Bahlil Klaim 70 Persen Warga Pasir Panjang Siap Direlokasi

Pengantian rumah tetap jadi komitmen pemerintah

Jakarta, IDN Times - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mencatat sebanyak 70 persen warga Pasir Panjang, Rempang, Batam, Kepulauan Riau menyatakan siap bergeser ke Tanjung Banun.

“Saya menerima aspirasi dari Pasir Panjang. Dari saudara kita di Pasir Panjang sudah 70 persen mereka setuju untuk dilakukan pergeseran,” ungkap Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/8/2023). 

Baca Juga: Sambangi Rempang, Bahlil Sebut 341 Keluarga Bakal Pindah

1. Ada dua hal aspirasi yang disampaikan masyarakat

Bahlil Klaim 70 Persen Warga Pasir Panjang Siap DirelokasiMenteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda (BKPM), Bahlil Lahadalia menemui warga Pulau Rempang yang terdampak pembangunan Rempang Eco-City, Jumat (6/10/2023). (dok. BKPM)

Pasir Panjang merupakan salah satu dari lima kampung yang diprioritaskan untuk bergeser sehubungan dengan pembangunan Rempang Eco-City.

Tercatat sebanyak 150 Kepala Keluarga (KK) menempati kampung tersebut dan dari jumlah tersebut, 70 persen KK sudah bersedia bergeser namun sebagian masih diminta untuk melengkapi dokumen yang dibutuhkan.

Dalam kunjungannya ke Tanjung Banun, Bahlil juga menerima aspirasi dari masyarakat Rempang. Setidaknya ada dua hal yang disampaikan oleh masyarakat pada pertemuan tersebut.

"Pertama, permintaan untuk pergeseran dilakukan di Dapur 3. Kedua, tentang kepastian penggantian rumah yang nilainya lebih mahal daripada yang disediakan oleh pemerintah," jelasnya. 

Baca Juga: Masyarakat Sipil Sentil Bahlil yang Gusur Warga Rempang Tanpa AMDAL

2. Pemerintah dengarkan aspirasi masyarakat

Bahlil Klaim 70 Persen Warga Pasir Panjang Siap DirelokasiTampak dalam hunian sementara bagi warga Pulau Rempang yang terdampak pembangunan Rempang Eco-City. (dok. BKPM)

Ia menjelaskan bahwa sebelumnya lokasi pergeseran memang direncanakan di Dapur 3. Namun karena menerima aspirasi masyarakat yang ingin  lokasinya ingin di dekat pantai, pemerintah membuat kebijakan mengubah lokasi pergeseran ke Tanjung Banun.

“Saya sudah tinjau lokasi Dapur 3, itu tanjakannya tinggi sekali. Saya sengaja jalan kaki, tidak naik mobil supaya Pak Gubernur dan Pak Wali Kota ikut saya jalan kali. Untuk perahu nelayan jauh sekali. Maka kemudian, kita fokus cari tempat dekat pantai, jadi lokasi relokasi inilah (Tanjung Banun) yang saya tinjau. Tapi aspirasi ini kami terima. Saya pertimbangkan,” papar Bahlil kepada warga.

3. Bahlil minta warga tak perlu ragukan komitmen pemerintah terkait penggantian rumah

Bahlil Klaim 70 Persen Warga Pasir Panjang Siap DirelokasiTampak luar hunian sementara bagi warga Pulau Rempang yang terdampak pembangunan Rempang Eco-City. (dok. BKPM)

Terkait dengan kepastian penggantian rumah, Bahlil meyakinkan warga untuk tidak perlu ragu atas komitmen pemerintah. Lantaran jika nilai rumah yang disediakan oleh pemerintah lebih murah, maka pemerintah akan mengganti selisihnya.

“Contoh sekarang, rumah ini kan yang diganti (oleh pemerintah) tipe 45. Harganya 120 juta. Terus kalau bapak ibu punya rumah ada 500 juta. Itu (penilaian) tidak berdasarkan BP Batam tapi berdasarkan konsultan yang akan menilai yaitu KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik),” ungkap Bahlil.

Meski demikian, Bahlil tak menampik bahwa masih ada masyarakat yang belum setuju untuk bergeser.

“Ada juga sekelompok ibu-ibu yang menyampaikan aspirasi untuk belum mau bergeser. Mereka masih ingin tetap di sana. Itulah negara kita negara demokrasi. Jadi justru di situ semakin meyakinkan kepada saya bahwa penting kami pemerintah terus melakukan komunikasi yang baik, sosialisasi yang baik,” ungkapnya.

Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah telah menetapkan lima lokasi prioritas yang akan bergeser dalam tahap pertama pengembangan Rempang Eco-City.

Lokasi prioritas tersebut mencakup kampung Pasir Panjang, Blongkeng, Sembulang Hulu, Sembulang Tanjung dan Pasir Merah. Secara total, di lima kampung tersebut terdapat 961 KK. 

Untuk warga yang sebelumnya menolak bergeser, sebagian telah menyatakan setuju untuk pindah dan akan segera menempati hunian sementara. Dari seluruh KK di lima kampung tersebut, tercatat sudah 341 KK yang secara sukarela menyatakan mau melakukan pergeseran.

Baca Juga: Ombudsman Ungkap Warga Rempang Dipaksa Pindah, Bahlil: Nanti Dicek

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya