- Telepon mendadak dari “keluarga” yang meminta uang secara mendesak
- Iklan video palsu dari selebritas yang mempromosikan produk atau investasi tertentu
5 Strategi Mengamankan Dana di Era Scam Berbasis AI

- AI meningkatkan risiko penipuan sulit dikenali, seperti voice cloning dan deepfake.
- Penipuan baru melalui situs tiruan dan manipulasi mesin pencari AI semakin marak.
- Cara amankan uang dari penipuan AI: waspadai permintaan mencurigakan, verifikasi sumbernya, gunakan kanal resmi, terapkan pengamanan digital kuat, aktifkan notifikasi transaksi dan monitoring kredit.
Kemajuan artificial intelligence (AI) kini membuat pelaku kejahatan digital semakin mudah membuat penipuan yang terlihat meyakinkan. Jika dulu scam mudah dikenali dari typo atau alamat email mencurigakan, kini tanda-tanda itu makin sulit ditemukan.
Lindsay Sacknoff, Head of Consumer Banking di Ally, mengungkapkan teknologi AI memungkinkan penipu mengotomatisasi serangan ke banyak target sekaligus, membuat pesan yang sangat personal, hingga menciptakan situs dan konten yang tampak autentik.
Berikut ancaman penipuan AI yang paling sering terjadi dan cara melindungi diri.
1. Jenis penipuan AI yang paling banyak bermunculan

Sacknoff menjelaskan bahwa berkembangnya teknologi seperti voice cloning, deepfake, dan pembuatan video AI meningkatkan risiko penipuan yang sulit dikenali. Pelaku dapat memalsukan suara, gambar, bahkan video seseorang—termasuk keluarga atau figur publik.
Beberapa skenario yang perlu diwaspadai meliputi:
Suara yang terdengar sangat meyakinkan dan memintamu transfer dana atau memberikan akses perangkat
2 model penipuan baru

Dua model penipuan baru yang juga marak diantaranya:
- Credential Harvesting Sites (Situs Penipu Pengambil Data)
Scammer menggunakan AI untuk membuat situs tiruan yang hampir tidak bisa dibedakan dari situs asli.
Jika korban memasukkan username dan password, pelaku akan menelepon sambil berpura-pura sebagai bank untuk mendapatkan OTP.
Hasil akhirnya: pelaku bisa membobol akun bank dengan mudah.
- AI Answer Engine Poisoning (Manipulasi Mesin Pencari AI)
Pada metode ini, scammer memanipulasi hasil pencarian AI sehingga korban diarahkan ke situs bank palsu dengan nomor layanan pelanggan palsu.
Tujuannya: membuatmu menghubungi langsung scammer, bukan bank asli.
Cara mengamankan uangmu dari penipuan berbasis AI

1. Waspadai permintaan yang mencurigakan
Hati-hati jika ada yang:
- Mendesakmu mengirim uang
- Meminta data pribadi
- Menggunakan ancaman atau tekanan emosional
Bank atau institusi tepercaya tidak pernah meminta transaksi untuk “mengamankan dana” atau menyuruhmu menyimpan rahasia dari keluarga.
2. Selalu verifikasi sumbernya
- Jika ada panggilan atau pesan yang terasa aneh, jangan langsung merespons.
- Hindari klik link yang tidak jelas.
- Hubungi pihak terkait melalui nomor resmi.
- Membuat “kata sandi rahasia keluarga” juga bisa menghindarkanmu dari vishing.
3. Gunakan Kanal Resmi
Jangan mengandalkan ringkasan AI untuk mencari nomor customer service.
Selalu periksa website resmi atau kartu debit/kredit untuk mendapatkan kontak yang benar.
4. Terapkan Pengamanan Digital yang Kuat
Gunakan:
- Password manager
- Passkeys
- Multi-factor authentication (MFA)
Aktifkan update otomatis agar perangkat terlindungi dari celah keamanan.
5. Aktifkan Notifikasi Transaksi dan Monitoring Kredit
Pantau aktivitas rekening dan laporan kredit secara berkala. Ini membantumu mengambil tindakan cepat bila ada transaksi mencurigakan.
Sebagai penutup, tetaplah waspada dan jangan mudah percaya pada pesan, panggilan, atau situs yang tampak meyakinkan sekalipun. Dengan memahami taktik penipu berbasis AI dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat, kamu bisa menjaga data pribadi serta uangmu tetap aman. Ingat, perlindungan terbaik selalu dimulai dari kewaspadaan diri sendiri.


















