Toko Kelontong Sampoerna Cetak Omzet Rp236 Triliun

Dari 243 ribu toko kelontong

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik dukungan seluruh pihak dalam pengembangan bisnis dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), untuk naik kelas.

Airlangga menegaskan UMKM menjadi pilar penting pembangunan ekonomi Indonesia yang terbukti relisien termasuk saat pandemik COVID-19, di mana kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai sebesar 61 persen atau setara Rp9.580 triliun. UMKM juga mampu menciptakan lapangan kerja mencapai 97 persen dari total tenaga kerja nasional.

“Penting untuk diingat bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta adalah kunci untuk optimalisasi pemberdayaan UMKM,” kata Airlangga dalam acara Peluncuran Hasil Survei Litbang Kompas untuk Sampoerna Retail Community (SRC), dikutip dari keterangan resmi, Senin (2/10/2023).

Baca Juga: Kredit Macet UMKM Bakal Dihapus, UMKM Diminta Bijak Ambil Pinjaman  

1. Toko kelontong SRC cetak omzet Rp236 triliun

Toko Kelontong Sampoerna Cetak Omzet Rp236 Triliunilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Disebutkan bahwa kontribusi omzet SRC di 2022 mencapai Rp236 triliun atau setara 11,36% PDB retail Indonesia. Hal itu atas peran PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) dalam pengembangan UMKM di Indonesia, khususnya pelaku usaha toko kelontong yang tergabung dalam SRC.

Dari sisi dampak daya saing, rata-rata omzet toko kelontong naik 42 persen setelah bergabung ke dalam ekosistem SRC. Tercatat, 90 persen toko SRC telah mengadopsi digitalisasi melalui ekosistem digital AYO by SRC, dan 77 persen dari toko di bawah payung SRC mengalami penambahan jenis usaha.

“Data tersebut menunjukkan bahwa toko kelontong tradisional adalah bisnis UMKM yang menjanjikan dan terus dapat dikembangkan menjadi toko yang lebih modern, terdigitalisasi, dan berdampak luas,” tambah Airlangga.

Baca Juga: Perkenalkan UMKM, Telkom Ikut Sertakan UMKM Binaan pada SMEs Hub

2. Total toko kelontong SRC capai 243 ribu

Toko Kelontong Sampoerna Cetak Omzet Rp236 TriliunIlustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Ivan Cahyadi mengatakan, hingga kuartal III-2023, jumlah toko SRC di seluruh Indonesia sudah lebih dari 243 ribu toko. Mereka tergabung dalam 8.200 paguyuban, serta aktif berkolaborasi dengan 6.300 mitra SRC yang merupakan toko grosir.

Ivan mengatakan, SRC terus berinovasi, mendorong digitalisasi, dan berkolaborasi, untuk meningkatkan daya saing sehingga UMKM bisa naik kelas. Selain itu, menciptakan dampak positif terhadap perekonomian nasional, serta penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

"Inovasi dan kolaborasi serta kerja sama strategis menjadi hal penting untuk memajukan ekonomi kerakyatan. Untuk itu, SRC terus mendorong transformasi dan digitalisasi UMKM secara berkelanjutan," ujarnya.

Baca Juga: Dukung TikTok Shop Ditutup, Pemkot Minta UMKM Jualan ke Marketplace

3. Ada tiga faktor yang membuat UMKM naik kelas

Toko Kelontong Sampoerna Cetak Omzet Rp236 TriliunToko kelontong SRC (Instagram.com/@srcindonesia)

Direktur PT SRC Indonesia Sembilan, Rima Tanago mengatakan, SRCIS sudah melakukan sejumlah program untuk membina UMKM, mulai dari inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi. Hal itu telah menciptakan dampak positif.

Tidak hanya bagi para pemilik toko, manfaat juga dirasakan bagi lingkungan sekitar, seperti UMKM di sekitar Toko SRC yang memperoleh manfaat dari Pojok Lokal, sebuah rak khusus yang didedikasikan bagi produk UMKM di sekitar Toko SRC.

Tercatat, omzet produk UMKM yang dipasarkan melalui Pojok Lokal di Toko SRC 40 persen lebih tinggi dibandingkan di toko kelontong lainnya. Secara nasional, total transaksi di Pojok Lokal mencapai Rp5,65 triliun.

"Kami sangat bersyukur karena SRC senantiasa bisa memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional, terutama dalam mendukung UMKM, khususnya toko kelontong, agar terus berkelanjutan dan menjadi lebih baik," tambah Rima.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya