapat menjangkau jutaan pengguna dan Mitra Grab secara tepat sasaran.

Head of Product Geo Grab, Pradeep Varadaraja menjelaskan, peran GrabMaps dalam membantu perusahaan menavigasi lingkungan bisnis yang cepat berubah. Salah satu fiturnya, auto-validation, memungkinkan deteksi dan verifikasi rute perjalanan secara otomatis dan real time berbasis AI.

Pada sesi diskusi panel, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, CEO Paragon Technology Salman Subakat, dan Director Network & Retail Funding BNI Rian Kaslan, berbagi strategi perusahaan dalam merespons percepatan digitalisasi.

Sementara itu, laporan World Economic Outlook 2025 dari IMF menyebut proyeksi perlambatan ekonomi global menjadi 2,8 persen dari sebelumnya 3,3 persen, akibat ketidakpastian kebijakan dan tensi geopolitik. Meski terdampak, ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif dengan capaian 4,87 persen pada kuartal I-2025, menurut data BPS.

2. Ekonomi digital dan ketahanan nasional jadi sorotan

Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Riyatno. (Dok. Grab Indonesia)
Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Riyatno. (Dok. Grab Indonesia)

Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Riyatno menyampaikan, investasi menjadi kontributor terbesar kedua bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu, dengan porsi 29,15 persen.

Dia menyoroti sektor ekonomi digital dan pusat data sebagai industri prioritas yang memiliki potensi besar dalam menarik investasi. Tahun ini, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS, atau 44 persen dari total proyeksi ekonomi digital Asia Tenggara.

"Tentu ini potensi yang sangat besar. Karena itu kami mendorong kolaborasi triple helix, yakni sinergi antara pemerintah, industri, dan juga akademisi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan RI periode 2013-2014, Chatib Basri menekankan ketidakpastian global merupakan kondisi yang tidak dapat dihindari. Dia menggarisbawahi pentingnya adaptasi dalam menghadapi risiko, bukan sekadar menghindarinya.

Dengan mengutip pembalap MotoGP Marc Marquez, dia menekankan ketahanan justru terbentuk dari kemampuan untuk bangkit setelah terjatuh.

“Keberanian dalam bisnis dan ekonomi bukan soal berani ambil risiko semata, tapi tentang bagaimana tetap berpijak dan responsif ketika masa depan tidak pasti. Dan itu hanya bisa dicapai jika kita terbiasa jatuh, namun jatuh dengan selamat,” ujarnya.

Chatib juga mencatat Indonesia memiliki keterpaparan eksternal yang lebih rendah dibandingkan banyak negara lain. Rasio ekspor terhadap PDB yang kecil serta ketergantungan terhadap pasar Amerika Serikat yang hanya sekitar 2,5 persen dari PDB dinilai memberikan stabilitas lebih bagi Indonesia untuk bertahan dan tumbuh di tengah gejolak global.

3. Grab dorong efisiensi operasional lewat solusi terintegrasi

Grab Indonesia menggelar Grab Business Forum 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta. (Dok. Grab Indonesia)
Grab Indonesia menggelar Grab Business Forum 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta. (Dok. Grab Indonesia)

Director of Grab For Business, Roy Nugroho menyampaikan keberanian dalam bereksperimen perlu didukung oleh platform yang andal untuk menjaga produktivitas, efisiensi, dan kontrol perusahaan.

"Grab For Business dan rangkaian solusi B2B dari Grab seperti GrabAds dan GrabMaps berperan untuk menyederhanakan operasional sehari-hari, mulai dari pengelolaan mobilitas, logistik, pengiriman makanan, kebutuhan pokok harian, sampai ke pengendalian biaya yang didukung dengan insight berbasis data," paparnya.

Roy juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan perusahaan melalui GrabAds untuk menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih optimal. Dengan dukungan teknologi dan adopsi kecerdasan buatan (AI), Grab diklaim dapat membantu perusahaan meningkatkan transparansi, kelincahan, dan pengendalian secara menyeluruh.

Grab For Business sendiri menyediakan berbagai layanan dalam satu portal terintegrasi, mencakup transportasi, pengiriman, makanan, belanja, hingga periklanan digital. Perusahaan juga diberikan fleksibilitas metode pembayaran, mulai dari corporate billing, kartu kredit, hingga OVO.

Saat ini, puluhan ribu perusahaan dari berbagai skala telah memanfaatkan platform tersebut untuk mendukung efisiensi dan produktivitas operasional.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Jujuk Ernawati
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us

Latest in Business

See More

Business Hack Tahun Baru: Trik Biar Konsumen Balik Lagi usai Liburan

28 Des 2025, 00:30 WIBBusiness