Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Melunasi Utang yang Menumpuk

ilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)
ilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)

Utang yang menumpuk bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti terdesak kebutuhan hidup hingga mengikuti lifestyle. Zaman sekarang, utang bisa didapatkan dengan mudah.

Hampir semua platform e-commerce hingga e-wallet menyediakan fasilitas PayLater. Bahkan, tak sedikit pula bank digital yang menawarkan pinjaman dan bisa cair dalam hitungan menit. Belum lagi akun-akun pinjaman online (pinjol) yang menawarkan hal serupa.

Berutang memang sah-sah saja, asal bisa membayarnya. Namun, bila utang sudah telanjur menumpuk, sebaiknya kamu mengatur ulang keuanganmu. Yuk, simak lima tips melunasi utang yang menumpuk berikut ini!

1. Buat daftar utang dari yang terbesar hingga terkecil

ilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)
ilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)

Pertama-tama, catat semua utang yang kamu miliki. Urutkan dari utang yang paling besar hingga terkecil. Catat juga jumlah pokok utang, bunga, dan tanggal jatuh tempo.

Selanjutnya, buat daftar prioritas pembayaran. Dahulukan membayar utang berbunga paling tinggi dan memiliki denda keterlambatan yang besar. 

2. Atur ulang anggaran bulanan

ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)

Kalau kamu biasanya membiarkan uang masuk dan keluar begitu saja, coba sekarang atur ulang anggaran bulanan. Catat seluruh pemasukan, kemudian buat daftar pengeluaran wajib. Misalnya, anggaran untuk kebutuhan makan, dapur, listrik, paket data, dan transportasi sehari-hari.

Catat semua pengeluaran sehari-hari, bahkan hal sesederhana bayar parkir sekali pun. Catatan itu akan memperlihatkan ke mana perginya semua uangmu.

Jangan lupa, kurangi pengeluaran yang tidak penting. Kalau kamu biasanya ngopi cantik di kafe setiap hari, coba kurangi jadi satu kali per minggu. Prioritaskan dana untuk melunasi utang setelah kebutuhan dasar terpenuhi.

3. Lakukan metode avalanche atau snowball

ilustrasi utang (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi utang (IDN Times/Aditya Pratama)

Dilansir MoneyTips, ada dua metode untuk melunasi utang, yakni avalanche dan metode snowball. Metode avalance berfokus pada pembayaran utang dengan bunga paling tinggi, baru kemudian membayar utang berbunga rendah.

Sementara, metode snowball berfokus pada utang yang jumlahnya kecil. Setelah lunas, fokuskan pembayaran pada utang yang jumlahnya besar.

4. Cari penghasilan tambahan

Ilustrasi kerja. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi kerja. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kalau penghasilanmu sudah mentok hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, itu artinya kamu perlu mencari penghasilan tambahan. Zaman sekarang, ada banyak cara untuk menambah pundi-pundi uang dari ponsel. Misalnya, menjadi affiliate e-commerce, dropshipper, atau menjadi penulis freelance di banyak situs. 

Selain itu, kamu juga bisa melakukan decluttering barang-barang di rumahmu. Mulai pilah dan pilih barang-barang yang tidak kamu pakai, misalnya baju, aksesoris, sepatu. Jual barang-barang itu untuk mendapatkan uang tambahan.

5. Hindari utang baru

Ilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)
Ilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)

Selama kamu dalam proses pelunasan utang, hindari meminjam uang lagi, ya. Jangan sampai kamu gali lubang tutup lubang. Sebab, mengambil utang baru hanya akan menambah risiko gagal bayar. 

Apabila jumlah utangmu cukup besar, cobalah untuk negosiasi dengan kreditor. Siapa tahu suku bunga bisa dikurangi atau jatuh tempo pembayaran bisa diperpanjang. Dengan demikian, ini akan meringankan beban pembayaran utang.

Kelima tips di atas dapat kamu terapkan untuk melunasi utang-utangmu yang menumpuk. Setelah lunas, jangan sampai terlilit utang lagi, ya. Upayakan hanya berutang untuk hal yang produktif, oke?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us