Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Anak Muda Ragu Memilih Emas sebagai Aset Investasi

ilustrasi emas
ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)
Intinya sih...
  • Anak muda lebih tertarik pada investasi yang memberikan keuntungan cepat, seperti saham atau kripto.
  • Kurangnya pengetahuan tentang investasi emas membuat generasi muda ragu untuk memulainya.
  • Proses pembelian dan penyimpanan emas dianggap rumit oleh anak muda yang terbiasa dengan transaksi instan melalui ponsel.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada beberapa tahun terakhir ternyata minat anak muda terhadap dunia investasi sudah semakin meningkat karena kemudahan dalam mengakses berbagai aplikasi finansial digital. Namun, banyak dari mereka yang mungkin mencoba berbagai instrumen, dari mulai reksadana, saham, hingga kripto yang dinilai jauh lebih modern dan menjanjikan keuntungan cepat.

Sayangnya di tengah tren tersebut ternyata sebagian generasi muda justru mulai meninggalkan emas sebagai aset lindung nilai. Mengapa anak muda ragu memilih emas sebagai aset investasi? Ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa anak muda kini mulai ragu memilih emas sebagai aset investasinya.

1. Emas dinilai kurang menguntungkan dalam jangka pendek

ilustrasi emas
ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Banyak anak muda yang mungkin lebih tertarik pada instrumen investasi yang dapat memberikan potensi keuntungan cepat, seperti ke saham atau kripto. Di sisi lain, emas justru memiliki pergerakan harga yang relatif lebih stabil dan tidak memberikan imbal hasil yang cukup signifikan dalam jangka waktu pendek. Hal inilah yang membuat emas terasa kurang menarik untuk mereka yang mungkin mencari sensasi cuan cepat atau ingin hasil yang nyata dalam hitungan minggu saja. Padahal stabilitas harga emas tentu akan menjadi nilai tambah dalam jangka panjang, sebab kemampuannya untuk bisa mempertahankan nilai di tengah potensi inflasi yang mungkin terjadi.

2. Kurangnya pengetahuan tentang investasi emas

ilustrasi emas
ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Sebagian anak muda mungkin kerap menganggap investasi emas hanya sebatas membeli perhiasan di toko atau menyimpannya di rumah saja. Mereka belum memahami bahwa saat ini emas sudah bisa diinvestasikan melalui bentuk digital, logam mulia, atau bahkan tabungan mas yang jauh lebih praktis. Kurangnya edukasi terkait jenis dan cara investasi emas membuat banyak generasi muda ragu untuk memulainya. Tanpa pemahaman yang memadai, maka emas kerap kali dianggap sebagai aset kuno yang sudah tidak relevan lagi dengan finansial modern saat ini.

3. Proses pembelian dan penyimpanan yang dianggap rumit

ilustrasi brankas
ilustrasi brankas (unsplash.com/Andrej Sachov)

Bagi anak muda yang mungkin telah terbiasa dengan transaksi instan melalui ponsel, maka proses pembelian dan penyimpanan emas fisik dianggap jauh lebih merepotkan. Mereka harus memikirkan soal aspek keamanan, biaya penyimpanan, hingga risiko kehilangan apabila memutuskan untuk menyimpannya di rumah. Persepsi yang satu ini hanya akan membuat emas kalah bersaing dengan berbagai aset digital yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun. Padahal ada berbagai platform investasi yang sudah menyediakan layanan penyimpanan emas yang aman dan mudah diakses secara online.

4. Terpengaruh tren investasi digital dan media sosial

ilustrasi emas
ilustrasi emas (pexels.com/Robert Lens)

Tren investasi yang viral di media sosial kerap kali mendorong para anak muda untuk memilih aset yang sedang ramai dibicarakan. Emas jarang sekali menjadi topik yang menarik di dunia digital, sebab memang dianggap terlalu konservatif jika dibandingkan saham atau kripto yang cenderung fluktuatif. Paparan konten investasi yang dapat memberikan keuntungan dengan cepat ternyata akan memengaruhi cara pandang anak muda terhadap nilai dan risiko dalam berinvestasi. Akibat dari hal ini akan membuat mereka jadi kerap mengabaikan emas tanpa benar-benar memahami peran penting sebagai pelindung nilai jangka panjang.

Anak muda ragu memilih emas sebagai aset investasi sebetulnya berakar pada persepsi dan gaya hidup finansial yang serba modern. Meski memang terlihat tradisional, namun emas tetap memiliki posisi penting dalam portofolio investasi karena kestabilannya. Apakah kamu sebagai anak muda masih ragu untuk berinvestasi emas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Business

See More

BCA Dorong Inovasi Bisnis Lewat Indonesia Knowledge Forum 2025

03 Nov 2025, 23:45 WIBBusiness