Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Mining Kripto Masih Menguntungkan pada 2025?

Ilustrasi koin kripto (freepik.com)
Ilustrasi koin kripto (freepik.com)
Intinya sih...
  • Secara umum, mining kripto masih bisa memberikan keuntungan, meskipun tidak semudah dulu. Biaya untuk menambang 1 Bitcoin pada 2025 di AS diperkirakan melampaui 100 tibu dolar AS, membuat penambangan individu hampir mustahil.
  • Faktor terbesar yang menentukan adalah biaya listrik. Penambangan kripto membutuhkan daya listrik dalam jumlah besar, sementara harga listrik terus meningkat. Beberapa negara masih menawarkan tarif rendah, seperti Kuba dengan tarif 0,01 dolar AS per kWh dan Argentina dengan 0,02 dolar AS per kWh.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada 2009, ketika Bitcoin pertama kali diperkenalkan, banyak orang menganggap mata uang digital hanya tren sesaat. Namun, lebih dari 15 tahun kemudian, justru semakin banyak orang bertanya: apakah masih ada peluang untuk masuk ke dunia mining kripto yang terkenal menguntungkan?

Bagi para penambang awal, aktivitas menambang atau memvalidasi transaksi kripto memberikan keuntungan jutaan dolar dalam bentuk Bitcoin maupun aset digital lainnya. Saat ini, meski tidak sefantastis dahulu, mining tetap berpotensi memberikan keuntungan, terutama bagi mereka yang mampu menjalankan perangkat keras dan perangkat lunak canggih untuk memecahkan persoalan matematis kompleks di blockchain.

1. Menguntungkan, tapi tidak mudah

Ilustrasi kripto (freepik.com)
Ilustrasi kripto (freepik.com)

Secara umum, mining masih bisa memberikan keuntungan, meskipun tidak semudah dulu. Menurut laporan CCN.com, seorang penambang dapat menghasilkan rata-rata 10,79 dolar AS per hari setelah dikurangi biaya operasional, asalkan memiliki perangkat keras yang mumpuni dan selalu diperbarui.

Namun, ada tantangan besar. Biaya untuk menambang 1 Bitcoin pada 2025 di AS diperkirakan melampaui 100 tibu dolar AS, membuat penambangan individu hampir mustahil.

Menurut co-founder Cysic, Leo Fan, hanya perusahaan teknologi besar dengan modal miliaran dolar yang mampu menanggung biaya perangkat keras, listrik, hingga tenaga teknisi.

Alternatif yang lebih realistis adalah menambang Dogecoin (DOGE). Dogecoin dianggap lebih hemat energi, dengan konsumsi sekitar 1,71 kWh per DOGE dibanding 1,1 juta kWh per BTC, sehingga biaya operasionalnya jauh lebih rendah.

2. Biaya energi jadi faktor penentu

Ilustrasi listrik (freepik.com)
Ilustrasi listrik (freepik.com)

Meski mining berpotensi menguntungkan, faktor terbesar yang menentukan adalah biaya listrik. Penambangan kripto membutuhkan daya listrik dalam jumlah besar, sementara harga listrik terus meningkat. Berdasarkan Cambridge Centre for Alternative Finance, tingkat harga listrik yang masih memungkinkan mining untuk tetap menguntungkan adalah sekitar 0,05 dolar AS per kWh.

Sayangnya, angka ini sulit dicapai di sebagian besar wilayah dengan tarif listrik rumah tangga normal. Meski begitu, ada kabar baik: beberapa negara masih menawarkan tarif rendah, seperti Kuba dengan tarif 0,01 dolar AS per kWh dan Argentina dengan 0,02 dolar AS per kWh. Kondisi ini memungkinkan margin keuntungan yang lebih besar bagi penambang di wilayah tersebut.

3. Mining bukan lagi hobi, tapi bisnis serius

Ilustrasi koin kripto (freepik.com)
Ilustrasi koin kripto (freepik.com)

Menurut pendiri Wallet Finder, Juan Montenegro, mining kripto saat ini hanya menguntungkan bagi mereka yang serius menekuninya. Masa-masa masuk mudah ke dunia mining sudah berakhir. Tantangan bukan hanya soal harga aset, melainkan juga soal mengelola mesin, uptime, biaya perawatan, serta risiko pasar.

Montenegro menegaskan, mining kini lebih mirip bisnis daripada hobi. Tingginya biaya energi, ketatnya persaingan, dan kebutuhan perawatan perangkat keras menjadikan aktivitas ini menuntut perhatian penuh, manajemen operasional yang disiplin, serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan pasar.

Mining kripto dapat memberikan keuntungan besar, tetapi juga penuh risiko. Bagi seorang wirausahawan, ini bisa menjadi bisnis menjanjikan—namun memerlukan komitmen waktu, modal, dan energi yang tidak sedikit. Sebelum terjun, investor harus benar-benar menimbang peluang serta kerugian yang mungkin dihadapi.

Mining kripto masih bisa menguntungkan di 2025, tetapi bukan untuk semua orang. Tingginya biaya listrik, persaingan ketat, serta kebutuhan perawatan membuat aktivitas ini hanya cocok bagi mereka yang serius, disiplin, dan memiliki modal besar. Bagi pemula, opsi lain seperti staking atau investasi aset digital mungkin lebih realistis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Apakah Mining Kripto Masih Menguntungkan pada 2025?

26 Sep 2025, 21:39 WIBBusiness