Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Tergelincir Tipis di Tengah Ekspektasi Suku Bunga AS

ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Investor yakin The Fed pangkas suku bunga
  • Spekulasi pergantian Ketua The Fed pengaruhi sentimen pasar
  • Rupiah diramal lanjut melemah di perdagangan Kamis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah tercatat melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Rabu (3/12/2025). Rupiah ditutup di level Rp16.624 per dolar AS.

Bloomberg melaporkan, rupiah melemah 3 poin atau 0,02 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.625 per dolar AS. Sepanjang hari, dolar diperdagangkan di rentang Rp16.621-Rp16.638 per dolar AS.

Sementara itu, dalam 52 minggu terakhir dolar berada di kisaran Rp15.828-Rp17.224, dan secara year-to-date tercatat menguat 3,07 persen terhadap rupiah.

1. Investor makin yakin The Fed pangkas suku bunga

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelaku pasar kini menilai peluang pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) semakin besar.

Mengacu pada perangkat CME FedWatch, probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan The Fed pada 9-10 Desember mencapai sekitar 90 persen.

"Di saat yang sama, sinyal melemah dari data ekonomi AS telah memperkuat spekulasi tentang pemangkasan suku bunga," kata Ibrahim.

Ibrahim menambahkan, pelaku pasar kini menanti rilis Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP sektor swasta untuk November yang akan dirilis hari ini.

Selain itu, data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), indikator inflasi yang menjadi acuan penting bagi The Fed juga dinantikan. Rilis PCE untuk September yang sempat tertunda akan disampaikan pada Jumat dan disebut menjadi salah satu data yang paling diawasi oleh The Fed.

2. Spekulasi pergantian Ketua The Fed pengaruhi sentimen pasar

Pasar juga memperhatikan dinamika politik moneter di AS. Ibrahim menyebut, laporan yang beredar mengenai Kevin Hassett, penasihat ekonomi Gedung Putih yang dikabarkan menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed.

Hassett dikenal memiliki pandangan dovish, yakni mendukung suku bunga lebih rendah. Potensi pergantian kepemimpinan semakin memperkuat antisipasi kebijakan moneter AS dapat menjadi lebih longgar di bawah komando baru.

"Kemungkinan ini telah memperkuat antisipasi akan kebijakan moneter yang lebih lunak di bawah kepemimpinan baru," ujar dia.

3. Rupiah diramal lanjut melemah di perdagangan Kamis

Pada perdagangan sore, rupiah ditutup melemah 3 poin setelah sebelumnya sempat berada pada pelemahan 10 poin. Secara keseluruhan, pergerakan rupiah berlangsung relatif stabil sepanjang hari.

Untuk perdagangan Kamis (4/12/2025), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.620–Rp16.640 per dolar AS.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in Business

See More

RI Mau Suplai Pangan Jemaah Haji-Umrah, Bidik Pendapatan Rp60 Triliun

03 Des 2025, 15:45 WIBBusiness