Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Restui Penggabungan U.S. Steel dan Nippon Steel Jepang

ilustrasi perusahaan baja (pexels.com/Hoang NC)
ilustrasi perusahaan baja (pexels.com/Hoang NC)
Intinya sih...
  • Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif menyetujui penggabungan antara U.S. Steel dan Nippon Steel asal Jepang.
  • Nippon Steel wajib menggelontorkan 11 miliar dolar AS (sekitar Rp179 triliun) untuk investasi baru hingga 2028.
  • Trump menjanjikan bonus 5 ribu dolar AS bagi pekerja dan Nippon berkomitmen menjaga seluruh tungku U.S. Steel tetap beroperasi penuh selama 10 tahun.

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Jumat (13/6/2025) yang menyetujui penggabungan antara U.S. Steel dan Nippon Steel asal Jepang. Langkah ini diambil setelah kedua perusahaan menandatangani perjanjian keamanan nasional dengan pemerintah AS.

Menurut laporan CNBC Internasional, semua izin regulasi telah dikantongi, dan kemitraan ini akan segera diselesaikan. Perjanjian tersebut memberikan pemerintah AS sebuah “saham emas” yang menyertai komitmen tata kelola, produksi domestik, dan perdagangan. Namun, tidak dijelaskan secara rinci kekuasaan apa saja yang menyertai kepemilikan saham tersebut.

1. Nippon janji investasi raksasa dan lindungi pekerja

Nippon Steel wajib menggelontorkan 11 miliar dolar AS (sekitar Rp179 triliun) untuk investasi baru hingga 2028 sebagai bagian dari kesepakatan keamanan nasional. Investasi ini termasuk proyek greenfield yang dijadwalkan rampung setelah tahun 2028. Selain itu, perusahaan juga berkomitmen menjaga seluruh tungku U.S. Steel tetap beroperasi penuh selama 10 tahun.

Dalam pidatonya kepada para pekerja, Trump menyebut tidak akan ada pemutusan hubungan kerja. Ia juga menekankan, tidak akan ada outsourcing sama sekali, dan menjanjikan bonus 5 ribu dolar AS (sekitar Rp81 juta) bagi pekerja. Nippon menyatakan komitmennya terhadap kontrak serikat dan akan menanamkan dana miliaran dolar di fasilitas Pennsylvania dan Indiana.

CNN Internasional mencatat Nippon akan menghormati struktur serikat pekerja di U.S. Steel. Komitmen ini dianggap penting untuk meredakan kekhawatiran tenaga kerja AS. Di sisi lain, kesepakatan tersebut dipandang strategis dalam mempertahankan lapangan kerja domestik di sektor industri berat.

2. Proses tinjauan CFIUS dan penolakan awal dari Biden

Joe Biden memulai kampanye Pilpres 2020-nya dengan sebuah acara pembukaan setelah menjabat sebagai Wakil Presiden. (Michael Stokes, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Joe Biden memulai kampanye Pilpres 2020-nya dengan sebuah acara pembukaan setelah menjabat sebagai Wakil Presiden. (Michael Stokes, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Sebelum Trump menyetujui kesepakatan, penggabungan ini sempat dikecam oleh Partai Republik dan Demokrat saat kampanye pemilu 2024. Pemerintahan Joe Biden bahkan memblokir kesepakatan ini menjelang akhir masa jabatannya karena alasan keamanan nasional, meskipun Jepang adalah sekutu dekat AS. Namun, setelah kembali menjabat, Trump memerintahkan peninjauan ulang atas penggabungan tersebut pada April lalu.

Dilansir dari The Guardian, Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) meninjau transaksi ini selama masa kepemimpinan Biden dan Trump. Dalam perintah yang ditandatangani Jumat, disebutkan bahwa CFIUS menemukan bukti yang kredibel bahwa Nippon mungkin berpotensi mengancam keamanan nasional. Namun, risiko tersebut dianggap bisa “dikurangi dengan memadai” melalui perjanjian keamanan yang disepakati.

Sementara itu, U.S. Steel memperingatkan bahwa tanpa suntikan dana baru, mereka akan menutup pabrik-pabrik lama yang terikat kontrak serikat. Serikat Pekerja Baja Amerika (USW) pun menyuarakan kekhawatiran bahwa Nippon akan mengalihkan produksi ke fasilitas non-serikat di Texas atau mengimpor baja dari Jepang.

3. Trump ganti narasi jadi kemitraan dan naikkan tarif baja

Presiden AS Donald Trump berbicara di CPAC Februari 2011. (Mark Taylor from Rockville, USA, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Presiden AS Donald Trump berbicara di CPAC Februari 2011. (Mark Taylor from Rockville, USA, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Trump menggambarkan penggabungan ini sebagai kemitraan, bukan akuisisi, dalam unggahannya di Truth Social pada 23 Mei. Ia menyatakan, U.S. Steel akan tetap dikendalikan oleh AS dalam pidatonya kepada pekerja pabrik di luar Pittsburgh pada 30 Mei 2025. Namun, deskripsi tersebut menuai kebingungan di kalangan investor dan pimpinan serikat pekerja.

Dalam dokumen resmi ke Komisi Sekuritas dan Bursa tertanggal 8 April, U.S. Steel menyatakan akan menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Nippon North America. Sementara itu, Trump mengumumkan tarif impor baja AS digandakan menjadi 50 persen, berlaku mulai 4 Juni, sebagai bagian dari strategi proteksionisnya.

Trump juga menyebut kesepakatan ini akan memastikan 51 persen kepemilikan oleh orang Amerika. Tawaran penggabungan oleh Nippon senilai hampir 15 miliar dolar AS (sekitar Rp244 triliun) sempat tertunda sejak pemerintahan Biden karena sorotan terhadap isu keamanan nasional. Meski kini direstui, U.S. Steel tetap menghadapi masa depan yang berbeda jauh dari masa kejayaannya sebagai lambang kekuatan industri AS.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us