Prediksi Kontroversial: Bitcoin Bisa Bangkrut dalam 7–11 Tahun

- Halving Bitcoin mengurangi imbalan penambangan, menurunkan jumlah penambang, dan melemahkan anggaran keamanan.
- Tanpa insentif yang cukup, jaringan menghadapi risiko sensor atau serangan 51%.
- Dalam 11 tahun, imbalan blok hanya akan menghasilkan 0,39 BTC per blok.
Bitcoin terus mengalami tekanan pasar, turun hampir 4 persen dalam 30 hari terakhir dan belum menunjukkan tanda pemulihan signifikan. Prediksi kontroversial dari analis Justin Bons memicu perdebatan hangat di kalangan investor, pakar kripto, dan pengamat ekonomi global. Bons menekankan bahwa model keamanan Bitcoin menghadapi risiko runtuh dalam satu dekade mendatang.
Penyebab utamanya adalah imbalan penambangan yang semakin menurun akibat mekanisme halving, sementara biaya transaksi yang ada belum cukup untuk menjaga stabilitas dan keamanan jaringan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi serangan 51% dan ancaman bagi keberlanjutan jaringan, sehingga investor pun disarankan untuk lebih waspada dalam mengambil keputusan.
Simak penjelasan selengkapnya mengenai prediksi kontroversial terkait masa depan bitcoin sebagaimana dilansir Yahoo! Finance.
1. Risiko penurunan imbalan penambangan dan keamanan jaringan
Justin Bons, pendiri Cyber Capital, menekankan bahwa halving Bitcoin akan mengurangi imbalan penambangan secara signifikan, menurunkan jumlah penambang, dan melemahkan anggaran keamanan. Tanpa insentif yang cukup, menurutnya, jaringan menghadapi risiko sensor atau serangan 51%.
Bons memperingatkan, pengembang mungkin terpaksa meningkatkan suplai di atas 21 juta koin, yang berpotensi memecah rantai blok dan menghentikan Bitcoin. Perhitungannya menunjukkan bahwa dalam 11 tahun, imbalan blok hanya akan menghasilkan 0,39 BTC per blok, setara sekitar $2,3 miliar per tahun berdasarkan harga saat ini.
2. Tanggapan pakar

Prediksi ini memicu tanggapan dari sejumlah pakar. Joel Valenzuela dari Dashpay menilai bahwa banyak pihak tetap memiliki insentif untuk menjaga kelangsungan Bitcoin lebih dari satu dekade. Sementara itu, beberapa pihak menekankan sejarah Bitcoin yang mampu beradaptasi dengan lonjakan biaya transaksi dan solusi skala jaringan.
Michael Saylor, Executive Chairman Strategy, menegaskan bahwa batas maksimal 21 juta koin adalah prinsip fundamental yang menjaga nilai Bitcoin. Pengalaman fork seperti Bitcoin Cash menunjukkan bahwa split mungkin terjadi, tetapi tidak selalu merusak aset.
3. Strategi investor menghadapi ketidakpastian pasar

Investor kripto disarankan untuk menyiapkan strategi diversifikasi sebagai langkah antisipasi terhadap potensi risiko yang mengintai. Logam mulia, properti, dan berbagai aset alternatif dapat menjadi pelindung nilai ketika pasar menghadapi ketidakpastian.
Selain itu, memahami profil risiko pribadi dan mekanisme operasional Bitcoin sangat penting agar setiap keputusan investasi lebih aman, rasional, dan terukur. Dengan pendekatan yang tepat, investor dapat meminimalkan potensi kerugian sekaligus tetap memanfaatkan peluang pertumbuhan di pasar kripto yang dinamis dan terus berkembang.
Perencanaan keuangan yang matang dan pemantauan tren pasar secara berkala juga menjadi kunci agar portofolio investasi tetap stabil dan mampu menghadapi gejolak harga yang mungkin terjadi di masa depan.