Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Cara Mudah Melakukan Analisis Fundamental Sebelum Membeli Saham

ilustrasi melakukan analisis fundamental sebelum membeli saham (pexels.com/tima miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Analisis fundamental penting sebelum beli saham
  • Laba bersih menunjukkan kinerja keuangan stabil
  • Pertumbuhan laba menjanjikan masa depan perusahaan

Berinvestasi saham bukan sekadar ikut-ikutan tren, tetapi memerlukan pemahaman terhadap kinerja perusahaan. Cara yang dapat membantu investor dalam mengambil keputusan adalah dengan melakukan analisis fundamental. Metode ini berguna untuk menilai apakah saham suatu perusahaan layak dibeli atau tidak.

Meskipun terdengar teknis, analisis fundamental bisa dilakukan dengan langkah-langkah yang cukup sederhana. Pemula pun bisa mulai dengan memahami laporan keuangan dasar, kinerja perusahaan, dan kondisi industrinya. Dengan pendekatan yang tepat, analisis ini bisa menjadi kunci untuk meraih keuntungan jangka panjang dari investasi saham. Lalu bagaimana cara melakukan analisis fundamental sebelum membeli saham?

1. Cek apakah perusahaan sudah untung atau rugi

ilustrasi mengecek laba perusahaan (pexels.com/george morina)

Mengetahui apakah perusahaan sudah untung atau rugi adalah langkah awal yang penting sebelum membeli saham. Kamu bisa melihatnya melalui laporan laba rugi, terutama pada bagian laba bersih. Laba bersih menunjukkan seberapa besar keuntungan perusahaan setelah semua biaya dikurangkan.

Perusahaan yang konsisten mencetak laba dalam beberapa tahun terakhir umumnya memiliki kinerja keuangan yang stabil. Ini menandakan bahwa bisnis mereka berjalan baik dan mampu menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, jika terus-menerus merugi, sebaiknya pertimbangkan ulang sebelum berinvestasi.

2. Lihat apakah keuntungan perusahaan terus berkembang

ilustrasi keuntungan perusahaan (pexels.com/nataliya vaitkevich)

Selain mengetahui apakah perusahaan untung, penting juga untuk melihat apakah keuntungannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan laba menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola bisnisnya dengan baik dan terus berkembang. Ini bisa menjadi tanda bahwa prospek masa depan perusahaan cukup menjanjikan.

Kamu bisa membandingkan laporan keuangan tahunan selama 3–5 tahun terakhir untuk melihat tren keuntungannya. Jika laba bersih terus naik secara konsisten, ini menjadi sinyal positif bagi calon investor. Namun, jika keuntungan stagnan atau menurun, perlu dilakukan analisis lebih lanjut terhadap penyebabnya.

3. Cek harga saham

ilustrasi mengecek harga saham (pexels.com/AlphaTradeZona)

Setelah melihat kondisi keuangan perusahaan, langkah selanjutnya adalah mengecek harga sahamnya saat ini. Harga saham yang terlalu tinggi bisa jadi tidak sebanding dengan nilai sebenarnya (overvalued), sedangkan harga yang terlalu rendah bisa menjadi peluang jika fundamentalnya bagus. Untuk mengeceknya, kamu bisa membandingkan harga saham dengan kinerja perusahaan melalui rasio seperti Price to Earnings Ratio (P/E Ratio).

Rasio P/E membantu kamu menilai apakah saham tersebut tergolong mahal atau murah dibandingkan dengan laba yang dihasilkan perusahaan. Semakin rendah P/E, biasanya semakin menarik saham tersebut, asalkan perusahaan tetap untung. Namun, pastikan juga membandingkan rasio ini dengan perusahaan sejenis di industri yang sama.

Melakukan analisis fundamental sebelum membeli saham adalah langkah penting untuk meminimalkan risiko investasi. Dengan memahami kinerja keuangan perusahaan, pertumbuhan keuntungan, dan harga sahamnya, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak. Ingat, investasi yang cerdas selalu dimulai dari riset yang matang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us