Melihat Potensi Hilirisasi Rumput Laut, Bernilai Tinggi!

Tumbuhan dengan manfaat berlimpah untuk berbagai industri

Jika berbicara mengenai komoditas dari sektor perikanan dan kelautan apa yang muncul di benak? Banyak dari kamu mungkin masih menganggap bahwa komoditas unggulan Indonesia tidak jauh dari ikan, rajungan, dan udang. Dimana komoditas tersebut umumnya diekspor untuk penggunaan dalam industri pengolahan pangan. Namun, jika dicermati kembali terdapat satu komoditas yang jarang diperbincangkan namun diminati oleh berbagai industri di seluruh dunia. Ya betul, komoditas ini adalah rumput laut!

Potensi pengolahan rumput laut ternyata sangat besar dan dapat digunakan di industri pangan maupun non-pangan. Salah satunya adalah rumput laut cokelat yang mengandung senyawa algin. Senyawa tersebut digunakan dalam bermacam produk pangan seperti es krim, jeli, dan pengolahan bakso. Sedangkan alginat yang merupakan polisakarida kerap dimanfaatkan dalam industri kosmetik sebagai pengental dan pengemulsi produk kecantikan. 

Tetapi sayangnya sebagian besar rumput laut Indonesia diekspor dalam kondisi mentah. Sehingga negara pengimpor yang mengolahnya menjadi produk turunannya memperoleh keuntungan yang besar, dan bahkan mengekspornya kembali ke Indonesia. Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo menetapkan rumput laut sebagai salah satu komoditas yang menjadi prioritas rencana hilirisasi. Kira-kira apa saja ya manfaatnya untuk masyarakat Indonesia?

Baca Juga: Jokowi Ingin Hilirisasi Rumput Laut

1. Indonesia adalah produsen rumput laut terbesar kedua di dunia

Melihat Potensi Hilirisasi Rumput Laut, Bernilai Tinggi!ilustrasi rumput laut cokelat (pexels.com/Francesco Ungaro)

Indonesia merupakan salah satu produsen dan pengekspor rumput laut terbesar di dunia. Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP) produksi rumput laut Indonesia mencapai 9,12 juta ton pada 2021 dengan nilai Rp28,48 triliun. Kontributor rumput laut terbesar di Indonesia adalah Sulawesi Selatan yang memproduksi rumput laut sebesar 3,79 juta ton pada tahun 2021.

Rumput laut sendiri dapat diolah lebih lanjut menjadi kerajinan dan agar-agar. Jika semakin banyak rumput laut diolah menjadi produk turunan seperti kerajinan dan agar-agar, maka selain memenuhi kebutuhan ekspor, pasar domestik pun tidak harus mengimpor kerajinan dari negara lain. Sebab bahan tersebut mempunyai peran penting dalam industri makanan dan farmasi sebagai bahan pengental dan pembentuk gel.

2. Menghasilkan pendapatan yang stabil untuk petani rumput laut

Melihat Potensi Hilirisasi Rumput Laut, Bernilai Tinggi!ilustrasi petani rumput laut (commons.wikimedia.org/Jean-Marie Hullot)

Lebih dari 1 juta penduduk pesisir di Indonesia mengandalkan pendapatan dari budidaya rumput laut. Kontribusi petani rumput laut adalah faktor penting terhadap pesatnya pertumbuhan industri rumput laut di Indonesia. Namun, harga rumput laut mentah kerap mengalami fluktuasi, bahkan anjlok. Salah satu dampaknya adalah kesulitan bagi petani untuk memperoleh pendapatan yang stabil dan terjamin. 

Oleh karena itu, hilirisasi rumput laut yang digagas oleh pemerintah juga diharapkan mampu membawa transformasi ekonomi. Dengan mengolah rumput laut menjadi berbagai produk turunan, Indonesia dapat menstabilkan harga rumput dan memberikan penghasilan yang sepadan bagi petani. Sehingga semua pihak dalam rantai pasok rumput laut menjadi lebih sejahtera.

Baca Juga: 5 Komoditas Laut Ini Jadi Prioritas Hilirisasi, Sudah Tahu?

3. Menjadi kunci dalam penerapan circular economy

Melihat Potensi Hilirisasi Rumput Laut, Bernilai Tinggi!ilustrasi circular economy (pexels.com/ready made)

Hilirisasi rumput laut menjadi kunci dalam penerapan circular economy yang berkelanjutan. Dilansir situs web Kementerian Perindustrian, selain penggunaan rumput laut untuk industri pangan dan farmasi, limbah dari hasil pengolahan rumput laut dalam bentuk padatan dan cairan juga mampu dimanfaatkan lebih lanjut.

Limbah tersebut dapat diolah menjadi pupuk, media tanaman, sampai bata ringan. Nah, dengan mengolah rumput laut menjadi berbagai produk, Indonesia akan berkontribusi pada penggunaan sumber daya alam yang lebih efisien dan pengurangan emisi gas rumah kaca.

4. Mampu mengendalikan pencemaran air

Melihat Potensi Hilirisasi Rumput Laut, Bernilai Tinggi!ilustrasi pencemaran air (pexels.com/Yogendra Singh)

Berdasarkan informasi dari Food and Agriculture Organization of The United Nations (FAO), beberapa jenis rumput laut mempunyai kemampuan menyerap ion logam berat seperti seng dan kadmium dari air yang tercemar. Sehingga cocok untuk diterapkan pada pengolahan air limbah di pertambangan.

Selain itu rumput laut juga terbukti mengurangi eutrofikasi yang disebabkan oleh fosfor dan nitrogen konten berlebih yang berasal dari praktik pertanian modern. Maka dari itu hilirisasi rumput laut turut berperan dalam mengatasi pencemaran lingkungan dan menunjang sustainable development goals.

5. Membuka lapangan kerja di bidang riset dan pengembangan

Melihat Potensi Hilirisasi Rumput Laut, Bernilai Tinggi!ilustrasi riset dan pengembangan (pexels.com/Chokniti Khongchum)

Hilirisasi rumput laut berpotensi untuk membuka lapangan pekerjaan baru di bidang penelitian dan pengembangan. Terutama yang terkait pengembangan olahan rumput laut baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, serta pelaksanaan penelitian tentang manfaat rumput laut bagi kesehatan dan lingkungan. Bahkan beberapa negara seperti Inggris sudah memulai riset mengenai penggunaan rumput laut untuk menggantikan kemasan plastik.

Setelah membaca penjelasan di atas kamu sudah lebih paham ‘kan tentang manfaat dari hilirisasi komoditas rumput laut. Rencana #HilirisasiUntukNegeri tentu tidak dapat digerakkan oleh pemerintah saja ya guys! Oleh karena itu, melalui #KementerianInvestasi/BKPM pemerintah mengajak semua pihak–termasuk kamu, untuk mendukung dan mengambil peran dalam memajukan perekonomian Indonesia!

Baca Juga: Menggenggam Masa Depan Cerah Lewat Hilirisasi, Indonesia Siap Maju?

Yohan Photo Verified Writer Yohan

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya