Tangerang, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali menggelar BCA Expo pada September hingga Oktober 2023.
Melalui acara tersebut, BCA memberikan promosi bunga kredit pemilikan rumah (KPR) murah, hanya 2,75 persen.
"Sekarang saya kira hanya BCA yang bisa penuhi itu. Kita juga tambahkan diskon provisi 0,25 persen," kata EVP Consumer Loan BCA sekaligus Ketua Panitia BCA 2023, Welly Yandoko, dalam konferensi pers BCA Expo 2023 di ICE BSD City, Tangerang, Jumat (8/9/2023).
Penyelenggaraan BCA Expo 2023 dilaksanakan secara hybrid. Penyelenggaraan offline dilaksanakan di ICE BSD City Jumat-Minggu (8-10/9/2023).
Welly mengatakan, BCA Expo 2023 menghadirkan lebih dari 27 grup developer di ICE BSD. Hunian yang ditawarkan mulai Rp250 juta.
"Semua masyarakat yang butuh hunian, ini saat yang tepat untuk dapat KPR dari BCA," ucap Welly.
Adapun BCA Expo online yang digelar sampai 8 Oktober menggaet lebih dari 100 grup developer, 300 project developer, 100 kantor agen properti dengan 700 lebih listing properti.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur BCA Finance Petrus Karim mengatakan, BCA menawarkan program bunga kredit kendaraan bermotor (KKB) mulai 2,6 persen.
Lebih rinci, untuk KKB dengan tenor 4 tahun, bunganya 3,66 persen. Untuk tenor 3 tahun, bunganya 2,6 persen. Lalu, untuk tenor 2 tahun, bunganya 2,86 persen. Adapun untuk tenor 1 tahun, bunganya 2,66 persen.
"Biasanya 4 tahun itu bunganya 4,25 persen, sekarang jadi 3,66 persen. Yang 3 tahun biasanya 3,75 persen, jadi 2,6 persen. Jadi ini sangat istimewa," ucap Petrus.
Ada juga promosi kredit sepeda motor (KSM) dengan DP mulai dari Rp888 ribu, dan suku bunga 5,13 persen flat per tahun.
Selain itu, untuk pengajuan KKB juga mulai dari 0 persen. Petrus mengatakan, promosi yang dilakukan di BCA Expo diharapkan bisa mendorong capaian target pengajuan baru (new booking) KKB sebesar Rp35 triliun sepanjang 2023.
"Kami prediksi sampai acara ini selesai mudah-mudahan kita bisa dapat 10 ribu unit mobil, atau nilainya sekitar Rp4-5 triliun. Karena sampai dengan akhir tahun kami masih perlu angka segitu untuk menutup run off yang ada. Karena sayang sekali pertumbuhannya sudah 19,2 persen di semester I, kalau kita lepas, pertumbuhan turun itu sayang sekali. Kita harus jaga itu," ucap Petrus.