Apakah Paylater Termasuk Pinjol? Ini Fakta Menariknya

Di dunia serba digital seperti sekarang, transaksi keuangan dan jual beli terasa kian mudah. Ditambah lagi dengan adanya pinjaman online (pinjol) dan beli sekarang bayar nanti alias buy now paylater (paylater) yang marak di masyarakat.
Namun, pernah tidak terbesit pertanyaan dalam pikiranmu apakah paylater termasuk pinjol? Terlihat mirip, tapi sejatinya kedua transaksi ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, lho.
Yuk, simak penjelasan lebih jelasnya berikut ini supaya makin tahu!
1. Apa itu paylater dan pinjol?

Menurut pernyataan oleh Juru bicara OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Sekar Putih Djarot di laman Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan, paylater adalah sebuah istilah yang merujuk pada transaksi pembayaran atau jasa yang mana layananannya adalah menunda pembayaran atau berutang dan dibayarkan atau dilunasi di kemudian hari.
Sedangkan pinjol, melansir laman Universitas Negeri Surabaya merupakan layanan pinjaman atau pemberian uang secara cepat yang menggunakan aplikasi atau website dengan prosedur pengajuan pinjaman yang lebih mudah.
Nah, dapat disimpulkan bahwa paylater dan pinjol adalah dua hal yang berbeda. Paylater bentuknya adalah pembayaran untuk membeli suatu barang atau jasa, tapi pinjol adalah lembaga keuangan yang produknya adalah peminjaman uang langsung kepada nasabah.
2. Persamaan pinjol dan paylater

Meski berbeda, tetap ada beberapa kesamaan yang dimiliki antara paylater dan pinjol, lho. Yakni:
- Keduanya merupakan transaksi penyaluran keuangan secara digital.
- Menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam prosesnya.
- Memiliki tenggat waktu pembayaran.
- Pinjol dan paylater sama-sama disertai dengan bunga.
- Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
3. Perbedaan pinjol dan paylater

Selain dari pengertiannya, pertanyaan apakah paylater termasuk pinjol bisa terjawab dari perbedaan keduanya berikut ini:
- Pinjol bentuk produknya adalah uang tunai yang ditransferkan ke rekening nasabah. Berbeda dengan paylater di mana yang didapat adalah barang atau jasa yang diinginkan.
- Keduanya memiliki tenggat waktu pembayaran yang berbeda. Paylater biasanya dibayarkan dengan sistem cicil dengan jangka waktu tertentu. Sedangkan pinjol pinjaman dan bunganya dibayarkan sekaligus sesuai tenor yang disepakati.
- Jika perusahaan yang berada di belakang pinjol adalah sebuah lembaga keuangan atau fintech peer-to-peer (P2P) lending. Sedangkan paylater biasanya justru diadakan oleh e-commerce sebagai salah satu fitur dalam pembayarannya.
4. Keuntungan dan kerugian memakai paylater juga pinjol

Apabila bisa dikelola dengan baik, paylater dan pinjol bisa dimanfaatkan untuk meraih keuntungan. Misalnya untuk paylater, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan cepat, mendapatkan diskon sampai bebas biaya ongkos kirim, dan lain-lain. Sayangnya, ini membuat penggunanya jadi lebih konsumtif, menumbuhkan kebiasaan suka berutang, sampai menambah biaya tak terduga.
Sedangkan untuk pinjol, keuntungannya adalah bisa membantu saat kebutuhan dana secara tunai segera, akses pinjamannya juga cepat dan mudah, sampai dengan bisa diajukan di mana saja. Sayangnya, jika gagal bayar bisa mencekik karena bunga tinggi, tenor pinjaman yang singkat, kerusakan skor kredit dan sebagainya.
Terlepas dari apakah paylater termasuk pinjol atau bukan, kamu wajib hati-hati jika mulai tergiur menggunakan keduanya ya. Apalagi jika dasarnya hanya demi kebutuhan sekunder, jangan sampai terjebak yang akhirnya merugikan diri sendiri. Lebih seru menabung dulu beli kemudian!