Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perusahaan Hashim Mau Caplok 10 Persen Saham Tambang Mas Sangihe

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus Ketua Dewan Penasehat Kadin Indonesia, Hashim Djojohadikusumo di Menara Kadin, Jakarta, Senin (7/10/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • PT Arsari Tambang akan mengakuisisi 10% saham PT TMS melalui penawaran private placement tanpa perantara.
  • Pendanaan sebesar 300 ribu dolar AS akan digunakan untuk biaya audit, pajak tanah, dan modal kerja.

Jakarta, IDN Times - Perusahaan tambang milik Hashim Djojohadikusumo, PT Arsari Tambang, akan mengakuisisi 10 persen saham PT Tambang Mas Sangihe (TMS) sebagai bagian dari kemitraan strategis.

Seperti dilansir situs web resminya, Baru Gold Corp melalui anak usahanya, PT TMS mengumumkan rencana penawaran private placement tanpa perantara kepada para pemegang saham. Penawaran mencakup 7,5 juta unit saham dengan harga 0,04 dolar per unit, yang diharapkan menghasilkan total dana sebesar 300 ribu dolar AS.

Setiap unit dalam penawaran terdiri dari satu saham biasa dan satu waran pembelian saham yang tidak dapat dialihkan, dengan waran memberikan hak membeli satu saham tambahan dalam dua tahun seharga 0,06 dolar AS.

Pendanaan tersebut ditargetkan selesai sebelum 13 Desember 2024, dengan dana yang akan digunakan untuk biaya audit akhir tahun sebesar 63 ribu dolar AS, pajak tanah 30 ribu dolar, serta sisanya dialokasikan untuk modal kerja.

1. PT TMS telah ajukan persetujuan ke Kementerian ESDM

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (18/10/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Perusahaan sedang menyelesaikan uji tuntas terkait pendanaan operasi produksi yang diumumkan pada 21 November 2024, serta proses regulasi untuk transfer saham dan opsi kepada PT Arsari Tambang yang diumumkan pada 18 November 2024.

PT TMS telah mengajukan persetujuan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI agar PT Arsari Tambang menjadi pemegang saham dalam Kontrak Karya, sesuai prosedur standar yang berlaku.

Setelah persetujuan diberikan, saham TMS akan ditransfer ke PT Arsari Tambang, dan perusahaan berkomitmen memperbarui informasi kepada pemegang saham.

Perusahaan menyatakan tidak ada rencana pembayaran kepada pihak terkait atau pihak yang terlibat dalam aktivitas hubungan investor. Selain itu, perusahaan mengingatkan penawaran private placement dapat direvisi jika harga saham meningkat setelah pengumuman.

2. Penawaran masih menunggu persetujuan dari regulator

Ilustrasi saham (pixabay.com)

Perusahaan menyebutkan partisipasi orang dalam dalam penawaran tersebut termasuk dalam transaksi pihak terkait sesuai aturan Multilateral Instrument 61-101 Protection of Minority Security Holders in Special Transactions (MI 61-101).

Namun, transaksi tersebut dikecualikan dari kewajiban penilaian formal dan persetujuan pemegang saham minoritas karena nilai pasar sekuritas yang diperoleh tidak melebihi 25 persen dari kapitalisasi pasar perusahaan.

Penawaran tersebut masih menunggu persetujuan regulator, dengan seluruh sekuritas yang diterbitkan dikenakan masa tahan empat bulan sesuai hukum sekuritas Kanada. Dana hasil penawaran dinyatakan dalam dolar Kanada, dan perusahaan dapat membayar biaya perantara dalam bentuk tunai, sekuritas, atau kombinasi keduanya sesuai kebijakan bursa.

Sekuritas tersebut tidak terdaftar dan tidak akan terdaftar berdasarkan United States Securities Act of 1933 maupun undang-undang negara bagian AS, sehingga tidak dapat ditawarkan atau dijual di AS kecuali memenuhi syarat pendaftaran atau pengecualian yang berlaku.

3. Perusahaan Hashim akan terlibat di tambang emas Sangihe

Ilustrasi tambang emas (Pixabay)

Sebagai informasi, PT Arsari Tambang adalah bagian dari Arsari Group, perusahaan yang dipimpin Hashim Djojohadikusumo, pengusaha sekaligus adik dari Presiden Prabowo Subianto. Arsari Group memiliki berbagai unit bisnis, termasuk di sektor pertambangan melalui PT Arsari Tambang.

Nantinya perusahaan Hashim akan terlibat dalam proyek emas Sangihe di Pulau Sangihe, Indonesia yang ditaksir memiliki sumber daya emas lebih dari 1 juta ons berdasarkan dua laporan National Instrument 43-101.

Laporan tersebut mencatat 1.022.987 ons emas terinferensi dan 114.700 ons terindikasi, sebagaimana tercantum dalam laporan teknis independen dari Caracle Creek International Consulting Inc (2010) dan Mining Associates Pty Ltd (2017).

Share
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us