Anggota DPR Dorong Pertamina Hulu Energi Jadi Kunci Ketahanan Energi

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VI DPR RI, Abdul Hakim Bafagih, mendorong PT Pertamina Hulu Energi menjadi kunci ketahanan energi masa depan Indonesia maupun dunia. Abdul Hakim mengatakan, Pertamina Hulu Energi memiliki kontribusi yang besar dalam menyediakan minyak dan gas (migas).
"Pertamina Hulu Energi ini memiliki kontribusi besar terhadap produksi migas nasional. Bisa dibayangkan jika tidak ada Pertamina Hulu Energi, maka ketersediaan migas akan sangat tergantung pada perusahaan eksplorasi lain. Jika sudah mengalami ketergantungan, maka akan sangat mudah dipermainkan pihak lain," ujar Abdul Hakim dalam keterangannya yang diterima IDN Times, Minggu (7/5/2023).
1. Pertamina Hulu Energi berperan penting terhadap kebijakan gas sebagai energi transisi

Abdul Hakim mengatakan, Pertamina Hulu Energi dianggap memiliki peran penting terhadap kebijakan gas sebagai energi transisi. Oleh karenanya, Hakim memberi dukungan kepada Pertamina Hulu Energi mengembangkan subholding upstream.
"Juga memberikan dukungan terhadap PHE dalam melakukan ekspansi sesuai strategi perusahaan, termasuk langkah-langkah investasi serta sumber pendanaan investasi dengan tetap memperhatikan kebijakan sesuai dengan UU yang berlaku, dan tidak bertentangan dengan UUD 1945," kata dia.
2. Masyarakat harus diberi sosialisasi mengenai perbedaan Pertamina dan Pertamina Hulu Energi

Dalam kesempatan ini, Hakim mengatakan, masyarakat harus diberi sosialisasi mengenai perbedaan antara PT Pertamina dan PT Pertamina Hulu Energi.
"Inilah mengapa sosialisasi tentang Pertamina Hulu Energi ini dilakukan, agar masyarakat tahu bahwa ada banyak bidang di Pertamina. Agar masyarakat semakin tahu apa itu Pertamina Hulu Energi dan bidang kegiatannya," ucap dia.
3. OJK tinjau dokumen rencana IPO Pertamina Hulu Energi

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengatakan, dokumen rencana penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) masih dalam tinjauan atau review OJK.
"Untuk detail progres dan tahapan penelaahan ini, kami belum bisa memberikan penjelasan secara resmi sampai izin publikasi diberikan," kata Inarno dalam konferensi pers virtual OJK, Jumat (5/5/2023).
Ia menegaskan, dalam proses IPO, perusahaan memerlukan izin dari banyak pihak selain OJK. Kesiapan perusahaan dan investor pun akan turut mempengaruhi kapan IPO dapat terlaksana.
"Jadi mohon pahami bukan atas izin dari OJK saja, tetapi juga kesiapan mereka dalam book building dan menyiapkan dokumentasi serta external factor, misalnya appetied investor ini semua sangat mempengaruhi kapan IPO bisa dilaksanakan," ungkapnya.