Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bank Kustodian: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya

Pexels/Acharaporn Kamornboonyarush
Pexels/Acharaporn Kamornboonyarush

Sekarang ini hampir semua orang sudah mengenal investasi reksa dana. Investasi inilah yang dikelola oleh salah satu jenis bank bernama bank kustodian.

Bank ini merupakan bank umum biasa yang mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menjalankan jasa efek, dan melakukan berbagai transaksi lainnya yang berkaitan dengan efek.

Nah, lebih jelasnya terkait dengan apa itu Bank Kustodian dan bagaimana kaitannya dengan investasi reksa dana, simak penjelasannya dari IDN Times berikut ini!

1. Apa itu bank kustodian?

freepik.com
freepik.com

Bank Kustodian merupakan bank umum yang bisa menjalankan kegiatan berkaitan dengan reksa dana. Bank ini membantu para nasabah dalam mengelola investasi reksa dana, sehingga investor bisa mendapatkan keuntungan dari reksa dana tersebut.

Ketika seseorang melakukan investasi reksa dana, maka uang tersebut ditransfer ke rekening bank kustodian ini. Bank ini bersama dengan manajer investasi menghimpun dan mengelola dana masyarakat dalam bentuk reksa dana tersebut.

Ada beberapa tugas utama yang dilakukan oleh bank kustodian ini, yaitu:

  • Membantu pengelolaan administrasi untuk investasi reksa dana. Pengelolaan administrasi tersebut dalam bentuk menyimpan sertifikat, dokumen-dokumen, dan berbagai aset lainnya.
  • Bersama-sama dengan manajer investasi dalam melakukan pencatatan jual beli saham, pasar uang, deposito, obligasi, dan berbagai instrumen investasi lainnya.
  • Mengelola administrasi yang berkaitan dengan investor. Administrasi tersebut dalam bentuk konfirmasi nasabah, transaksi jual beli, laporan, dan lain sebagainya.
  • Ikut melakukan pengawasan terhadap manajer investasi dalam melakukan tugasnya mengelola reksa dana.
  • Menyimpan, dan mengamankan seluruh aset yang diterima dalam bentuk investasi reksa dana.

2. Mekanisme investasi reksa dana

pexels/bichtran
pexels/bichtran

Investasi reksa dana inilah yang menjadi objek pengelolaan oleh bank kustodian dengan manajer investasi. Reksa dana sendiri merupakan sebuah wadah yang digunakan dalam menghimpun investasi dari masyarakat yang dikelola oleh manajer investasi bersama dengan bank kustodian dalam portofolio efek.

Portofolio efek inilah yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai pasar modal, saham, obligasi, pasar uang, dan lain sebagainya. 

Namun, hal itu berbeda dengan instrumen pasar modal yang lebih beresiko, reksa dana merupakan kumpulan dari instrumen tersebut yang dikelola oleh manajer investasi. Sehingga investasi dari masyarakat akan lebih aman.

Manajer investasi inilah yang nantinya akan mengelola dana dari reksa dana tersebut. Manajer investasi melakukan diversifikasi dalam bentuk berbagai instrumen investasi.

Diversifikasi tersebut dibagi berdasarkan persentase tertentu yang sesuai dengan kebutuhan investor. Investor yang ingin mendapatkan keuntungan besar, biasanya persentase untuk instrumen saham lebih tinggi, daripada instrumen untuk pasar uang ataupun obligasi.

Pembagian persentase ke berbagai instrumen inilah yang membuat reksa dana dianggap sebagai salah satu instrumen paling aman. Karena pembagian tersebut sama halnya dengan membagi risiko dari setiap instrumen investasi.

Seperti itulah mekanisme dari investasi reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi. Bank kustodian sendiri sebagai wadah dalam pengelolaan tersebut, bertugas untuk menjaga seluruh aset yang digunakan dalam investasi reksa dana ini.

3. Kelebihan dan kekurangan investasi reksadana

Unsplash/Alejandro Escamilla
Unsplash/Alejandro Escamilla

Instrumen investasi reksadana ini memiliki banyak kelebihan dibanding dengan efek lainnya. Apa saja kelebihan dari investasi ini?

  1. Poin pertama yang tentunya menjadi kelebihan dari reksa dana ini adalah pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi. Manajer investasi ini tentunya merupakan para profesional yang ahli di bidang investasi.
  2. Risiko investasi yang ada di dalam reksa dana sangat kecil. Minimnya risiko ini karena ada pembagian risiko di berbagai instrumen investasi dalam bentuk diversifikasi.
  3. Untuk bisa berinvestasi reksa dana ini dibutuhkan dana yang sangat kecil. Bahkan untuk saat ini dengan modal Rp 10 ribu saja sudah bisa berinvestasi.
  4. Selalu ada laporan berkala dari manajer investasi. Dengan laporan ini setiap investor bisa mengetahui seberapa besar profit, dan berbagai kondisi investasi secara tepat.
  5. Reksa dana memiliki fitur autodebet. Fitur ini memungkinkan para investor untuk melakukan top up secara rutin setiap bulannya.
  6. Setiap investor memiliki tujuan masing-masing dalam berinvestasi. Reksa dana mampu mengakomodasi kepentingan para investor tersebut dengan menyesuaikan profil risiko masing-masing investor.

Selain kelebihan tentunya juga ada kelemahan yang dimiliki oleh investasi reksa dana ini. Kelemahan reksa dana adalah sebagai berikut:

Berkurangnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang merupakan nilai aset reksa dana. Berkurangnya nilai NAB ini terjadi karena adanya skema pasar yang selalu berubah setiap saat.

Hanya saja pengurangan NAB ini tidak terlalu signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh diversifikasi dari produk efek sesuai dengan profil risiko yang digunakan.

Jadi NAB awal pada saat pembelian inilah yang digunakan dalam mengukur keuntungan. Keuntungan bisa didapatkan ketika NAB saat dijual nilainya lebih besar.

Risiko likuiditas juga bisa terjadi pada reksa dana ini. Hal ini berkaitan dengan bank kustodian sebagai tempat reksa dana tersebut.

Itulah bank kustodian dan kaitannya dengan investasi reksa dana. Pemahaman mengenai investasi ini memang harus dimiliki setiap orang di era teknologi seperti sekarang, sehingga setiap orang bisa mengelola investasi untuk tujuan masa depan lebih baik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Stella Azasya
Rinda Faradilla
3+
Stella Azasya
EditorStella Azasya
Follow Us