5 Checklist Keuangan yang Harus Kamu Periksa di Akhir Tahun!

Gak kerasa ya guys, tahun baru akan segera datang lagi. Tapi, selama tahun ini berjalan, apa kondisi keuanganmu aman atau kamu malah terjebak dengan paylater dan masalah keuangan lain?
Padahal kesehatan finansial juga gak kalah penting lho dengan kesehatan fisik ataupun mental health. Dengan kesehatan finansial yang baik, goals dan wishlist-mu akan mudah tercapai. Tapi, jika kesehatan keuanganmu memprihatinkan, secara tidak langsung akan menghambat tujuan-tujuanmu! Nah untuk cari tahu bagaimana kondisi keuanganmu di akhir tahun, cek beberapa hal berikut ini ya guys!
1. Cari tahu ke mana uangmu lari

Sebagian besar orang kurang memperhatikan ke mana uang mereka berakhir atau dibelanjakan. Terutama pada barang-barang kecil dengan harga murah. Meski kelihatannya remeh, tetapi kalau menjadi kebiasaan maka jumlah harganya bisa jadi lebih besar dari yang diperkirakan.
Dengan mencari tahu apa saja dan berapa yang kita habiskan, kita bisa mengevaluasi kebiasaan kita. Apakah kebiasaan kita baik atau buruk untuk kesehatan finansial kita dan apa saja yang harus diperbaiki ke depannya. Lalu bagaimana cara untuk memperbaikinya?
U.S Bank memberikan rekomendasi tips yang bisa kita lakukan untuk mencari tahu kemana uang kita pergi dan memperbaikinya di tahun depan:
- Lihat semua pengeluaranmu jika ada, bisa riwayat belanja di e-commerce ataupun nota belanjamu. Dengan begitu kita jadi tahu apa saja yang sudah kita belanjakan.
- Buat tujuan jangka pendek hingga jangka panjang untuk keuangan kita setelah mengevaluasi dan memperbaiki kebiasaan boros yang kita lakukan.
- Buat rencana keuangan untuk tujuan-tujuan yang sudah dibuat dengan realistis berdasar riwayat pengeluaranmu yang sudah dievaluasi dan diperbaiki.
- Jangan lupa untuk stick to the rules!
2. Apakah kamu besar pasak daripada tiang?

Setelah pandemi datang, terdapat banyak sekali perubahan cara hidup di masyarakat. Masalah cara kita menggunakan uang yang kita miliki pun ikut terdampak, di mana sekarang sudah tidak asing lagi adanya pembayaran dengan sistem paylater ataupun pinjaman online.
Sekilas akan terlihat menguntungkan, tapi nyatanya tidak selalu indah. Besarnya bunga cicilan dan ancaman ketergantungan menjadi momok bagi setiap penggunannya. Saat terbiasa menggunakan sistem ini, seseorang secara tidak langsung akan memupuk kebiasan berutang. Hingga tak ayal berakhir dengan gaji habis digunakan untuk bayar cicilan tanpa ada sepeser pun yang tersisa.
Untuk mengetahui ini, kamu harus mulai jujur dan terbuka pada diri sendiri. Hitung apakah uangmu yang kamu hasilkan sesuai dengan pengeluaranmu ataukah kurang. Dengan kamu jujur dan terbuka, maka kamu bisa mencari solusinya dan memperbaiki kondisi keuanganmu supaya sehat lagi.
3. Pastikan kamu terlindungi dengan asuransi

Kita sudah tidak asing dengan pepatah, “sedia payung sebelum hujan.” Ini berarti lakukan tindakan preventif terhadap kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja menimpa. Dalam keuangan ini bisa kita lakukan dengan menyiapkan asuransi atau tabungan khusus.
Dengan menggunakan asuransi, kondisi keuangan kita tidak akan goyah saat hal buruk menimpa. Asuransi seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pendidikan, hingga barang-barang elektronik akan sangat membantu saat hal buruk terjadi. Kita tidak perlu untuk pusing membayar biaya tagihan yang diakibatkan karena sudah terlindungi dengan asuransi.
Sebelum memutuskan menggunakan asuransi, periksa beberapa aspek. Pertama, pastikan benefit apa saja yang diterima dan berapa yang harus dibayar. Pertimbangkan apakah asuransi tersebut sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Cek juga produk asuransi serupa dari perusahaan lain dan analisa mana yang lebih menguntungkan. Dengan melakukan tindakan preventif, kita juga menjaga kesehatan keuangan kita.
4. Periksa apakah kamu memiliki aset likuid yang cukup

Aset likuid merupakan uang tunai atau aset yang mudah terjual atau diuangkan saat dibutuhkan seperti emas, tabungan di bank, saham, deposito, reksadana, obligasi, dan lainnya. Aset ini akan membantu di kala terjadi kondisi yang emergency dan butuh banyak biaya. Seperti saat awal pandemi datang, di mana terjadi banyak orang kehilangan mata pencaharian.
Menurut Forbes Finance Council, seseorang harus setidaknya memiliki aset likuid sejumlah enam bulan penghasilan mereka. Penyimpanannya harus mudah untuk diakses sewaktu-waktu. Yang mana aset ini akan membantu bertahan setidaknya hingga kondisi sudah kondusif.
Dengan memeriksa apakah aset likuid kita sudah cukup atau belum, akan memberikan kita keleluasaan untuk melakukan tindakan preventif sehingga kita memiliki pegangan saat sesuatu terjadi.
5. Cek rencana pensiunmu!

Rencana pensiun kerap kali disisihkan saat membicarakan kondisi keuangan. Padahal rencana pensiun sangat penting untuk hidup seseorang. Dengan pensiun yang terencana dengan matang, maka kita dapat menua dengan tenang dan bisa berfokus pada keluarga ataupun ibadah.
Dengan melakukan perencanaan pensiun yang matang, kita memiliki kebebasan untuk memilih gaya hidup kita saat pensiun. Tapi, bagaimana cara untuk melakukannya? Berikut tips dari U.S Bank:
- Tentukan gaya hidup yang kamu inginkan saat pensiun. Hitung jumlahnya dan sesuaikan pula dengan inflasi yang mungkin terjadi.
- Buat pos tabungan untuk dana pensiun dan tingkatkan nominal tabunganmu saat pendapatan meningkat.
- Jika memungkinkan, pertimbangkan kembali gaya hidup yang akan kamu pilih.
- Buat sumber penghasilan lain, selain dari pekerjaan utama.
Dengan memeriksa poin-poin yang sudah disebutkan, maka kamu bisa menilai seberapa sehat keuanganmu. Dan jika terjadi masalah atau kendala, kita bisa memperbaikinya. Tahun baru merupakan waktu yang tepat untuk berubah menjadi lebih baik lagi, termasuk dalam hal keuangan. So, jangan lupa untuk cek ya kondisi keuanganmu!