Sri Mulyani Ungkap Pandemic Fund G20 Baru Terkumpul Rp25,5 Triliun

Dana yang terkumpul masih jauh dari target

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyoroti mobilisasi dana pandemik (pandemic fund) negara-negara kelompok 20 alias G20, baru mencapai 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp25,5 triliun (kurs Rp15 ribu per dolar AS).

Hal itu disampaikannya dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 ke-3 di bawah Presidensi India.

“Kami menyambut penyelesaian call for proposals oleh pandemic fund  dan menantikan putaran pertama pendanaan yang akan masuk secara bertahap dalam beberapa bulan. Namun, mobilisasi dana pandemik saat ini baru mencapai 1,7 miliar dolar AS. Ini masih jauh dibanding kebutuhan dana sebesar 10,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp157,5 triliun," jelasnya dalam keterangan tertulis Rabu, (19/7/2023).

Baca Juga: Mitigasi Pandemik, 15 Negara Sepakat Bentuk Pandemic Fund di G20

1. Agenda prioritas negara G20 siap siaga hadapi tanggulangi pandemik

Sri Mulyani Ungkap Pandemic Fund G20 Baru Terkumpul Rp25,5 TriliunMenteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dalam The First G20 Finance Ministers and Central Bank Governors’ Meeting (FMCBG). (dok. Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia)

Dana pandemik resmi diluncukan pada tahun lalu, saat pertemuan Presidensi G20 di Bali. Tujuan pembentukan pandemic fund, agar dunia memiliki kapasitas pembiayaan yang memumpuni untuk mencegah dan menghadapi pandemik yang akan datang.

Dengan begitu, Menkeu mendorong negara-negara G20 untuk terus menjaga kolaborasi antara Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan untuk kesiapsiagaaan dalam penanggulangan Pandemik.

"Saat ini, World Health Organization sedang mengembangkan kerangka volatilitas dan
risiko ekonomi dan kesehatan (Framework of Economic Vulnerabilities and Risks/FEVR)
berkonsultasi dengan Bank Dunia, Bank Investasi Eropa, dan Dana Moneter Internasional," jelasnya.

2. Isu yang dibahas dalam FMCBG ke-3 di bawah Presidensi India

Sri Mulyani Ungkap Pandemic Fund G20 Baru Terkumpul Rp25,5 TriliunKantor Berita ANTARA

Perhelatan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 dilaksanakan pada (FMCBG) di bawah Presidensi India, dilaksanakan sejak 17-18 Juli 2023. Dalam pertemuan ini, para Menkeu dan Gubernur Bank Sentral membahas berbagai isu yang menjadi prioritas negara G20, untuk menghadapi tantangan global saat ini.

Adapun Isu-isu yang diangkat dalam pertemuan tersebut antara lain, ekonomi, kesehatan global. Forum itu juga membahas isu keuangan berkelanjutan dan infrastruktur; arsitektur keuangan Internasional, perpajakan internasional; serta sektor keuangan dan inklusi keuangan.

Baca Juga: BKF: Proyeksi Ekonomi RI Tetap Tinggi Dibandingkan Negara G20 

3. Menkeu dan Menkes teken proposal dana pandemik

Sri Mulyani Ungkap Pandemic Fund G20 Baru Terkumpul Rp25,5 Triliunpixabay.com

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menandatangani Cover Letter Proposal Pandemic Fund Indonesia sebagai wujud komitmen Pemerintah dalam kesiapan penanganan pandemik selanjutnya.

Menkeu mengatakan penandatanganan ini merupakan langkah nyata Pemerintah untuk merealisasikan pandemic fund. Pembentukan dana itu sendiri adalah salah satu hasil dari Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022 lalu.

"Sebagai negara dan kawasan, kita tidak boleh mengabaikan atau memperlakukan pandemik seolah hanya guncangan sesaat dan kita bisa melanjutkan hidup", ungkap Menkeu.

Menkeu mengatakan, pandemik COVID-19 sebaiknya tidak dianggap sebagai satu kejadian besar semata, tetapi kita harus bisa belajar dari peristiwa tersebut. Oleh karenanya, Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 memberikan upaya besar serta pengaruh kepada para negara anggota untuk menyiapkan dana penanganan pandemik.

Baca Juga: KTT ASEAN 2023, Indonesia Dorong Pembentukan Pandemic Fund

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya