Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kok Harga Mixue Bisa Murah? Ini Rahasianya

Ilustrasi gerai Mixue (instagram.com/mixue.icecream)

Jakarta, IDN Times - Harganya yang murah menjadi daya tarik Mixue sehingga cepat diterima di pasar Indonesia. Bagaimana tidak, cukup merogoh kocek Rp8 ribu saja kamu sudah bisa menikmati es krim asal Negeri Tirai Bambu itu.

Sejak didirikan pada tahun 1997 di negara asalnya, China, Mixue Bingcheng telah meluncurkan berbagai produk termasuk teh susu, teh buah, es krim, dan produk minuman lainnya. Harga murah dan terjangkau adalah tagline mereka.

Apa rahasia yang bikin harganya bisa murah?

1. Mixue membidik konsumen kalangan bawah

Potret gerai Mixue Klungkung (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Mengutip Week in China, Mixue Bingcheng memposisikan dirinya untuk mampu bersaing dengan kompetitor. Ini dimulai dengan menargetkan pasar kalangan bawah.

Pada Juni 2020, produk Mixue memiliki lebih dari 10.000 toko. Perusahaan menjalankan bisnisnya pada skala ekonomi yang disediakan jaringan ini. Toko dibuka dengan model waralaba, dengan pendapatan dari biaya lisensi tahunan, kontrak peralatan, dan perjanjian pasokan bahan baku.

2. Mixue terlibat secara mendalam di seluruh rantai pasok produk

Potret salah satu cabang Mixue di Indonesia (instagram.com/mixueindonesia)

Dilansir Bamboo Works, perusahaan ini menggembar-gemborkan bahwa salah satu keunggulan utama yang membuat produknya kompetitif, yakni keterlibatannya yang mendalam di seluruh rantai nilai di segmen industri makanan dan minumannya.

Mereka mengatakan bahwa jaringan pabrik yang dioperasikan sendiri di seluruh daratan China memberikan pasokan bahan yang stabil untuk para pemegang waralaba.

Perusahaan mengatakan berencana untuk terus mendiversifikasi bisnisnya agar tetap menjadi yang terdepan.

3. Konsep waralaba juga memberi keuntungan dari sisi harga

potret kedai es krim dan minuman Mixue yang sedang viral (instagram.com/mixueindonesia)

Harga produk Mixue ditekan melalui sistem waralaba, di mana perusahaan memproduksi bahan-bahannya sendiri dan kemudian menjualnya ke toko-toko dalam jumlah besar.

Bayangkan saja, menurut The World of Chinese, hanya 47 dari 20 ribu gerai Mixue Bingcheng yang dioperasikan langsung oleh perusahaan. Sisanya adalah pewaralaba yang membayar biaya kemitraan.

Mungkin lebih akurat untuk menyebut Mixue Bingcheng sebagai perusahaan produksi dan logistik makanan, daripada outlet minuman. Sebab, hampir semua pendapatannya berasal dari penjualan bahan ke toko-toko yang menyandang logo dan mereknya.

Perusahaan ini membangun rantai pasokannya sendiri pada 2012 untuk memproduksi hampir semua bahannya sendiri. Sebagian besar minuman mereka dibuat dari bubuk, yang juga mengurangi biaya transportasi dan penyimpanan rantai dingin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us