ICOR Masih Tinggi, TPN Ganjar-Mahfud: Pembangunan di RI Belum Efisien

ICOR Indonesia masih tinggi di posisi 7,6 persen

Jakarta, IDN Times - Tim TPN Ganjar-Mahfud MD, Hariyadi Sukamadani mengatakan pembangunan di Indonesia masih belum efisien. Menurutnya, investasi yang masuk ke dalam negeri belum berdampak maksimal bagi kehidupan masyarakat.

Kondisi ini pun tercermin dari angka Incremental Capital Output Ratio atau ICOR hingga Maret masih di level 7,6 persen. 

"ICOR makin tinggi maka menunjukkan pembangunan kita tidak efisien. Artinya modal yang dikeluarkan dengan output yang dihasilkan itu tidak sebanding," tutur Hariyadi dalam Gen Z Memilih dengan Tema Pengusaha Indonesia Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri," Selasa (5/12/2023). 

ICOR menjadi salah satu parameter yang menunjukkan tingkat efisiensi investasi di suatu negara. Semakin kecil angka ICOR, biaya investasi harus semakin efisien untuk menghasilkan output tertentu.

ICOR sangat dipengaruhi kemudahan dalam berbisnis dan daya saing pasar tenaga kerja. Dengan nilai ICOR yang tinggi, berarti pemanfaatan investasi yang masuk untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi masih tidak efisien.

Baca Juga: Diserbu! 305 Investor Nyatakan Minat Investasi di IKN, Ini Rinciannya

1. Investasi yang masuk tak signifikan serap tenaga kerja

ICOR Masih Tinggi, TPN Ganjar-Mahfud: Pembangunan di RI Belum EfisienIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya ICOR yang tinggi menyebabkan penyerapan lapangan kerja tidak maksimal. Apalagi, di tengah penduduk yang kian meningkat dan laju investasi di Tanah Air yang terus mengalami kenaikan di setiap tahunnya. 

Bahkan berdasarkan data 2022, investasi yang masuk Rp1 triliun hanya mampu menciptakan lapangan kerja 1,081 orang.  

"Data BKPM sampaikan 2013 bahwa realisasi investasi Rp400 triliun, outputnya hanya bisa menghasilkan lapangan kerja hanya 1,8 juta. Jadi Rp1 triliun investasi yang masuk hanya menghasilkan 4.600 orang, maka investasi naik 3 kali lipat tapi penyerapan turun 75 persen, ini jadi pekerjaan rumah kita semua," tegas Hariyadi. 

2. Ada 8 misi di bidang ekonomi paslon Ganjar-Mahfud MD

ICOR Masih Tinggi, TPN Ganjar-Mahfud: Pembangunan di RI Belum EfisienCalon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Dia mengatakan program paslon Ganjar-Mahfud mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen (yoy), atau menjadi yang tertinggi dibandingkan target pertumbuhan ekonomi dengan pasangan calon presiden lainnya. 

Hariyadi pun memaparkan ada delapan misi di bidang ekonomi yang akan didorong oleh pasangan calon Ganjar-Mahfud MD, yakni:

  1. Mempercepat pembangunan manusia Indonesia unggul yang berkualitas produktif dan berkepribadian
  2. Mempercepat penguasaan sains dan teknologi menurut percepatan riset dan inovasi
  3. Mempercepat pembangunan perekonomian Berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah
  4. Mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi
  5. Mempercepat pembawa sistem digital nasional
  6. Mempercepat perwujudan di lingkungan hidup yang berkecil melalui ekonomi hijau dan biru
  7. Mempercepat pelaksanaan demokrasi substantif penghormatan HAM, supermasi hukum yang berkeadilan dan keamanan yang profesional
  8. Mempercepat peningkatan peran Indonesia dalam mewujudkan tata dunia baru yang lebih berkeadilan melalui politik luar negeri yang bebas aktif dan memperkuat pertahanan negara

Baca Juga: Timnas AMIN Singgung Pertumbuhan Ekonomi Belum Dinikmati Masyarakat

3. Penyerapan tenaga kerja di kuartal III sebanyak 516,467 orang

ICOR Masih Tinggi, TPN Ganjar-Mahfud: Pembangunan di RI Belum EfisienIlustrasi tenaga kerja (IDN Times/Galih Persiana)

Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Indonesia mencapai Rp374,4 triliun di kuartal III 2023, atau naik 21,6 persen secara yoy.

Laju realisasi investasi di kuartal III 2023 naik 7,0 persen secara quarter to quarter (qtq) dibandingkan kuartal II 2023 dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 516.467 orang. 

Baca Juga: Harga Bahan Pokok dan Lapangan Kerja Jadi Isu Utama Pemilih Presiden

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya