Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Teten Masduki Siapkan Alternatif Pembiayaan Likuiditas Koperasi Pangan

Menkop Teten Masduki. IDN Times/Humprot Jombang

Jombang, IDN Times - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Jombang, Rabu (30/9/2020). Teten bersama Bupati Mundjidah Wahab meninjau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro.
 
Dalam kunjungan tersebut, Teten mengajak para pelaku UMKM agar mempelajari dan memahami tren pasar. Sehingga, produk UMKM dapat menembus pasar yang lebih luas.

1. Siapkan alternatif pembiayaan bagi koperasi pangan yang mengalami masalah likuiditas

Teten Masduki di Jombang. IDN Times/Humprot Jombang

Pada kesempatan itu, Teten meninjau penggilingan padi milik koperasi Gapoktan Sugihwaras, lalu berdialog dengan para pengurusnya. Teten menyatakan siap memberikan alternatif pembiayaan bagi koperasi pangan yang mengalami masalah likuiditas.
 
"Ada skema pembiayaan talangan karena semua ritel atau juga nonritel itu tidak bisa cash, karena konsinyasi 14 hari. Jadi, saya kira kebutuhan-kebutuhan ini nanti akan kita selesaikan, supaya betul-betul koperasi bisa tumbuh besar," katanya.

2. Mendorong koperasi sektor pangan masuk skala bisnis

Teten Masduki dialog dengan Gapoktan.IDN Times/Zainul Arifin

Kemudian, Teten juga mendorong koperasi-koperasi sektor pangan masuk dalam skala bisnis. Supaya, koperasi tersebut dapat tumbuh berkembang. Dorongan itu diharapkan bisa dilakukan oleh koperasi perjuangan usaha tani milik Gapoktan tersebut.
 
"Kalau produksinya dalam skala bisnis, bisa mendapatkan market yang stabil, juga mendapatkan skema pembiayaan. Baik pembiayaan modal kerja untuk produksi, maupun investasi untuk pembangunan RMU (rice milling unit) dan pengolahan hasil padinya," ujarnya.

3. Konsep korporatisasi lindungi petani dari permainan harga

Teten Masduki di Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Menurut Teten, koperasi bisa menjadi tumbuh besar karena didukung dengan skema pembiayaan yang terhubung dengan pasar. Banyak petani yang tak terlindungi karena menjual hasil panennya langsung ke pasar.
 
"Kalau nanti ini dalam bentuk koperasi, koperasi jadi offtaker. Yang beli dari hasil panen petani lalu koperasi juga mengarahkan petani tanam," jelasnya.
 
Ia menambahkan, dengan konsep korporatisasi petani, maka koperasi yang akan melindungi petani dari permainan harga.
 
"Kalau koperasi juga bisa memberikan dana talangan, bisa menahan penjualan padi di panen raya ketika harga jatuh. Itu yang dibutuhkan," imbuhnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dida Tenola
EditorDida Tenola
Follow Us