4 Tips Mengajukan Pinjaman untuk Usaha Kecil dan Menengah

Mengajukan pinjaman untuk usaha kecil dan menengah (UKM) seringkali menjadi salah satu cara yang ditempuh demi mengembangkan dan mengelola bisnis agar jauh lebih efektif. Namun proses ini terasa sangat kompleks dan menantang bagi mereka yang tidak memiliki persiapan matang.
Memahami cara pinjam uang di bank dengan benar adalah kunci untuk kelancaran perolehan dana serta mendapatkan nominal yang sesuai dengan kebutuhanmu. Baik itu untuk ekspansi usaha, pembelian peralatan, hingga modal usaha, setiap pinjaman memiliki persyaratan dan prosedur yang berbeda-beda. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan demi membantu kelancaran proses pengajuan.
1. Tentukan tujuan pinjaman

Sebelum mengajukan pinjaman, penting menentukan untuk apa dana tersebut akan digunakan. Apakah untuk ekspansi usaha, pembelian peralatan, atau modal kerja? Menentukan tujuan ini akan membantumu dalam memilih jenis pinjaman yang tepat dan memudahkan proses pinjam dana ke bank.
Misalnya kalau kamu membutuhkan dana jangka pendek untuk membeli persediaan menjelang musim ramai, maka pinjaman modal kerja bisa menjadi pilihan yang baik. Sebaliknya, kalau kamu membutuhkan dana untuk membeli aset tetap seperti mesin atau kendaraan operasional, pinjaman investasi dengan tenor lebih panjang mungkin cocok.
2. Periksa kelayakan kredit

Pastikan kamu memiliki riwayat kredit yang baik. Biasanya pihak bank akan memeriksa riwayat kreditmu untuk menilai risiko. Dengan memiliki riwayat kredit yang baik, peluang kamu untuk mendapatkan persetujuan dari bank akan semakin besar. Kalau riwayat kredit kamu kurang baik, pertimbangkan untuk memperbaikinya terlebih dahulu.
3. Siapkan dokumen yang diperlukan

Cara pinjam uang di bank pasti tidak luput dari proses pengumpulan dokumen. Pastikan kamu sudah mengetahui dokumen apa saja yang harus dilengkapi saat mengajukan pinjaman, setiap lembaga perbankan memiliki persyaratan yang berbeda-beda.
Namun secara umum bank akan meminta berkas seperti KTP, NPWP, laporan keuangan usaha, bukti penghasilan serta dokumen yang menunjukkan legalitas usahamu. Untuk usaha kecil dan menengah, dokumen keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, dan rekening koran juga bisa menjadi syarat penting.
4. Pertimbangkan pinjaman secara online

Di era digital, banyak orang mulai beralih ke pinjaman berbasis online karena kemudahan dan kecepatan prosesnya. Pinjaman yang seperti ini dapat menjadi salah satu solusi bagi usaha kecil dan menengah yang membutuhkan dana cepat tanpa harus melalui prosedur yang rumit seperti di bank tradisional.
Saat memilih layanan pinjaman digital, pastikan untuk menentukan platform yang terpercaya dan sudah diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK). Pilih platform yang punya alamat jelas dan layanan pengaduan yang memadai. Dengan begitu, pinjaman digital juga mampu berperan banyak pada solusi finansial untuk usaha kamu.
Neo Pinjam: bantuan finansial melalui pinjaman bank

Bank Neo Commerce (BNC) melalui aplikasi neobank telah dipercaya oleh puluhan juta pelanggan. Keberhasilan BNC tidak lepas dari loyalitas nasabah dan juga kinerja yang terus-menerus meningkat. PT Bank Neo Commerce Tbk berizin & diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Salah satu layanan unggulan BNC adalah Neo Pinjam yang menawarkan berbagai kemudahan dalam mendapatkan dana atau pinjaman tanpa agunan dengan proses pengajuan yang cepat dan mudah serta pencairan dana langsung ke rekening debitur. Walaupun mudah, tetap ada proses evaluasi kelayakan yang dilakukan. Pinjaman ini juga mengandung risiko sehingga sebaiknya kamu mempertimbangkan kemampuan finansial terlebih dahulu.
Melalui layanan Neo Pinjam, BNC bertekad untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan termasuk bantuan finansial yang akan meningkatkan taraf hidup masyarakat di masa mendatang. Rasakan sendiri kemudahannya, ajukan pinjaman bank di aplikasi neobank dari Bank Neo Commerce sekarang! (WEB/AD)