4 Strategi Investasi yang Efektif untuk Menghadapi Inflasi

10 Agu 2025, 21:30 WIB

Deska Chalis

ilustrasi investasi (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Intinya sih...

Investasi pada emas sebagai aset lindung nilai yang tahan terhadap inflasi
Menanam modal di saham perusahaan berfundamental kuat untuk menjaga aliran pendapatan tambahan
Berinvestasi di properti yang cenderung mengalami kenaikan nilai seiring berjalannya waktu

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Inflasi merupakan kondisi pada saat harga barang dan jasa mengalami peningkatan secara signifikan dalam jangka waktu tertentu. Jika kondisi ini tidak diantisipasi, maka inflasi dapat menggerus daya beli dan pada akhirnya menurunkan nilai aset yang dimiliki.

Tidak heran apabila memiliki strategi investasi yang sesuai dianggap sangat penting untuk memproteksi kekayaan dari dampak inflasi yang mungkin terjadi. Berikut ini merupakan strategi investasi yang cukup efektif untuk menghadapi inflasi dan memastikan nilai aset tetap terjaga dengan baik.

1. Investasi pada emas

ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Emas telah dikenal sebagai aset lindung nilai memang tahan terhadap potensi inflasi sejak dahulu kala. Hal ini didasari karena nilai emas cenderung naik pada saat inflasi mengalami peningkatan, sebab permintaan yang cukup tinggi terhadap aset fisik.

Menyimpan sebagian portofolio dalam bentuk emas fisik atau emas digital dapat menjadi langkah cerdas untuk memastikan nilai kekayaan yang dimiliki. Selain itu, emas juga sangat likuid, sehingga mudah dicairkan sewaktu-waktu apabila memang diperlukan.

2. Menanam modal di saham perusahaan berfundamental bagus

ilustrasi saham (unsplash.com/Jamie Street)

Saham perusahaan dengan fundamental kuat dan pertumbuhan stabil sering kali mampu bertahan di tengah inflasi. Hal ini biasanya dapat terlihat dari perusahaan yang bergerak di sektor kebutuhan pokok atau memiliki kekuatan untuk menaikkan harga tanpa berpotensi kehilangan pelanggan.

Memilih saham dengan dividen rutin dapat memastikan strategi investasinya tetap efektif untuk menjaga aliran pendapatan tambahan. Cara ini juga bisa menyeimbangkan dampak kenaikan harga terhadap berbagai kebutuhan sehari-hari.

3. Berinvestasi di properti

ilustrasi investasi properti (pexels.com/AS Photography)

Properti baik yang berupa tanah atau bangunan ternyata cenderung mengalami kenaikan nilai seiring berjalannya waktu. Selain itu, properti yang disewakan juga bisa memberikan pendapatan pasif yang cukup stabil untuk jangka waktu tertentu.

Investasi properti memiliki sifat tahan inflasi karena memang harga sewa dan nilai jualnya ikut meningkat pada saat inflasi sedang tinggi. Melalui perencanaan yang matang, maka properti dapat menjadi sumber kekayaan jangka panjang yang dianggap aman.

4. Memanfaatkan obligasi inflasi

Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Obligasi inflasi merupakan instrumen investasi yang nilainya dapat disesuaikan dengan tingkat inflasi. Produk ini telah dirancang secara khusus untuk melindungi para investor dari potensi penurunan daya beli uang yang mungkin dapat mengacaukan strategi investasi yang dimiliki.

Dengan obligasi inflasi, maka imbal hasil yang diperoleh pun akan terus naik mengikuti laju inflasi yang ada. Hal ini dapat membuat opsi tersebut menjadi pilihan yang sangat ideal untuk Lara investor yang ingin tetap aman tanpa berpotensi mengambil risiko yang terlalu besar.

Menghadapi inflasi memang memerlukan strategi investasi yang bijak dan terdiversifikasi dengan baik. Dengan memahami karakteristik dari masing-masing instrumen, maka investor dapat menyesuaikan portofolio sesuai dengan tujuan dan profil risikonya. Langkah ini dapat memastikan kekayaan tetap terjaga, meski inflasi terus bergerak naik

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.