Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Melihat Saham Undervalued Tanpa Ribet untuk Investor Pemula

ilustrasi investasi (unsplash.com/Dimitri Karastelev)
ilustrasi investasi (unsplash.com/Dimitri Karastelev)
Intinya sih...
  • Cek rasio price to earnings untuk melihat saham undervalued
  • Bandingkan price to book value untuk menilai harga saham dibandingkan dengan nilai aset perusahaan
  • Perhatikan dividen dan konsistensinya sebagai indikator kemampuan perusahaan menghasilkan laba
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menemukan saham undervalued atau saham yang harganya di bawah nilai wajar ternyata bisa menjadi peluang besar untuk para investor terutama bagi yang tertarik untuk membeli dengan harga murah dan potensi keuntungan tinggi. Namun, proses analisis saham memang sering kali rumit karena melibatkan berbagai angka, istilah keuangan, hingga laporan perusahaan yang membingungkan.

Sebetulnya ada berbagai cara sederhana dan efektif untuk menilai apakah memang sebuah saham tergolong undervalued atau pun tidak, bahkan tanpa harus menjadi analisis profesional. Berikut ini beberapa cara untuk melihat saham undervalued tanpa ribet bagi investor pemula.

1. Cek rasio price to earnings

ilustrasi trading (unsplash.com/Coinstash Australia)
ilustrasi trading (unsplash.com/Coinstash Australia)

Salah satu indikator paling populer dan mudah digunakan untuk melihat saham undervalued adalah rasio harga terhadap laba atau kerap disebut sebagai price to earning ratio. Rumusnya sederhana, yaitu harga saham dibagi dengan laba bersih per saham yang memang bisa ditemukan di banyak aplikasi saham atau situs keuangan.

Jika P/E ratio sebuah saham jauh lebih rendah dibanding rata-rata industrinya, maka bisa jadi itu merupakan sinyal saham tersebut sedang undervalued. Pastikan untuk selalu mengecek konsistensi laba perusahaan agar nilai rendah tersebut bukan karena kinerja buruk yang berkepanjangan.

2. Bandingkan price to book value

ilustrasi trading (unsplash.com/Behnam Norouzi)
ilustrasi trading (unsplash.com/Behnam Norouzi)

Rasio price to book value sering menunjukkan seberapa besar harga saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan, yaitu nilai aset bersih setelah dikurangi liabilitas. P/B ratio di bawah 1 pada umumnya menjadi indikator kuat saham tersebut diperdagangkan lebih mudah dari nilai aset sebenarnya.

Penting untuk melihat aset perusahaan karena tidak semua aset tersebut memiliki nilai likuid yang sama. Perusahaan yang memiliki banyak utang atau aset yang sulit dijual ternyata tetap bisa berisiko, walau memiliki P/B rendah..

3. Perhatikan dividen dan konsistensinya

ilustrasi saham (unsplash.com/Viktor Forgacs)
ilustrasi saham (unsplash.com/Viktor Forgacs)

Saham undervalued yang bagus sering kali tetap membayar dividen secara konsisten, bahkan ketika harganya turun. Dividen kerap mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan membaginya ke pemegang saham sebagai bentuk dari apresiasi.

Jika suatu saham harganya rendah, tapi tetap harus membagikan dividen stabil atau meningkat setiap tahunnya, bisa jadi pasar belum menyadari nilai sebenarnya. Ini bisa menjadi peluang bagi investor cerdas untuk tetap membeli saham tersebut sebelum harganya naik mengikuti nilai fundamental.

4. Gunakan analisis kompetitor dalam industri yang sama

ilustrasi saham (unsplash.com/Jamie Street)
ilustrasi saham (unsplash.com/Jamie Street)

Cara mudah lainnya untuk melihat saham undervalued adalah dengan membandingkan perusahaan tersebut dengan kompetitor sejenis dalam industri yang serupa. Lihatlah matriks seperti P/E, PB, dan margin keuntungan dari antar perusahaan yang memang memiliki modal bisnis serupa.

Jika perusahaan yang kamu incar ternyata memiliki angka yang lebih menarik, namun dihargai lebih murah oleh pasar, maka menandakan saham tersebut sedang undervalued. Analisis perbandingan ini dapat membantumu untuk menilai apakah harga murah tersebut masuk akal atau justru dijadikan sebagai peluang.

Menemukan saham undervalued tidak harus selalu rumit atau penuh perhitungan yang kompleks. Dengan memahami rasio-rasio sederhana yang ada, serta membandingkan dengan kompetitor sejenis, maka kamu sudah bisa menyaring saham dengan potensi yang besar. Melalui pendekatan yang tepat, kamu bisa membangun portofolio yang kuat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us