Perbedaan Paylater dan Pinjol, Jangan Sampai Tertukar

Semakin berkembangnya teknologi digital, membuat hampir semua kalangan masyarakat mudah dalam mengakses layanan paylater dan pinjol. Keduanya marak digunakan di aplikasi smartphone. Meski sama-sama menyediakan pembiayaan dana yang harus dikembalikan, tapi sebenarnya ada perbedaan paylater dan pinjol.
Bukti kalau kedua layanan ini berbeda bisa kita lihat dari salah satu contoh, yaitu Shopee. Marketplace yang identik dengan warna oranye itu punya layanan SPaylater untuk playlater, dan SPinjam untuk pinjol. Lantas, bagaimana perbedaan lengkap antara keduanya? Mari kita simak pembahasan berikut ini!
1. Paylater dikhususkan untuk pembelian barang atau jasa

Paylater adalah layanan kredit yang memungkinkan pengguna membeli barang atau jasa dan membayarnya nanti dengan cicilan. Pinjol (pinjaman online) merupakan layanan pinjaman tunai yang diberikan secara daring dengan bunga dan tenor.
Paylater umumnya digunakan untuk transaksi di platform tertentu seperti ecommerce, sedangkan pinjol memberikan dana yang bisa digunakan secara bebas. Risiko pinjol cenderung lebih tinggi karena suku bunga lebih besar dan potensi penyalahgunaan oleh penyedia yang tidak resmi.
2. Tujuan penggunaan pinjol lebih fleksibel

Manfaat yang didapatkan dari pinjol adalah uang tunai, sehingga dana pinjol lebih fleksibel untuk digunakan. Nasabah pinjol dapat menggunakan dana hasil pinjaman untuk keperluan produktif seperti modal usaha atau pendidikan.
Selain itu, pinjol dapat digunakan untuk keperluan konsumtif, sebelum nantinya dikembalikan saat jatuh tempo. Karena penggunaannya yang fleksibel inilah, penyedia layanan pinjol biasanya memberikan bunga terlampau tinggi.
3. Bunga pinjol cenderung lebih tinggi dari paylater

Pinjol umumnya memiliki bunga lebih besar dibandingkan paylater. Pinjol sering menetapkan suku bunga harian atau bulanan yang bisa mencapai puluhan persen per tahun. Sementara itu, paylater biasanya memiliki bunga lebih rendah dengan tenor cicilan tetap dan sering kali menawarkan bunga nol persen untuk periode tertentu. Tingginya bunga pinjol disebabkan oleh risiko kredit lebih tinggi dan kemudahan pencairan dana tanpa jaminan.
Bunga paylater lebih rendah karena risikonya lebih kecil. Sebab, pengguna hanya bisa bertransaksi di platform atau merchant tertentu. Selain itu, banyak perusahaan paylater bekerja sama dengan lokapasar atau bank yang memberikan promo bunga nol persen. Regulasi yang lebih ketat juga membuat paylater cenderung menawarkan suku bunga lebih terjangkau dibandingkan pinjol.
4. Paylater dapat digunakan dengan berbagai metode pembayaran

Walaupun hanya dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa, namun paylater memiliki metode pembayaran beragam. Penyedia layanan paylater biasanya memberikan metode pembayaran langsung berbelanja di lokapasar secara daring, maupun dengan memindai QRIS di toko atau merchant tertentu.
Beberapa penyedia paylater kini juga menawarkan kartu yang fungsinya mirip kartu kredit untuk berbelanja secara daring dan luring. Sementara itu, pinjol hanya bisa dicairkan melalui rekening pengguna.
5. Penyedia layanan paylater punya regulasi lebih ketat

Paylater umumnya disediakan oleh perusahaan fintech, marketplace, atau perbankan yang bekerja sama dengan merchant untuk menawarkan cicilan. Pinjol umumnya dikelola oleh perusahaan fintech lending yang khusus memberikan pinjaman tunai secara online.
Perusahaan penyedia paylater sering kali memiliki regulasi lebih ketat karena terafiliasi dengan bank atau marketplace besar. Sementara itu, banyak pinjol yang beroperasi secara mandiri, dan beberapa di antaranya ilegal tanpa izin dari OJK. Hal ini membuat pinjol lebih berisiko. Maka dari itu, lebih banyak pengguna yang terjebak oleh pinjol ilegal.
Secara keseluruhan, perbedaan paylater dan pinjol adalah manfaat dan risiko yang didapat. Paylater hanya menawarkan bayar nanti untuk membeli barang dan jasa, namun bunganya lebih rendah. Sementara itu, pinjol menawarkan dana tunai yang lebih fleksibel. Namun, risiko pinjol lebih tinggi karena bunga lebih besar.