10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Wajib Simak!

Ada 10 tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa

Siklus akuntansi perusahaan jasa hanya memiliki sedikit perbedaan dengan siklus akuntansi perusahaan dagang. Letak perbedaannya adalah pada proses kegiatan usaha dan produk yang dihasilkan, sehingga berpengaruh pada lembar kerja nantinya.

Lembar kerja pada perusahaan jasa juga lebih sederhana daripada perusahaan dagang. Contohnya pada perusahaan dagang, transaksi penjualan meliputi akun penjualan, harga pokok persediaan, hingga harga pokok penjualan. Sedangkan pada perusahaan jasa, hanya ada jurnal pendapatan saja.

Untuk itu, bagi kamu pemula, IDN Times telah merangkum penjelasan siklus akuntansi perusahaan jasa yang wajib kamu ketahui. Cari tahu selengkapnya di artikel ini yuk!

Baca Juga: 4 Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya

1. Mengidentifikasi dan menganalisis transaksi

10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Wajib Simak!Pexels.com/KarolinaGrabowska

Pertama-tama, sebagai seorang akuntan, kamu harus mengidentifikasi setiap transaksi yang terjadi selama periode tertentu. Khususnya semua transaksi yang menyebabkan perubahan posisi keuangan perusahaan dan bisa dinilai ke dalam unit moneter secara objektif. Misalnya nota pembelian, kuitansi penjualan, dan lainnya.

Selanjutnya adalah seorang akuntan wajib menentukan berapa besar pengaruhnya terhadap posisi keuangan perusahaan. Kamu bisa menggunakan rumus berikut ini agar lebih mudah, yaitu:

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

  • Aktiva: kepemilikan aset.
  • Kewajiban: pembelian atau pengadaan barang dan jasa secara kredit.
  • Ekuitas: hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban.

2. Mencatat transaksi ke dalam jurnal

10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Wajib Simak!Unsplash.com/@craftedbygc

Setelah diidentifikasi dan dianalisis, tahapan pada siklus akuntansi perusahaan jasa selanjutnya adalah mencatatnya ke dalam buku jurnal. Umumnya, jurnal merupakan catatan kronologis setiap transaksi yang terjadi.

Seorang akuntan harus mencatat semua transaksi keuangan secara detail dan cermat dalam jurnal umum berdasarkan data atau bukti yang sudah terkumpul.

3. Posting ke buku besar

10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Wajib Simak!Pexels.com/GustavoFring

Setelah mencatatnya dalam jurnal umum, kamu perlu mencatatkan lagi atau posting di buku besar. Buku besar berisi kumpulan rekening-rekening pembukuan yang digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva terkait.

Seorang akuntan perlu menggolongkan transaksi-transaksi keuangan berdasarkan jenis, tanggal, nomor, hingga nama akun tersebut. Dengan begitu, seorang akuntan bisa mengetahui seluruh transaksi perusahaan dalam satu buku besar kas dan menghitung total nilai akun.

Baca Juga: 9 Tahapan Siklus Akuntansi, Ini Penjelasan Lengkapnya

4. Menyusun neraca saldo

10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Wajib Simak!Pexels.com/AndreaPiacquadio

Berikutnya adalah menyusun neraca saldo, yaitu daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode akuntansi tertentu. Seorang akuntan atau kamu hanya perlu memindahkan saldo dari buku besar ke neraca saldo.

Sebagai catatan, angka debit dan kredit pada neraca saldo wajib sama jumlahnya. Ini merupakan tahapan keempat dalam siklus akuntansi perusahaan jasa.

5. Menyusun jurnal dan neraca saldo penyesuaian

10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Wajib Simak!pixabay.com

Tugas seorang akuntan berikutnya adalah membuat jurnal penyesuaian jika masih ada transaksi yang belum tercatat, transaksi salah atau transaksi yang perlu disesuaikan. Jurnal penyesuaian biasanya dilakukan secara periodik.

Seorang akuntan atau kamu juga perlu menyusun neraca saldo kedua. Caranya adalah dengan memindahkan saldo yang sudah disesuaikan di buku besar ke dalam neraca saldo yang baru.

Selanjutnya saldo pada buku besar perlu dikelompokkan ke dalam aktiva atau pasiva. Sama seperti tahap sebelumnya, saldo kelompok aktiva dan pasiva harus sama jumlahnya.

6. Menyusun neraca lajur

10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Wajib Simak!ilustrasi belajar akuntansi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Selanjutnya pada siklus akuntansi perusahaan jasa adalah menyusun neraca lajur. Apa itu neraca lajur? Yaitu neraca yang memberikan informasi dalam bentuk laporan laba rugi dan neraca.

Dalam penyusunan neraca lajur harus mengacu pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian yang sudah dibuat sebelumnya. Jika semuanya sudah selesai, maka seorang akuntan bisa mulai menyusun laporan keuangan perusahaan jasa.

Baca Juga: 7 Definisi Akuntansi Menurut Para Ahli

7. Menyusun laporan keuangan

10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Wajib Simak!ilustrasi laporan keuangan (pexels.com/rodnae-prod)

Seperti yang disinggung sebelumnya, tahap berikutnya adalah menyusun laporan keuangan. Ada beberapa laporan yang perlu disusun, yaitu:

  • Laporan laba rugi
  • Laporan perubahan modal
  • Laporan arus kas
  • Neraca

8. Menyusun jurnal penutup

10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Wajib Simak!Unsplash.com/Kelly Sikkema

Baca Juga: Ini Bedanya Jurnal Umum dan Khusus, Penting Banget di Akuntansi!

Dalam siklus akuntansi perusahaan jasa, kamu juga perlu menyusun jurnal penutup saat akhir periode akuntansi. Caranya adalah dengan mengosongkan atau membuat nihil rekening-rekening pada laporan laba rugi, misalnya rekening nominal dan laporan perubahan modal.

Rekening nominal wajib ditutup karena rekening tersebut digunakan untuk mengukur aliran sumber keuangan selama periode akuntansi berjalan. Tahap dalam siklus akuntansi perusahaan jasa ini dilakukan setelah kamu menyusun laporan keuangan.

9. Menyusun jurnal pembalik

10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Wajib Simak!Pexels.com/AndreaPiacquadio

Belum selesai, seorang akuntan perlu membuat jurnal pembalik, yaitu yang berisi pembalikan pada beberapa akun yang telah ditutup. Tujuannya agar mengembalikan saldo sebelum memulai kembali periode akuntansi berikutnya.

Akun perkiraan yang dibalik umumnya adalah pembayaran yang dibayar di awal dan belum jatuh tempo.

10. Membuat neraca akhir atau awal (setelah ditutup)

10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Wajib Simak!Pexels.com/Pixabay

Tahap terakhir adalah menyusun neraca akhir atau awal. Mengapa disebut begitu? Disebut neraca akhir karena dihasilkan pada akhir periode, sedangkan neraca awal karena akan digunakan sebagai neraca awal pada periode akuntansi berikutnya.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap tentang siklus akuntansi perusahaan jasa yang perlu kamu ketahui sebagai seorang akuntan. Sekarang kamu bisa mempraktikkannya pada perusahaan tempatmu bekerja.

Baca Juga: 9 Tahapan Siklus Akuntansi, Ini Penjelasan Lengkapnya

Topik:

  • Yogama W
  • Anata Siregar
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya