Bantuan Sembako Tersalurkan Rp29,84 Triliun, Separuh dari Anggaran

Bantuan sembako ringankan beban masyarakat

Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan melaporkan, realisasi program bantuan sembako sampai 25 September telah mencapai Rp29,84 triliun. Realisasi ini telah mencapai 51,14 persen dari total pagu yang sebesar Rp45,1 triliun di tahun 2023.

"Program sembako ini setiap bulannya diberikan sebesar Rp200 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM), yang diberikan kepada 18,8 KPM," mengutip postingan akun instagram @ditjenperbendaharaan, Minggu (10/8/2023).

Baca Juga: Warga Terdampak Kenaikan Harga BBM Terima Bantuan Sembako Rp150 Ribu 

1. Bantuan sembako ringankan beban ekonomi masyarakat

Bantuan Sembako Tersalurkan Rp29,84 Triliun, Separuh dari Anggaranilustrasi pembagian bansos (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun program sembako merupakan salah satu bantuan sosial untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat keluarga penerima manfaat (KPM) sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.

Dengan demikian, Kementerian Keuangan berharap program sembako dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat, sekaligus sebagai perwujudan tanggung jawab pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan memberikan gizi yang lebih seimbang bagi masyarakat miskin. 

Bantuan ini disalurkan melalui KPPN Jakarta 7 kepada Kementerian Sosial yang kemudian akan diberikan kepada penerima manfaat, bekerja sama dengan bank-bank Himbara dan PT Pos Indonesia.

Baca Juga: Syarat dan Cara Mendapatkan Bantuan Sembako Adaptif 2023, Terbaru

2. Sebanyak 55,5 persen belanja pemerintah pusat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat

Bantuan Sembako Tersalurkan Rp29,84 Triliun, Separuh dari AnggaranIDN Times/Arief Rahmat

Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja negara hingga Agustus 2023 mencapai Rp1.674,7 triliun. Angka tersebut 54,7 persen dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tumbuh 1,1 persen year on year (yoy). 

Komponen Belanja Pemerintah Pusat (BPP) telah terealisasi sebesar Rp1.170,8 triliun (52,1 persen dari pagu). Dari realisasi belanja tersebut, sebanyak 55,5 persen dari BPP atau sebesar Rp649,7 triliun merupakan belanja yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. 

3. Rincian manfaat langsung yang diterima masyarakat per Agustus

Bantuan Sembako Tersalurkan Rp29,84 Triliun, Separuh dari AnggaranIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih rinci, belanja negara yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat tersebut meliputi perlindungan sosial, petani dan UMKM. Salah satunya, Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 9,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Ada pula Kartu Sembako bagi 18,7 juta KPM, dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) untuk 96,7 juta peserta, serta berupa bantuan benih, mulsa, pupuk organik, alat atau mesin pertanian, dan bantuan ternak. 

Selain itu, pemerintah juga telah menyalurkan subsidi dan kompensasi listrik untuk 39,3 juta pelanggan, dan subsidi LPG 3 Kg untuk 4,7 juta metrik ton. Selanjutnya, subsidi dan kompensasi untuk 10.224,5 ribu kilo liter bahan bakar minyak (BBM), dan subsidi perumahan untuk 132,4 ribu unit. 

Di sektor pendidikan, ada Program Indonesia Pintar untuk 11,4 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar Kuliah untuk 725,3 ribu mahasiswa, dan Bantuan Operasional Sekolah (Kemenag) untuk 6,3 juta siswa. Serta bantuan operasional perguruan tinggi negeri untuk 197 PTN, serta Kartu Prakerja untuk 804,85 ribu peserta. 

Sedangkan di sektor infrastruktur, belanja digunakan untuk pembangunan atau rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, sanitasi dan persampahan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), jalan, jembatan, rel kereta api, bandara, pelabuhan, bendungan, dan irigasi. Selain itu, untuk bantuan stimulan perumahan gempa Cianjur sebanyak 42,4 ribu kepala keluarga. 

Baca Juga: Terungkap! 493 Ribu Penerima Bansos Belum Tepat Sasaran

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya