Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Duh, Nilai Transaksi Kripto RI Anjlok 68 Persen pada Semester I-2023!

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melaporkan nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada periode Januari-Juli 2023 sebesar Rp66,44 triliun. Dibandingkan periode yang sama di tahun 2022, angka tersebut turun hingga 68,65 persen.

Namun, nilai transaksi aset kripto selama Juni 2023 tercatat sebesar Rp8,97 triliun, naik 9,3 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun jenis aset kripto yang banyak ditransaksikan yaitu Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP) dan Binance Coin (BNB).

1. Volume perdagangan kripto di pasar global menurun

ilustrasi mata uang digital (IDN Times/Aditya Pratama)

Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko mengatakan penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan volume perdagangan di pasar kripto global, potensi krisis likuiditas rendah yang berdampak negatif pada stabilitas harga dan efisiensi pasar, serta tekanan jual melonjak yang menyebabkan harga aset kripto terkoreksi.

Tak hanya itu, kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) terkait kenaikan suku bunga menyebabkan perubahan perilaku masyarakat dari yang sebelumnya memilih bertransaksi aset digital beralih ke tabungan. Selain itu, saat ini masyarakat masih menunggu kebijakan pemerintah terkait Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

2. Aset kripto masih dilirik masyarakat buat investasi

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Meski nilai transaksi menurun, Bappebti mencatat jumlah pelanggan aset kripto pada Juni 2023 bertambah sebanyak 141,8 ribu pelanggan.

Hal itu menunjukkan minat masyarakat untuk berinvestasi di perdagangan aset kripto masih tumbuh. Hingga Juni 2023, jumlah pelanggan aset kripto terdaftar sebanyak 17,54 juta pelanggan.

3. Perusahaan teknologi mulai integrasi dengan blockchain

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Didid mengatakan, perdagangan aset kripto juga masih berpotensi tumbuh seiringan dengan banyaknya perusahaan teknologi yang berintegrasi dengan teknologi blockchain. Hal itu akan menarik minat masyrakat pada perdagangan aset kripto

“Namun demikian, dari sisi pemanfaatan teknologi blockchain, semakin banyak perusahaan seperti Meta, Google, dan Twitter yang mulai mengintegrasikan teknologi blockchain dalam kegiatan usahanya. Hal ini membuktikan bahwa ke depan perkembangan perdagangan fisik aset kripto masih cukup menjanjikan,” kata Didid dikutip dari keterangan resmi, Kamis (20/7/2023).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us