Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Investasi Perlu Direncanakan Gak Sih? Ini Jawabannya

Ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Perencanaan investasi harus meliputi pengenalan instrumen investasi, seperti profil risiko dan potensi imbal hasil yang bisa diperoleh
  • Dalam berinvestasi, penting untuk mengelola emosi saat nilai investasi turun dan membuat rencana kapan harus menarik atau menambah dana

Jakarta, IDN Times - Investasi sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan ternyata akan lebih baik jika direncanakan.

Certified Financial Planner OCBC NISP, Widya Yuliarti mengatakan, ada empat tahap untuk melakukan perencanaan itu. Adapun perencanaan dilakukan demi memperoleh tujuan keuangan yang tepat.

“Apakah tabungan atau investasi kamu selalu terpakai? Kalau misalnya iya, berarti kita harus nyobain set our financial goals mulai dari sekarang,” kata Widya dalam Journaling Workshop OCBC NISP di Bartega Studio, Jakarta dikutip Rabu, (5/6/2024).

1. Kenali instrumen investasi yang kamu pilih

Ilustrasi investor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Langkah pertama, kamu harus mengenali instrumen investasi yang kamu pilih. Apalagi, investasi itu memakan waktu yang lama. Jadi, kamu harus mengetahui bagaimana profil risiko investasi itu, potensi imbal hasil (return) yang bisa diperoleh, dan sebagainya.

“Nyari investasi sama dengan cari jodoh, jodoh kita kan harus kenalan. Investasi juga sama, jangan ngomongin cuan saja, ngomongin cuan indah, return setahun 20 persen. Tapi capai 20 persen itu bagaimana, risikonya apa,” tutur Widya.

2. Emosi bermain penting

ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)

Widya mengatakan, dalam berinvestasi, harus disadari bahwa emosi bermain penting. Bagaimana menghadapi saat nilai investasi turun, apa yang harus dilakukan, ketakutan yang dihadapi, dan sebagainya.

“Ngomongin investasi, emosi bermain penting. Misalnya nilainya turun, takut, mau tarik. Padahal kalau sebagai investor itu waktu yang bagus nyicil masuk lagi, masuk lagi, jadi kalau naik itu kita cuan gede. Penting untuk isi profil risiko,” kata Widya.

3. Buat rencana untuk tarik atau tambah dana

Ilustrasi Arisan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Langkah ketiga, buat rencana kapan harus menarik dana, atau menambah dana pada instrumen investasi yang dimiliki.

“Bukan menentukan masuk harga sekian, rumit. Bikin saja saya mau masuk investasi sekarang, dan saya ambil saat sudah capai Rp100 juta,” tutur Widya.

4. Disiplin berinvestasi

ilustrasi kekayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Keempat, pastikan kamu disiplin berinvestasi. Kamu juga harus meninjau alias review kinerja instrumen investasi kamu. Jangan heran saat nilai investasi menurun, karena investasi yang kamu lakukan membutuhkan jangka waktu panjang.

“Dan keempat mau sukses investasi, disiplin, dan jangan lupa harus di-review juga karena investasi bukan alat pencetak uang, tapi kendaraan. Namanya kendaraan pasti lima tahun ada mogoknya, nah sama investasi juga,” ucap Widya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us