Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Risiko Keuangan di Masa Pensiun, Yuk, Persiapkan Sejak Dini

ilustrasi pasangan pensiunan berdiskusi masalah keuangan (pexels.com/Yan Krukau)

Memahami risiko keuangan di masa pensiun jadi langkah penting untuk mempersiapkan keamanan finansial di jangka panjang. Ketika kamu bersiap untuk pensiun, ada beberapa risiko utama yang bisa memengaruhi kesejahteraan keuanganmu. Mengakui dan merencanakan risiko-risiko ini bisa membuat masa pensiun lebih nyaman dan aman, lho.

Itulah sebabnya kamu perlu memahami risiko keuangan di masa pensiun. Dengan mengetahui beberapa risikonya, kamu jadi bisa mempersiapkan diri jauh-jauh hari.  

1. Risiko umur panjang

ilustrasi menjalani masa pensiun dengan bahagia (pexels.com/Pixabay)

Risiko ini muncul ketika kamu hidup lebih lama dari yang diperkirakan, dan akhirnya kehabisan tabungan. Saat ini, usia harapan hidup semakin panjang, artinya banyak pensiunan yang mungkin akan menghabiskan 20 hingga 30 tahun dalam masa pensiun. Kalau kamu gak merencanakan dengan baik, ada kemungkinan besar tabunganmu habis sebelum waktunya, lho. 

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tabunganmu cukup untuk bertahan selama masa pensiun. Salah satu caranya adalah dengan mempertimbangkan produk keuangan seperti anuitas, yang dapat memberikan pendapatan tetap selama masa hidupmu.

2. Biaya kesehatan yang tinggi

ilustrasi lansia yang melakukan medical check-up (pexels.com/Kampus Production)

Biaya kesehatan yang terus meningkat adalah masalah besar bagi pensiunan. Ketika kamu sudah gak bekerja, pengeluaran untuk kesehatan bisa saja membengkak, terutama seiring bertambahnya usia. Diperkirakan bahwa pasangan yang pensiun pada usia 65 tahun memerlukan finansial yang besar untuk menutupi biaya medis selama masa pensiun mereka. 

Ingat, asuransi kesehatan gak menanggung semua biaya, seperti perawatan jangka panjang dan beberapa biaya pribadi lainnya, lho. Jadi, menyisihkan anggaran untuk biaya kesehatan, atau membeli asuransi tambahan, bisa membantu meringankan beban ini.

3. Volatilitas pasar

ilustrasi saham (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi saham (pexels.com/Pixabay)

Pasar saham cenderung berfluktuasi, dan jika kamu pensiun saat pasar sedang turun, hal ini bisa berdampak serius pada portofolio investasi kamu. Jika kamu terpaksa menjual investasi saat harga sedang rendah, nilai portofolio akan berkurang drastis.

Untuk mengurangi risiko ini, penting untuk melakukan diversifikasi portofolio dengan menyertakan aset yang lebih stabil seperti obligasi, terlebih saat mendekati masa pensiun. Meski obligasi mungkin gak memberikan keuntungan sebesar saham, mereka lebih aman dari fluktuasi besar-besaran yang bisa terjadi di pasar saham.

4. Inflasi

ilustrasi menghitung pengeluaran lebih banyak karena inflasi (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Inflasi merupakan musuh yang diam-diam menggerogoti daya beli kamu, lho. Ketika harga barang dan jasa naik, uang yang kamu miliki akan semakin sedikit nilainya. Walau jaminan sosial memberikan penyesuaian biaya hidup, inflasi yang signifikan tetap bisa mengganggu kualitas hidup kamu, terlebih jika kamu sangat bergantung pada pendapatan tetap. Oleh karena itu, penting untuk berinvestasi di aset yang bisa mengimbangi atau melebihi laju inflasi, seperti saham atau real estate.

5. Kehilangan pasangan

ilustrasi pensiunan yang ditinggal pasangan (pexels.com/Huy Phan)
ilustrasi pensiunan yang ditinggal pasangan (pexels.com/Huy Phan)

Kehilangan pasangan gak hanya memberikan dampak emosional, tapi juga dampak keuangan yang signifikan. Setelah pasangan meninggal, pendapatan dari pensiun atau jaminan sosial bisa berkurang drastis. Selain itu, biaya pemakaman dan perubahan gaya hidup juga bisa menambah beban keuangan.

Untuk mengantisipasi hal ini, kamu bisa mempertimbangkan untuk mengambil asuransi jiwa atau manfaat pensiun yang memberikan pendapatan kepada pasangan yang masih hidup, sehingga beban finansial bisa lebih ringan.

6. Perubahan kebijakan publik

ilustrasi pasangan pensiunan berdiskusi masalah keuangan (pexels.com/Yan Krukau)

Kebijakan pemerintah mengenai jaminan sosial, pajak, atau layanan kesehatan bisa berubah sewaktu-waktu dan mempengaruhi keuanganmu. Kebijakan seperti kenaikan pajak atau perubahan dalam jaminan sosial bisa berdampak pada pendapatan pensiunan. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengikuti berita tentang perubahan kebijakan ini, agar kamu bisa menyesuaikan perencanaan keuangan sesuai dengan perubahan yang terjadi.

Masa pensiun adalah waktu yang seharusnya dinikmati dengan tenang, namun risiko keuangan bisa menjadi penghalang jika gak diantisipasi dengan baik. Risiko umur panjang, biaya kesehatan, volatilitas pasar, inflasi, kehilangan pasangan, dan perubahan kebijakan publik adalah beberapa ancaman yang bisa mengurangi kualitas hidupmu di masa pensiun. 

Mulai dari sekarang, susun rencana yang matang dan konsultasikan dengan ahli keuangan jika perlu. Semakin cepat kamu merencanakan, semakin besar peluang untuk menikmati masa pensiun dengan lebih aman dan nyaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lathiva R. Faisol
EditorLathiva R. Faisol
Follow Us