Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bank Mandiri Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Q IV Capai 5,08 Persen

WhatsApp Image 2025-12-03 at 18.32.11.jpeg
Media Briefing Bank Mandiri untuk Kuartal IV. (IDN Times/Triyan).
Intinya sih...
  • Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,08 persen pada kuartal IV 2025, lebih rendah dari proyeksi pemerintah.
  • Sejumlah indikator ekonomi menunjukkan perbaikan di penghujung tahun, termasuk peningkatan penjualan ritel dan laju manufaktur dalam tren ekspansi.
  • Inflasi diproyeksikan tetap terjaga di sekitar 2,6 persen hingga akhir 2025, namun kondisi neraca pembayaran masih menjadi perhatian karena diperkirakan mencatat defisit pada tahun berjalan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,08 persen secara year-on-year (YoY) pada kuartal IV 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan proyeksi pemerintah yang memperkirakan pertumbuhan berada di kisaran 5,6–5,7 persen (YoY).

Kepala Departemen Riset Ekonomi Makro dan Pasar Keuangan Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina, menjelaskan pertumbuhan ekonomi pada kuartal tersebut diperkirakan lebih akseleratif karena pola musiman perayaan Natal dan Tahun Baru yang mendorong aktivitas konsumsi masyarakat.

“Kuartal keempat pertumbuhan ekonomi mungkin lebih akseleratif, dengan proyeksi mencapai 5,08 persen. Pada periode tersebut, aktivitas konsumsi meningkat karena momentum Nataru,” ujar Dian dalam Mandiri Economic Outlook Kuartal IV yang digelar secara daring, Rabu (3/12/2025).

1. Sejumlah indikator ekonomi tunjukkan perbaikan

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (unsplash.com/Mathieu Stern)
ilustrasi pertumbuhan ekonomi (unsplash.com/Mathieu Stern)

Ia menjelaskan sejumlah indikator menunjukkan perbaikan di penghujung tahun dibandingkan kuartal sebelumnya. Penjualan ritel pada Oktober 2025 tercatat tumbuh 4,3 persen YoY, meningkat dibandingkan capaian September sebesar 3,7 persen. Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) keluaran Bank Indonesia juga naik signifikan ke level 121,2 pada Oktober, dari posisi bulan sebelumnya di level 115.

Berdasarkan data internal perseroan, Mandiri Spending Index (MSI) mencatat rata-rata pertumbuhan tahunan belanja pada kuartal IV/2025 mencapai 36 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.

“Belanja mobilitas akan terus menguat, sejalan dengan periode liburan Nataru. Biasanya konsumen memanfaatkan masa libur untuk meningkatkan konsumsi dan travelling. Kami juga melihat peningkatan dari sisi durable goods, terutama ditopang oleh pembelian elektronik, khususnya gawai atau handphone. Nanti lebih detail akan dijelaskan,” tegasnya.

2. Laju manufaktur dalam tren ekspansi

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Dok. IDN Times)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Dok. IDN Times)

Di sisi lain, kinerja sektor manufaktur kembali berada pada fase ekspansi. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur tercatat naik menjadi 53,3, lebih tinggi dari rata-rata kuartal III 2025 yang berada di level 50,4. Kendati demikian, ia mencatat indikator investasi masih menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Penjualan semen dan impor barang modal terpantau melambat memasuki Oktober.

Selain itu, kontribusi ekspor neto diperkirakan menurun seiring meningkatnya impor musiman pada akhir tahun. Oleh karena itu, peran belanja pemerintah dinilai sangat krusial. Diyu, sapaan akrabnya, mengaku telah menghitung bahwa pemerintah perlu merealisasikan belanja sekitar Rp934 triliun pada sisa waktu penghujung tahun untuk mencapai target outlook APBN.

Dian menambahkan bahwa untuk mencapai target fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, pemerintah perlu mendorong percepatan realisasi belanja pada bulan-bulan terakhir tahun anggaran. Ia menilai percepatan belanja negara akan menjadi kunci dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Secara keseluruhan, Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 5,0–5,1 persen sepanjang 2025.

“Kami melihat ekonomi Indonesia masih cukup resilien. Perkiraan kami, sepanjang tahun pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5 hingga 5,1 persen,” ujarnya.

3. Inflasi diproyeksikan tetap terjaga

ilustrasi inflasi (unsplash.com/@joa70)
ilustrasi inflasi (unsplash.com/@joa70)

Lebih lanjut, ia menyampaikan inflasi tetap terjaga di sekitar 2,6 persen, dan hingga akhir 2025 inflasi diperkirakan masih berada pada level yang sama. Proyeksi ini dinilai sejalan dengan target Bank Indonesia yang berada pada rentang 1,5–3,5 persen. Namun, ia mencatat bahwa kondisi neraca pembayaran masih menjadi perhatian karena diperkirakan mencatat defisit pada tahun berjalan.

Dian menilai bahwa target dan strategi pemerintah pada 2026, termasuk percepatan realisasi belanja yang lebih ekspansif, berpotensi mendukung pertumbuhan ekonomi tahun depan.

“Kami melihat adanya potensi perbaikan dari sisi realisasi belanja. Ke depan, hal ini dapat menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekonomi pada 2026,” ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Purbaya Kasih Waktu 6 Bulan ke OJK Bereskan Saham Gorengan

03 Des 2025, 19:08 WIBBusiness