ilustrasi rupiah. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Lebih lanjut, pendapatan bunga tumbuh 5,1 persen menjadi Rp6,64 triliun sehubungan dengan loan average balance yang membaik dan manajemen pricing di tengah kondisi penyaluran kredit yang ketat.
Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) meningkat 1,7 persen menjadi Rp3,57 triliun, meski biaya bunga tetap tinggi. Pendapatan non-bunga (Non-Interest Income/NOII) meningkat 19 persen menjadi Rp975 miliar, ditopang pendapatan fees Global Market (GM) yang tumbuh lebih dari tiga kali lipat mencapai Rp178 miliar. Gross Operating Income naik 5 persen menjadi Rp4,55 triliun.
Adapun pada pada Maybank Syariah, tercatat NII meningkat sebesar 18,2 persen, dan pendapatan operasional lainnya (fee-based Income) tumbuh 20,7 persen menjadi Rp122 miliar, didukung pendapatan dari Shariah Wealth Management, asset recovery, dan biaya simpanan nasabah.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan mengatakan Maybank Indonesia pada semester pertama 2025 mencatat peningkatan pada pendapatan top line. Peningkatan didorong oleh pertumbuhan kredit yang berkelanjutan pada segmen- segmen utama, sehingga turut mendorong pendapatan bunga yang lebih tinggi dan yield terhadap saldo kredit.
Demikian juga, dengan pengelolaan biaya provisi secara pre- emptive tahun sebelumnya, telah memampukan Bank menyesuaikan level pencadangan dalam rentang risk tolerance yang ditetapkan.
“Kami telah berada di jalur yang tepat dalam memperkuat segmen utama Bank yakni, wealth, pembiayaan otomotif, UMKM, dan korporasi lokal skala besar, yang terus menunjukkan pertumbuhan dan ketahanan di tengah tantangan ekonomi global," kata Steffano dikutip Rabu, (30/7/2025).