4 Alasan Skor Kreditmu Turun, Tagihan Macet!

Skor kredit merupakan salah satu indikator penting yang akan menentukan kelayakan seseorang untuk bisa memeroleh kartu kredit, pinjaman, hingga cicilan rumah atau kendaraan. Ternyata penurunan skor kredit bisa membawa dampak yang cukup signifikan terhadap kemampuan finansial seseorang, sebab lembaga keuangan biasanya akan mulai menilai calon nasabahnya berdasarkan skor kredit yang dimiliki.
Sering kali justru penurunan skor kredit bisa terjadi tanpa disadari karena kebiasaan keuangan yang mungkin terlihat sepele, namun membawa dampak yang cukup signifikan dalam jangka panjang. Untuk memastikan bahwa reputasi kreditmu tetap sehat, maka penting dalam memahami beberapa faktor berikut ini yang menyebabkan skor kredit menurun, sehingga perlu diwaspadai.
1. Telat membayar tagihan kredit

Salah satu penyebab paling umum yang dapat membuat skor kredit menurun adalah keterlambatan dalam membayar cicilan atau tagihan kartu kredit. Setiap kali kamu terlambat membayar, maka biasanya informasi terkait keterlambatan akan langsung dilaporkan pada lembaga pemerintah kredit dan hal ini akan secara otomatis memengaruhi skor kreditmu.
Semakin sering keterlambatan tersebut dilakukan, maka biasanya semakin besar pula potensi penurunan skor kredit yang mungkin akan kamu alami, sehingga mencerminkan potensi risiko tinggi di mata lembaga keuangan. Bahkan, keterlambatan 1 atau 2 hari saja yang terjadi secara berulang kali akan rentan menciptakan jejak negatif yang dapat bertahan lama di histori kreditmu.
2. Penggunaan limit kartu kredit yang terlalu tinggi

Menggunakan kartu kredit hingga mendekati batas maksimum yang telah ditentukan secara terus-menerus justru seolah memberikan kesan bahwa kamu sangat bergantung pada utang. Rasio dari penggunaan kartu kredit yang terlalu tinggi atau yang dikenal sebagai credit utilization ratio justru menjadi salah satu faktor penting yang perlu diperhitungkan dalam perhitungan skor kredit seseorang.
Idealnya memang penggunaan kartu kredit tidak sampai melebihi 30 persen dari total limit yang dimiliki agar tetap sehat dan juga tidak sampai berpotensi mengalami penurunan skor. Biasanya penggunaan yang berlebihan menunjukkan potensi masalah keuangan di kemudian hari, sehingga akan membuat lembaga pemberi kredit pun cenderung ragu dalam memberikan pinjaman baru.
3. Menutup akun kredit lama

Banyak orang yang berpikir bahwa menutup kartu kredit yang sudah tidak digunakan merupakan langkah yang bijak, padahal ternyata hal tersebut bisa menyebabkan dampak negatif terhadap skor kredit seseorang. Penutupan akun lama bisa mempersingkat panjang history kredit, sehingga inilah yang merupakan salah satu komponen penentu dari skor kredit seseorang.
Semakin panjang historis yang dimiliki oleh seseorang, maka biasanya akan semakin tinggi pula tingkat kepercayaan lembaga keuangan terhadapmu. Sementara jika akun lama milikmu yang sebelumnya aktif justru ditutup, maka sistem akan secara otomatis kehilangan data history kredit yang semestinya dapat digunakan untuk menguatkan reputasimu sebagai peminjam yang andal.
4. Terlalu sering mengajukan kredit baru

Setiap kali kamu mengajukan pinjaman atau kartu kredit baru, maka biasanya lembaga keuangan akan melakukan pengecekan secara menyeluruh atau hard inquiry terhadap data kreditmu. Jika terlalu banyak hard inquiry dalam waktu singkat justru akan memberikan sinyal bahwa kamu sedang dalam kondisi keuangan yang tidak stabil atau bahkan menunjukkan kehabisan dana.
Biasanya pihak peminjam akan menganggapmu sebagai pengguna yang terlalu agresif dalam mencari utang, sehingga hal ini dapat menurunkan kepercayaan terkait kemampuanmu dalam mengelola keuangan. Sebaiknya memang kamu dapat mengajukan kartu kredit baru hanya pada saat benar-benar diperlukan atau memang setelah mempertimbangkan dampak terkait skor kredit yang dimiliki.
Menjaga skor kredit agar tetap sehat bukanlah perkara yang sulit asalkan kamu mematuhi aturan yang berlaku. Terpenting tidak telat membayar tagihan dan selalu menggunakan fasilitas kredit tersebut dengan bijak. Skor bukan hanya angka, namun cerminan terkait reputasi finansialmu!