4 Momen ketika Investasi Emas Dianggap Lebih Aman dari Kripto

Pada saat pasar keuangan mengalami guncangan, maka investor akan cenderung mengalihkan dana ke aset lindung nilai. Pada fase seperti ini, maka emas sering dianggap sebagai aset yang lebih aman karena volatilitasnya relatif lebih rendah dan jalur perdagangannya pun lebih matang.

Sebaliknya kripto yang kerap bergerak sangat liar pada periode tegang justru akan mengalami penurunan dengan cepat sebelum investor sempat menyesuaikan posisi. Pada momen seperti ini, maka prioritas beralih dari agresivitas ke konservasi modal, sehingga emas dianggap lebih cocok untuk menjaga kestabilan portofolio.

Aturan terkait kripto dapat berubah atau ketat sewaktu-waktu, mulai dari kebijakan pajak, pembatasan transaksi, hingga kewajiban verifikasi yang dapat memperlambat akses yang ada. Ketidakpastian ini hanya akan menambah lapisan risiko non pasar, sebab dana yang tertahan atau biaya transaksi secara mendadak justru bisa meningkat tanpa diantisipasi.

Di luar regulasi, ekosistem kripto dapat membawa resiko teknis, seperti kegagalan dompet, peretasan bursa, hingga salah kirim aset yang sulit untuk dibatalkan. Pada saat risiko infrastruktur seperti ini semakin tinggi, maka emas dapat menjadi aset yang menenangkan untuk dipilih.

Jika kamu sedang mempersiapkan dana untuk tujuan dekat seperti uang muka rumah atau biaya sekolah, maka stabilitas bisa menjadi faktor utama. Pada horizon singkat, ruang pemulihan pada saat harga jatuh tidak terbatas, sehingga fluktuasi tajam dapat mengganggu rencana yang telah disusun sebelumnya.

Emas yang cenderung kurang volatil dibanding banyak aset kripto justru lebih pas untuk memastikan kepastian nilai pada periode pendek tersebut. Fokusnya bukan untuk memaksimalkan imbal hasil, melainkan meminimalisir kemungkinan kejutan harga agar tujuannya tetap berjalan sesuai jadwal.

Pada periode inflasi yang meningkat, pelemahan nilai tukar, hingga ketegangan geopolitik, maka investor global akan mencari aset yang tidak bergantung pada satu sistem keuangan. Emas memiliki reputasi panjang sebagai penyimpanan nilai lintas negara, sehingga permintaannya kerap kali naik.

Kripto memiliki narasi pelindung nilai, namun adopsinya belum merata dan pergerakan harga sangatlah dinamis, sehingga membuat sebagian investor merasa ragu. Dalam momen proteksi daya beli seperti ini, memang emas dianggap lebih ideal karena diterima secara luas, mudah diuangkan, dan rekap jejaknya teruji dengan baik.

Emas tidak selalu bisa dianggap lebih baik daripada kripto. Namun. pada momen-momen dimana volatilitas ekstrim dan terjadi ketidakpastian regulasi, maka emas kerap dianggap sebagai opsi untuk menjaga nilainya. Jika perlu, kombinasikan keduanya secara proporsional agar bisa memeroleh manfaat diversifikasi yang terbaik!