Kisah Zhang Hongchao, Pedagang Es Serut sang Pendiri Mixue

Zhang Hongchao jadi bos Mixue yang kini jadi waralaba top

Jakarta, IDN Times - Gerai es krim Mixue sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Bahkan, kini banyak lelucon terkait gerai Mixue bisa dengan cepat mengisi rukan yang kosong di mana pun lokasinya.

Mixue adalah gerai es krim asal China yang didirikan oleh Zhang Hongchao. Kerajaan bisnisnya itu dia mulai dari bisnis kecil-kecilan. Bahkan, awalnya Hongchao menjual es serut di sebuah kota kecil di Zhengzhou, China pada 1997.

Baca Juga: Lagi Buka Lowongan Kerja, Berapa Gaji Karyawan Mixue? 

1. Hongchao mulai bisnis dengan modal Rp8 juta

Kisah Zhang Hongchao, Pedagang Es Serut sang Pendiri MixueMixue ice cream (instagram.com/mixue.icecream)

Di awal kariernya sebagai pebisnis, Hongchao tak memiliki modal besar. Bahkan, dia harus meminjam uang ke sang nenek sebesar 4 ribu yuan atau sekitar Rp8 juta (kurs Rp2 ribu).

Dilansir FoodTalks, Sabtu (14/1/2023), Hongchao mendirikan warung es serut saat dia lulus kuliah. Tokonya dinamakan cold stream shaved ice atau es serut aliran dingin.

Kala itu, dia berdagang es serut dengan alat yang terbatas, hanya dengan lemari es, beberapa bangku, dan meja lipat. Bahkan, alat penyerut esnya dia buat sendiri dengan merakit mesin atau motornya, turntable, dan juga cutter.

Setelah bisnisnya mulai terbangun, dia menambah produk yang dijual, seperti es krim, smoothie, dan juga teh susu. Dia mulai bisa mencetak penghasilan sekitar 100 yuan per hari.

Baca Juga: Begini Cara Baca Mixue yang Benar dalam Bahasa Mandarin, Jangan Salah!

2. Toko es serut Zhang Hongchao harus tutup karena masalah musim

Kisah Zhang Hongchao, Pedagang Es Serut sang Pendiri Mixueilustrasi cuaca dingin (unsplash.com/Thom Holmes)

Beberapa waktu kemudian, bisnis Hongchao mengalami kendala. Dikarenakan dia menjual minuman dingin, bisnisnya tak berjalan lancar saat musim dingin. Dia pun terpaksa menutup tokonya karena permasalahan tersebut.

Namun, Hongchao tak patah semangat. Satu tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1999, Hongchao mendirikan lagi gerai es krim bernama Mixue Bingcheng, yang berarti kastil es yang dibangun dengan salju yang manis.

Lalu, pada tahun 2000, Hongchao menjajal bisnis restoran China dan juga makanan barat. Lalu, pada 2003, dia juga membuka restoran makanan rumah. Namun, bisnis restorannya tak berjalan lancar.

Masih gigih memperjuangkan minatnya, Hongchao pun membuka gerai es krim di sebelah restorannya, dengan tetap menggunakan Mixue Bingcheng. Dia membuka gerai es krim bertepatan dengan penyelenggaraan Olimpiade 2008 di Beijing, China.

Kala itu, es krim berbentuk kerucut atau seperti puncak Monas sedang melejit. Harga es krim naik hingga 5-10 kali lipat. Melihat peluang itu, Hongchao membuat perhitungan biaya, dan berhasil menjual es krim seharga 2 yuan, di kala toko lain menjualnya seharga 10 yuan. Gerai es krimnya pun mulai digandrungi, dan terus berkembang pesat sejak itu.

Baca Juga: Kok Harga Mixue Bisa Murah? Ini Rahasianya

3. Mixue masuk ke bisnis waralaba pada 2007

Kisah Zhang Hongchao, Pedagang Es Serut sang Pendiri MixuePotret salah satu gerai Mixue di Indonesia (instagram.com/mixue.icecream)

Melihat perkembangan bisnisnya yang pesat, Hongchao pun terjun ke bisnis waralaba (franchise), tepatnya pada tahun 2007. Setelah itu, lusinan gerai Mixue dibuka di Provinsi Henan, China.

Pada tahun 2008, Hongchao mendirikan perusahaan, dengan jumlah gerai Mixue kala itu sudah lebih dari 180. Namun, kala itu dia menemui permasalahan rantai pasok. Akhirnya, Hongchao memutuskan untuk mempekerjakan manajer profesional dan mengoptimalkan model manajemen.

Selanjutnya, pada 2010, Mixue Bingcheng bekerja sama dengan Zhengzhou Baodao Trading Co Ltd untuk mengembangkan waralaba di seluruh negeri. Upaya itu makin meningkatkan visibilitas dan pengaruh perusahaan milik Hongchao.

Pada 2012, Mixue Bingcheng mulai membangun pusat litbang modern dan pabrik pusatnya. Sehingga, Mixue bisa mengelola bahan baku secara mandiri.

Pada 2014, perusahaan mendirikan pusat logistik di Kota Jiaozuo, Provinsi Henan, untuk mengirimkan bahan baku dengan biaya kirim gratis ke waralaba ke seluruh negeri. Dengan pusat pergudangan dan logistiknya sendiri, siklus transit Mixue Bingcheng telah dipersingkat dan biaya inventaris serta biaya penyimpanan bisa terpangkas. Mixue pun jadi merek minuman pertama di China dengan pengiriman logistik gratis.

Kini, Mixue telah memiliki lebih dari 21 ribu cabang di berbagai negara. Pada 2021, Mixue menduduki posisi kelima sebagai perusahaan makanan dan minuman (Food & Beverage atau FnB) terbesar di dunia menurut data Momentum Work.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya