Bank Mandiri Pemimpin Pasar di Sektor Kredit usai Penantian 15 Tahun

- Bank Mandiri menjadi bank dengan market share kredit terbesar sejak Juli 2024, menempati posisi nomor 1 dan menjadi pemimpin pasar dalam sektor kredit.
- Pertumbuhan kredit Bank Mandiri hampir 20 persen year on year (yoy), mencapai Rp1.670,55 triliun yoy, melampaui rata-rata industri yang hanya sekitar 8,4 persen.
- Mandiri akan terus mempertahankan sisi kualitas portofolio kredit dengan menjaga rasio Non-Performing Loan (NPL) gross di level rendah sekitar 0,97 persen, serta fokus pada penyaluran kredit wholesale dan segmen UMKM.
Jakarta, IDN Times - Bank Mandiri berhasil menempati posisi nomor 1 sebagai Bank dengan market share kredit terbesar sejak Juli 2024. Bank Mandiri pun menjadi pemimpin pasar dalam sektor kredit.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan keberhasilan ini dicapai setelah 15 tahun penantian. Dia mengatakan capaian tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan perseroan sesuai strategi yang dijalankan dan sehat.
"Ini mencerminkan kita sudah mendapatkan strategi yang tepat, sehingga market share Mandiri menjadi yang tertinggi untuk sisi kredit pada Juli 2024 hingga saat ini," ungkap dalam agenda buka bersama dengan pemimpin redaksi, Rabu (5/3/2025).
1. Pertumbuhan kredit 20 persen

Sepanjang tahun lalu, Bank Mandiri berhasil merealisasikan pertumbuhan kredit hampir 20 persen year on year (yoy). Bila dirinci secara nominal kredit secara konsolidasi mencapai Rp1.670,55 triliun yoy. Angka tersebut jauh melampaui rata-rata industri.
"Jadi kalau dilihat pertumbuhan kita dengan secara market share tertinggi dengan kredit pertumbuhannya 20 persen. Apabila kita tidak tumbuh sebesar itu maka industri, ternyata kalau dikeluarkan Mandiri yang 10,5, maka hanya akan (tumbuh) sekitar 8,4 persen," ujar Darmawan dalam agenda buka bersama dengan pemimpin redaksi, Rabu (5/3/2025).
2. Menjaga kualitas dengan NPL di level rendah

Darmawan mengatakan Mandiri tidak berpuas dengan hanya capaian market share kredit terbesar, tapi juga akan terus mempertahankan sisi kualitas. Mandiri akan menjaga kualitas portofolio kredit dengan mempertahankan rasio Non-Performing Loan (NPL) gross yang tetap terjaga di level rendah, sekitar 0,97 persen.
"Dulu Bank Mandiri pernah bercita-cita go forward mendekati (posisi) 1 saja sudah. Jadi alhamdulilah ini bisa dicapai dan dan insyaallah akan terus dipertahankan sebab pertumbuhan kita lebih kepada ecosystem approach," ungkapnya.
3. Kredit wholesale masih jadi pilar utama

Darmawan pun mengatakan kredit wholesale masih menjadi core business perseroan yang menjadi pendorong utama penyaluran kredit. Kenaikannya 25,5 persen yoy hingga menyentuh Rp913,3 triliun.
Dia mengatakan Mandiri mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan.
Namun tidak hanya menyasar wholesale, Mandiri juga memberikan perhatian khusus pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dengan penyaluran kredit yang mencapai Rp135 triliun, tumbuh 6 persen yoy.