Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

CAMEL: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja dan Aspeknya

pixabay.com/Maklay62

Oprasional bank dituntut memiliki kinerja yang baik dan sehat. Baik dalam artian memiliki kemampuan untuk menjalankan dengan profesional dan mematuhi hak dan kewajiban sesuai hukum perbankan yang berlaku. Tingkat kesehatan bank pun tak kalah penting, sebagai indikator yang menunjukkan keamanan dana nasabah yang ada selalu terjamin. Tingkat kesehatan bank dapat dilihat dari beberapa indikator.

Adapun indikator utama yang menjadi dasar penilaian bank bersangkutan adalah laporan keuangan bank. Berdasarkan laporan keuangan yang ada, sejumlah rasio keuangan akan dapat dihitung hal ini lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Dalam analisis rasio keuangan memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi berbagai perubahan-perubahan pokok pada trend jumlah, hubungan serta alasan dari perubahan tersebut.

Guna mengintepretasikan berbagai hubungan kunci serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa mendatang hasil analisis laporan keuangan akan sangat membantu. Pada ulasan kali ini, akan dijelaskan mengenai apa itu CAMEL, simak penjelasannya di bawah ini. 

1. Pengertian CAMEL

ilustrasi membuat rencana yang menarik (unsplash.com/perloov)

Masih dalam hubungannya dengan laporan Kesehatan bank, CAMEL singkatan dari Capital Asset Earnings and Liquidity yang merupakan permasalahan penting dari aktivitas suatu bank. Jika sebelumnya kamu pernah mendengar COD atau Cease and Desist Order, yang artinya jika suatu bank ‘tidak sehat’ dalam kepengurusanya (terkait dengan uang nasabah) maka pihak Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mana keduanya bekerjasama membuat aturan dari Undang-Undang LPS untuk memberhentikan kerja bank tersebut.

Tujuannya adalah untuk membuat pihak nasabah terhindar dari kerugian uang mereka (baik itu dikarenakan dananya dipakai oleh oknum tertentu, atau kecerobohan data bank yang tidak sesuai dengan uang si nasabah, dan sebagiannya). Ini lah kenapa adanya CAMEL sebagai solusi dari permasalahan tersebut.

CAMEL menjadi tolak ukur suatu objek pemeriksaan bank yang dilakukan oleh pengawas bank, dan erdapat lima aspek untuk menilai kinerja perusahaan perbankan umumnya, yaitu: (1) capital, (2) assets, (3) management, (4) earnings, dan (5) liquidity yang biasa disebut CAMEL. Karena aspek-aspek tersebut menggunakan rasio keuangan, menunjukan bahwasanya rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank.

Apabila peringkat CAMEL dibawah 81 tersebut menandakan bagaimana kondisi keuangan suatu bank yang lemah, karena ibaratnya seperti rasio kredit yang tidak lancar terhadap total aktiva yang meningkat, tentu ini tidak boleh dibiarkan jika tidak akan ada masalah yang menggangu keberlangsungan usaha pihak bank. Dalam hal ini sudah seharusnya pihak bank memperhitungkan kendala demi kenyamanan nasabah.

Namun mengenai peringkat CAMEL sendiri tidak memiliki informasi yang disebarkan secara luas (mungkin karena ini termasuk masalah internal yang harus segera diselesaikan oleh piihak bank jadi mau tidak mau mereka harus bisa menyelesaikannya secara internal).

2. Fungsi dan cara kerja dari analisis CAMEL

Pexels.com/Anna Shvets

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2005, tentang penilaian dan cara pengukuran level kesehatan suatu bank umum dengan menggunakan analisis CAMEL. Analisis ini juga berfungsi sebagai penilai kinerja suatu bank serta mendeteksi masalah yang berpotensi mengganggu kelancaran operasional suatu bank.

Analisis CAMEL juga memiliki pengaruh pada kondisi keuangan suatu bank, maka dari itu analis CAMEL disebut juga sebagai alat pengukur suatu level kesehatan dan kinerja suatu perusahaan yang dilakukan oleh pengawas bank. Dalam hal ini analisis CAMEL juga memiliki peran yang penting dalam pengukuran bank sehat yang dapat memberikan layanan perbankan di masyarakat.

3. Aspek yang ada pada analisis CAMEL

Unsplash.com/Kyle Glenn

Seperti yang kamu ketahui sebelumnya, CAMEL kepanjangan dari modal (capital), aktiva (asset), manajemen, pendapatan (earnings), dan likuiditas (Iiquidity), tentu saja dalam hal ini ada aspek yang harus diketahui lebih lanjut. Berikut ini,aspek-aspek yang ada pada analisis CAMEL yang dikutip dari kamus keuangan Tokopedia:

1. Capital atau modal

Level kesehatan bank dari sisi modal diukur atau dinilai dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam mengoperasikan modalnya sendiri untuk menghentikan penurunan aktiva yang diakibatkan oleh adanya kerugian.

2. Asset atau aktiva

Kualitas aktiva yang bersifat produktif menggambarkan kinerja keuangan perusahaan perbankan. Sehingga, penilaian kualitas aktiva dilakukan dengan melakukan perbandingan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dan total aktiva produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia.

3. Management atau manajemen

Penilaian terhadap manajemen menunjukkan apakah suatu institusi mampu bereaksi baik terhadap tekanan keuangan atau tidak. Level ini dapat dilihat dari kemampuan manajemen dalam menjaga, menunjukkan, mengukur, serta mengendalikan risiko kegiatan harian pada perusahaan.

4. Earnings atau pendapatan

Kemampuan bank dalam memperoleh pendapatan atau laba juga menunjukkan tingkat kesehatannya. Semakin besar pendapatan yang didapatkan menggambarkan bahwa kinerja bank yang juga semakin baik, sehingga kondisi keuangannya pun semakin sehat.

5. Liquidity atau likuiditas

Likuiditas tak terlepas dari kemampuan bank dalam melunasi hutangnya. Semakin bank dapat membayar utang, maka semakin likuid pula bank tersebut.

Meskipun kamu bukan orang yang berkutat pada dunia perbankan, tetap saja kamu harus memperhatikan secara seksama apa aitu CAMEL dan cara kerjanya. Karena ini juga menyangkut hal penting bagaimana kamu sebagai nasabah bank yang mempercayakan uang kamu di suatu bank. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rinda Faradilla
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us