Apa Itu Credit Default Swap? Ini Pengertiannya

- CDS adalah instrumen keuangan turunan yang memungkinkan investor mengalihkan risiko gagal bayar kepada pihak lain, sering dipakai sebagai cara untuk memindahkan atau membagi risiko.
- CDS digunakan investor untuk melindungi diri dari risiko gagal bayar pada obligasi atau surat utang dengan jangka waktu panjang, seperti obligasi 10 tahun atau cicilan rumah 30 tahun.
- CDS tidak hanya digunakan sebagai perlindungan atas risiko gagal bayar, tetapi juga dimanfaatkan untuk berbagai strategi keuangan lainnya, seperti instrumen spekulatif dan alat lindung nilai.
Jakarta, IDN Times - Credit Default Swap atau CDS mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi instrumen tersebut punya peran penting dalam dunia keuangan.
CDS digunakan sebagai alat perlindungan bagi investor yang khawatir piutangnya tidak dibayar. Tak hanya untuk mengelola risiko, CDS juga kerap dimanfaatkan dalam strategi mencari untung di pasar.
Yuk mengenal lebih jauh tentang apa itu CDS. Bagaimana cara kerjanya, dan kapan biasanya digunakan? Berikut penjelasannya dilansir Investopedia!
1. Pengertian Credit Default Swap

CDS adalah instrumen keuangan turunan yang memungkinkan investor mengalihkan risiko gagal bayar kepada pihak lain. Dalam praktiknya, pemberi pinjaman membeli CDS dari investor lain yang bersedia menanggung kerugian jika si peminjam tidak bisa membayar utangnya.
Umumnya, kontrak CDS berjalan lewat pembayaran premi secara rutin, mirip seperti sistem premi dalam asuransi. Bagi pemberi pinjaman yang merasa waswas terhadap risiko gagal bayar, CDS sering dipakai sebagai cara untuk memindahkan atau membagi risiko tersebut.
2. Cara kerja Credit Default Swap
CDS adalah kontrak keuangan yang digunakan investor untuk melindungi diri dari risiko gagal bayar. Misalnya, jika seseorang membeli obligasi atau surat utang, ada kemungkinan pihak yang menerbitkan utang tersebut tidak bisa membayar kembali.
Untuk mengantisipasi hal itu, investor bisa membeli CDS. Melalui kontrak tersebut, investor membayar sejumlah uang secara berkala kepada pihak lain. Sebagai gantinya, pihak tersebut berjanji akan mengganti kerugian jika terjadi gagal bayar.
Karena banyak surat utang memiliki jangka waktu panjang, seperti obligasi 10 tahun atau cicilan rumah 30 tahun, risiko gagal bayar sulit diprediksi. Oleh karena itu, CDS banyak digunakan sebagai alat untuk mengelola risiko jangka panjang.
3. Kapan Credit Default Swap digunakan?

Credit Default Swap tidak hanya digunakan sebagai perlindungan atas risiko gagal bayar, tetapi juga dimanfaatkan untuk berbagai strategi keuangan lainnya.
Di pasar, CDS kerap diperdagangkan sehingga nilainya terus berfluktuasi. Kondisi tersebut dimanfaatkan sejumlah investor untuk meraih keuntungan lewat selisih harga, menjadikan CDS sebagai instrumen spekulatif.
Selain itu, CDS juga banyak digunakan sebagai alat lindung nilai. Perbankan, perusahaan asuransi, hingga dana pensiun memanfaatkannya untuk mengurangi risiko kredit dari aset yang mereka pegang.
Dalam praktik arbitrase, CDS menjadi bagian dari strategi kombinasi. Investor bisa membeli obligasi di satu pasar, lalu melindungi eksposurnya dengan membeli CDS atas entitas yang sama di pasar lain.