5 Upaya Meningkatkan Literasi Digital untuk Para Pelaku UMKM

Menurut data internetworldstats, pada Maret 2021 ini pengguna internet di Indonesia tercata sebanyak 212,35 juta jiwa. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia menjadi negara pengguna internet terbesar ke-3 di Asia setelah China dan India. 

Pengguna internet di Indonesia sudah mencapai lebih dari 73 persen dari total penduduk Indonesia. Namun seperti yang kita tahu, pesatnya perkembangan pengguna internet ini belum tentu diimbang oleh pemahaman literasi digital. 

Mengacu pada buku Materi Pendukung Literasi Digital yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2017), menjadi literat berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk. Termasuk juga kesadaran dan berpikir kritis terhadap berbagai dampak positif dan negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.  Oleh sebab itu literasi digital penting untuk disosialisasikan dan dipahami oleh para pengguna internet.

Literasi digital sendiri bisa dibilang sebagai guideline untuk para pengguna internet agar bisa mengonsumsi informasi dan menggunakan dengan benar. Selain itu dengan memahami literasi digital, maka para pengguna internet bisa lebih berpikir kritis dan menyadai akan berbagai dampak positif maupun negatif seperti berita hoaks maupun penipuan di internet, sehingga masyarakat pun turut berperan dalam menciptakan tempat yang aman dan nyaman di internet.

Meski pengguna internet di Indonesia sudah sangat banyak, namun belum berarti jaringan dan infrastruktur internet di Indonesia sudah merata. Luasnya wilayah di Indonesia juga menjadi tantangan sekaligus kendala dalam mempercepat pembangunan dan fasilitas internet untuk masyarakat. 

Di beberapa daerah, terutama di luar pulau Jawa masih banyak yang belum bisa menikmati jaringan internet yang mudah diakses dan cepat. Terlebih lagi harga internet di Indonesia masih cukup mahal untuk banyak kalangan yang tinggal di daerah. Perlu kita ketahui, banyak juga UMKM di daerah-daerah di luar pulau Jawa yang memiliki potensi besar untuk membangkitkan roda perekonomian daerah.

Untuk mendukung proses percepatan digitalisasi pada UMKM di daerah, tentu saja pemerintah perlu bekerja keras dan lebih cepat lagi untuk bisa membangun infrastruktur dan menyediakan fasilitas-fasilitas internet yang terjangkau atau gratis.

Fasilitas internet gratis bisa dipasang di beberapa tempat yang dapat mendukung masyaralat untuk beraktivitas baik bekerja maupun belajar. 

Saat ini memang sudah banyak yang lihai menggunakan sosial media, baik di kota maupun di daerah. Namun, berinternet bukan melulu soal sosial media saja. Karena itu pelatihan dan pembekalan ilmu mengenai literasi digital kepada masyarakat di berbagai derah, kalangan, dan usia itu perlu digencarkan kembali. 

Sosialisasi, pembakalan dan pelatihan literasi digital ini memang membutuhkan inde-ide yang cemerlang dan kreatif agar masyarakat tertarik dan merasa perlu untuk mengikutinya. Pelatihan dan sosialisasi literasi digital ini juga bisa berfungsi menjadi kegiatan megasah kemampuan dan menyalurkan ide-ide kreatif di internet sehingga tujuan akhirnya adalah masyarakat jadi lebih bijak dan tepat dalam memanfaatkan internet untuk berbagai aspek kehidupan, mulai dari karier, kesehatan, hingga ekonomi. 

Beberapa kegiatan pelatihan yang bisa dilakukan misalkan seperti membuat pelatihan menulis di blog, mengelola sosial media, dan membentuk kelompok atau komunitas-komunitas membaca buku digital. 

Tentu saja e-commerce berperan besar dalam menggerakkan roda ekonomi nasional. Sebagai penyedia platform berjualan online bagi para pengusaha UMKM, e-commerce harus dirangkul oleh pemerintah untuk ikut berperan aktif memberikan pelatihan serta pendampingan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia atau Kominfo sendiri sedang gencar-gencarnya untuk mendorong UMKM go online. Salah satu upaya yang telah dan masih terus dilakukan oleh Kominfo adalah bermitra dengan e-commerce. 

Beberapa e-commerce ternama di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan sebagainya perlu lebih gencar dan masif lagi untuk memberikan fasilitas, pelatihan, edukasi, dan pendampingan kepada para UMKM yang tergabung sebagai penjual. Keberadaan mereka tidak hanya menjadi platform berjualan online saja, namun juga sebagai tempat untuk belajr dan meningkatkan literasi digital sebagai pelaku usaha. 

Lahirnya sebuah teknologi seperti internet ini memang sangat memudahkan kehidupan manusia. Namun tentu saja kehadirannya juga diiringi adanya dampak negatif yang ditimbulkan. Oleh sebab itu, tindakan preventif yang wajib dilakukan adalah dengan mempelajari dan memahami dengan baik penggunaan dari internet itu senditi. 

Seperti yang diketahui, saat ini sudah marak sekali terjadi penyebaran berita hoaks yang provokatif hingga penipuan online yang terjadi di internet. Para pelaku UMKM baik di kota maupun daerah perlu lebih waspada akan hal-hal tersebut.

Sebeneraya pelatihan maupun seminar mengenai literasi digital ini sudah banyak dilakukan. Namun seringkali digelar untuk pelajar maupun mahasiswa saja. Dengan kata lain, usaha sosialisasi ini belum mencakup semua kalangan. 

Edukasi tata krama berinternet serta pemahaman mengenai UU ITE itu sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM. Edukasi dan pemahaman tersebut dibutuhkan untuk jadi bekal mereka untuk mengelola usaha online mereka dengan baik dan aman. 

Melalui beberapa upaya meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat khususnya para pelaku UMKM, diharapkan perekonomian nasional akan segera bangkit dan berkelanjutan sehingga di saat terjadi wabah atau musibah yang sewaktu-waktu bisa melanda Indonesia, perekonomian Indonesia masih bisa terus berjalan dengan baik.

Nah, bila kamu adalah salah satu pengusaha UMKM, perlu #MulaiDariKamu untuk lebih melek dan turut andil mensosialisasikan literasi digital di lingkunganmu. Semoga dari langkah kecilmu, usaha pemerintah untuk memulihkan pereknonomian Indonesia bisa sukses terlaksana.