Profil dan Kekayaan Anthony Tan, Bos Grab yang Temui Prabowo di Istana

- Anthony Tan, CEO Grab, dan Patrick Walujo, CEO GoTo, bertemu Presiden Prabowo Subianto untuk mengumumkan Bonus Hari Raya bagi pengemudi online.
- Anthony Tan adalah pendiri dan CEO Grab. Lulusan University of Chicago dan Harvard Business School. Berasal dari keluarga kaya di Malaysia.
- Anthony Tan dan Patrick Walujo bertemu Presiden Prabowo Subianto untuk mengumumkan Bonus Hari Raya bagi pengemudi online.
- Anthony Tan adalah pendiri dan CEO Grab. Lulusan University of Chicago dan Harvard Business School. Berasal dari keluarga kaya di Malaysia.
- Pengusaha berusia 43 tahun ini masuk dalam daftar 50 Orang Terkaya Singapura versi Forbes dengan kekayaan sebesar 790 juta dolar AS.
Jakarta, IDN Times - Salah satu pendiri sekaligus CEO Grab, Anthony Tan mendatangi Istana Negara pada awal pekan ini bersama dengan CEO GoTo, Patrick Walujo untuk memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto.
Kedatangan dua bos aplikasi transportasi online terbesar di Indonesia ini ditemani perwakilan pengemudi Grab dan Gojek. Anthony dan Patrick mendampingi Prabowo saat mengumumkan pemberian Bonus Hari Raya (BHR) kepada pengemudi online, taksi online dan kurir online.
Kehadiran Anthony menarik perhatian. Berikut profil singkat dan harta kekayaan Anthony Tan.
1. Profil singkat Anthony Tan

Anthony Tan adalah salah satu pendiri dan CEO Grab, aplikasi layanan transportasi online terkemuka di Asia Tenggara. Grab merupakan perusahaan rintisan (startup) unicorn pertama di kawasan ini.
Dikutip dari Yourtechstory, Anthony yang lahir di Malaysia, namun kemudian pindah ke Singapura ini mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Univesity of Chicago dan MBA dari Harvard Business School. Anthony berasal dari keluarga kaya. Ayahnya mengelola bisnis mobil bernama Tan Chang Motors di Malaysia.
Setelah kembali dari Harvard, Anthony bekerja di perusahaan keluarga sebagai kepala pemasaran. Namun, setelah melihat kondisi perusahaan transportasi di Malaysia yang memburuk, ia mendirikan startup bersama temannya, Hooi Ling Tan.
Pada 2012, Anthony bersama dengan Hooi Ling Tan mendirikan MyTeksi, yang berkembang menjadi Grab. Grab kini menawarkan layanan di delapan negara dan telah melebarkan sayapnya ke taksi, sepeda motor, layanan pengiriman, serta penelitian dan pengembangan perangkat lunak.
Investor Grab saat ini, yakni Softbank, Didi Chuxing, dan Toyota. Uber mengakuisisi saham setelah Grab membeli operasi regionalnya pada 2018.
2. Kekayaan Anthony Tan

Pengusaha berusia 43 tahun ini pernah masuk dalam daftar 50 Orang Terkaya Malaysia versi Forbes pada 2019. Saat itu, dia berada di peringkat 38.
Kemudian pada 2021, dia masuk dalam daftar 50 Orang Terkaya Singapura versi Forbes. Anthony berada di peringkat 47, dengan kekayaan saat itu diperkirakan sebesar 790 juta dolar AS. Jika dikonversi dengan kurs saat ini, sekitar Rp12,9 triliun.
3. Grab soal BHR

Mengenai THR atau Bonus Hari Raya (BHR) ,Grab Indonesia menegaskan tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup jika harus memberikannya kepada seluruh mitra pengemudinya.
"Jika BHR diberikan kepada semua mitra pengemudi terdaftar, Grab menyatakan tidak mampu memenuhinya. Namun, Grab akan berusaha untuk menjalankan kebijakan ini sesuai dengan kemampuan finansial perusahaan," kata Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy dalam keterangan resminya, Jumat (14/3).
Grab telah menyiapkan sejumlah kriteria bagi mitra yang akan menerima BHR pada Lebaran 2025. Grab menerapkan prinsip keadilan dan berbasis kinerja dalam menentukan mitra yang berhak mendapat BHR, sehingga setiap mitra aktif mendapatkan apresiasi sesuai pencapaian.