5 Hal Konkret Vale terhadap Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan

Industri pertambangan memiliki andil besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kehadirannya mampu membuka lapangan kerja dan lapangan usaha sehingga mampu menyerap tenaga kerja.
Sebagai salah satu perusahaan tambang mineral terbesar di Tanah Air, kegiatan PT Vale Indonesia adalah menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam matte. Mereka memproduksi nikel dengan rata-rata volume per tahun mencapai 75 ribu metrik ton.
Selain itu, perusahaan ini telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Berikut 5 inisiatif utama yang mencerminkan dedikasi perusahaan dalam #MenambangKebaikan pada aspek penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Keep scrolling guys!
1. Penggunaan energi terbarukan melalui PLTA
Sejak 1979, PT Vale telah mengoperasikan PLTA Larona dengan kapasitas 165 MW. Kemudian pada 1999, perusahaan menambah PLTA Balambano berkapasitas 110 MW, dan pada 2011, PLTA Karebbe dengan kapasitas 90 MW mulai beroperasi.
Dikutip dari situs resmi Vale, total kapasitas dari ketiga PLTA ini mencapai 365 MW, yang digunakan untuk mendukung operasional pabrik pengolahan nikel di Sorowako, Sulawesi Selatan. Investasi untuk ketiga PLTA ini mencapai lebih dari US$1 miliar dan berperan penting dalam mencegah emisi karbon setara dengan 1 juta ton CO2 per tahun.