Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prospek Kripto di 2026, Apakah Masih Menjanjikan?

Ilustrasi koin kripto (freepik.com)
Ilustrasi koin kripto (freepik.com)
Intinya sih...
  • Perubahan paradigma investor besar, 83% berencana meningkatkan alokasi aset kripto tahun ini. Pemicunya termasuk pencabutan aturan SAB 121 oleh SEC dan minat pada produk kripto seperti stablecoin dan ETP.
  • Kripto bukan hanya instrumen investasi, tetapi juga kebutuhan nyata di negara dengan mata uang tidak stabil.
  • Regulasi membawa tingkat kepercayaan baru, namun risiko tetap ada akibat dampak kebijakan politik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Beberapa tahun lalu, pasar kripto identik dengan spekulasi liar. Meme coin melonjak hanya berbekal hype media sosial, sementara banyak investor mendadak kaya lalu bangkrut seketika. Menjelang 2026, wajah industri ini berubah signifikan. Regulasi makin jelas, infrastruktur makin kokoh, dan arah pembahasan beralih dari sekadar hype menuju utilitas nyata.

Supachai “Kid” Parchariyanon, pendiri SeaX Ventures, menilai kripto kini memasuki fase baru. “Debat sudah bergeser dari ‘kripto sebagai instrumen spekulatif’ ke ‘kripto sebagai infrastruktur penting’,” ujarnya.

SeaX sendiri mendukung ekosistem seperti Solana dan Band Protocol yang berperan sebagai fondasi sistem terdesentralisasi. Parchariyanon menegaskan, meski pergerakan harga token masih siklikal, lapisan infrastruktur kripto kini setara dengan peran cloud dan keamanan siber dalam portofolio teknologi modern.

1. Investor institusi mulai serius

Ilustrasi koin kripto (freepik.com)
Ilustrasi koin kripto (freepik.com)

Perubahan paradigma juga terlihat di kalangan investor besar. Survei EY-Parthenon dan Coinbase pada Januari 2025 menunjukkan, 83 persen investor institusi berencana meningkatkan alokasi aset kripto tahun ini.

Salah satu pemicunya adalah pencabutan aturan SAB 121 oleh SEC, yang sebelumnya menghambat bank dalam menyimpan aset digital. Dengan hambatan itu hilang dan regulasi makin jelas, institusi kian percaya diri masuk ke pasar kripto.

Produk kripto yang paling diminati meliputi stablecoin, dana tokenisasi, hingga exchange-traded products (ETP). Menurut survei, 69% investor memilih ETP sebagai instrumen utama.

2. Antara kegunaan dan risiko

Ilustrasi risiko investasi (freepik.com)
Ilustrasi risiko investasi (freepik.com)

Bagi Kimberly Rosales, pendiri fintech ChainMyne, kripto bukan sekadar instrumen investasi, melainkan kebutuhan nyata.

“Di Amerika Latin, di mana mata uang lokal sering tidak stabil dan akses perbankan terbatas, kripto menjadi solusi penting untuk transaksi harian maupun strategi investasi,” jelasnya.

Meski optimistis, Rosales mengingatkan bahwa industri ini masih berkembang cepat. Regulasi membawa tingkat kepercayaan baru, termasuk lewat produk seperti Crypto IRA dan ETF, namun risiko tetap ada.

Ia juga menyoroti dampak kebijakan politik, seperti RUU Anti-CBDC di AS yang melarang penerbitan dolar digital versi pemerintah. “Langkah itu mungkin disukai pendukung privasi, tetapi bisa melemahkan daya saing Amerika ketika negara lain meluncurkan aset digital berbasis negara,” katanya.

3. Siapa yang masih layak berinvestasi?

Ilustrasi investasi (freepik.com)
Ilustrasi investasi (freepik.com)

Para ahli menilai, investor yang masih mengejar meme coin atau token hype sudah tertinggal tren. Fokus kini bergeser pada proyek berjangka panjang dengan manfaat nyata.

“Ini saat yang tepat bagi investor jangka panjang yang memahami peran kripto sebagai infrastruktur,” ujar Parchariyanon. Ia menekankan fokus pada solusi riil, mulai dari identitas digital, kepatuhan, hingga sistem pembayaran.

Rosales sependapat. “Jika alasan investasi hanya untuk ikut-ikutan tren, sebaiknya dipertimbangkan kembali. Namun, bagi yang mengejar diversifikasi, likuiditas tahan inflasi, atau akses keuangan global, kripto masih menyimpan potensi besar,” ujarnya.

Industri kripto 2026 tampil lebih dewasa dibanding era 2018. Dengan regulasi yang jelas, minat institusi yang meningkat, serta penerapan di dunia nyata, peluang investasi tetap terbuka.

Euforia “gold rush” mungkin sudah berakhir, namun bagi investor yang rela meninggalkan hype dan berfokus pada strategi, inilah saat paling cerdas untuk masuk.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Prospek Kripto di 2026, Apakah Masih Menjanjikan?

29 Sep 2025, 15:25 WIBBusiness