Winston Utomo Ungkap 3 Cara Perusahaan Media Bisa Maju

Jakarta, IDN Times - Founder dan CEO IDN Media, Winston Utomo mengungkapkan tiga cara perusahaan media bisa berkembang di Indonesia. Menurut Winston, Indonesia mendapat berkah dari potensi internet yang ada.
"Kita sangat beruntung di Indonesia, ada 250 juta pengguna internet user dan perkembangan serta penetrasi internet sangat cepat. Banyak kesempatan bagus di Indonesia untuk perusahaan media dan konten kalau mereka mau bersaing dan berkembang," kata Winston dalam acara Wild Digital Indonesia 2021, Kamis (9/9/2021).
Lalu, apa saja tiga cara bagaimana perusahaan media bisa berkembang di Indonesia?
1. Hiperlokalisasi perlu dilakukan karena ada kesenjangan informasi

Winston mengatakan di Indonesia terjadi kesenjangan informasi. Sebagai contoh, 90 persen konten yang diproduksi media menyangkut soal Jakarta. Padahal populasi masyarakat yang tinggal di Jakarta hanya sekitar 10 persen penduduk Indonesia.
"Jadi ada gap informasi di sini. Banyak orang di Indonesia yang butuh konten dengan kualitas bagus. Jadi kami coba memproduksi konten sebaik mungkin di Indonesia," katanya.
Untuk mengatasi kesenjangan informasi itu, IDN Media kini mengembangkan biro-biro perwakilan di berbagai daerah di Indonesia dalam sistem hyperlocal. Dengan demikian, arus informasi tidak hanya terpusat pada peristiwa-peristiwa di kota Jakarta saja, tetapi juga dapat meliputi perkembangan di daerah lainnya.
2. Pendekatan berbasis ekosistem sangat diperlukan

Cara kedua bagaimana perusahaan media bisa berkembang di Indonesia adalah dengan pendekatan ekosistem. IDN Media, kata Winston ingin membuat one stop platform content. Dengan cara ini, media bisa saling berkolaborasi dan cross selling.
"Jadi menurut kami pendekatan ekosistem adalah yang tepat buat kami untuk menumbuhkan dan memenangkan persaingan di Indonesia," katanya.
3. Fokus membangun saluran distribusi konten

Winston mengatakan pada 10-20 tahun lalu perusahaan media tidak hanya mengembangkan konten tapi juga mengontrol distribusi konten mereka. Namun kini, menurutnya, media hanya berfokus pada pengembangan konten saja. Dia menenakan konten memang penting, tapi saluran distribusi konten itu sendiri tidak kalah penting.
"Pembuatan konten tanpa distribusi artinya tidak sustainable dan kita harus bergantung pada banyak platform. Jadi saya percaya untuk memenangkan dan membangun perusahan media yang sustainable, kita harus fokus membangun platform distribusi konten yang dapat dapat diandalkan," ujarnya.