Presdir Allianz: Milenial dan Gen Z Dilema Prioritaskan Dana Darurat

Jakarta, IDN Times - Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia, Sunadi Tan menjelaskan finansial yang stabil itu berasal dari pemasukan yang sehat dan terlindungi. Dalam upaya menstabilkan keuangan, banyak generasi Milenial dan Gen Z yang menghadapi dilema mengenai alokasi dana darurat. Namun, pertanyaan muncul apakah dana tersebut akan digunakan untuk menjaga kestabilan pendapatan atau justru dihabiskan untuk kebutuhan konsumtif, seperti membeli iPhone baru, jalan-jalan, atau menonton konser.
Hal ini disampaikan saat menjadi pembicara dalam Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024 tepatnya di sesi Financial Literacy and Entrepreneurship: Building Wealth and Stability for the Future.
"Untuk bisa menstabilitaskan finansial, bayangin ya kita punya pohon yang rindang. Pohon yang rindang itu atasnya itu ada asetnya kita. Termasuk keluarga kita, termasuk rumah kita, termasuk saudara kita semua itu asetnya kita. Tapi suatu pohon yang rindang, yang sehat, dia harus akarnya sehat. Dia harus punya akar yang bisa merambat ke mana-mana. Akar itu adalah income-nya kita," kata dia, Selasa (22/10/2024).
Dia mengatakan hal yang harus dilakukan adalah disiplin dengan menyisihkan dana yang ada untuk melindungi diri. Apapun pemasukan dan jumlahnya seseorang kata dia harus melindungi diri dengan kemampuan masing-masing.
Meski begitu, banyak dari generasi ini merasa kesulitan untuk memprioritaskan dana darurat karena tingginya biaya hidup. Jadi pertimbangan memiliki asuransi sering diabaikan.
"Saya tahu Generasi Gen Z dan Milenial itu bilangnya oke, ini bukan prioritas saya, karena saya gak punya budget. Living cost saya itu terlalu tinggi," kata dia.
Berdasarkan data Allianz, 60 persen dari pembayaran premi tahunan perusahaan asuransi tersebut, yang mencapai Rp12 triliun, berasal dari generasi Millennial dan Gen Z. Bahkan, 40 tahun ke bawah adalah kelompok yang paling sering mengajukan klaim, terutama terkait penyakit ringan seperti diare, yang tidak memandang usia.
Dengan demikian, kunci utama untuk generasi muda adalah disiplin dalam menyisihkan dana darurat guna melindungi pendapatan mereka di masa depan.