4 Tips Sukses Wawancara Kerja, Bikin Pewawancara Terkesan Sama Kamu!

Ada langkah-langkah yang sangat mudah untuk membuat pewawancara menyukai kamu. Baik itu panggilan langsung atau video call, kamu perlu melakukan kontak mata. Ini tidak berarti terus menerus menatap mereka dalam jangka waktu yang lama. Ini tentang menunjukkan bahwa kamu memperhatikan apa yang dikatakan orang tersebut dan menyerap informasinya.

Bersamaan dengan kontak mata, anggukkan kepala kamu sesekali untuk mengakui bahwa kamu setuju dan memahami apa yang mereka bicarakan. Ketika waktunya tepat, kamu ingin menawarkan senyuman dan kilauan tertentu di mata kamu untuk menunjukkan bahwa kamu tertarik pada peran dan perusahaan.

Tetap hadir pada saat itu. Jangan gelisah di tempat duduk kamu, berpaling dari kamera atau tampak terganggu. Jika kamu berada di kantor orang tersebut, ingatlah untuk duduk tegak, tarik bahu kamu ke belakang dan pertahankan suasana santai. Pada panggilan video, kamu perlu memastikan bahwa pencahayaan dan kualitas suara dan video adalah yang terbaik. Latar belakang harus selaras dengan citra yang ingin kamu tampilkan.

Kita semua tahu bahwa kompensasi, kenaikan gaji, bonus, opsi saham, perkembangan karier, dan gaya kerja (jarak jauh, hibrida, di kantor, fleksibel) adalah hal terpenting yang kamu pikirkan. Kesampingkan semua itu untuk saat ini.

Pertanyaan-pertanyaan awal yang harus kamu tanyakan berkaitan dengan manajer perekrutan. Kamu ingin bertanya kepada pewawancara tentang apa yang membuat mereka memutuskan untuk bekerja di perusahaan ini. Tanyakan apakah mereka menyukai pekerjaan mereka atau tidak. Dengan sopan, kemukakan mengapa mereka memilih kamu dari semua kandidat lainnya.

Pertanyaan-pertanyaan ini akan membuat mereka berbicara. Kamu akan belajar banyak dari jawaban mereka. Ketika orang yang melakukan perekrutan berbicara lebih banyak daripada orang yang diwawancarai, itu pertanda baik. Pewawancara mulai mengatakan pada diri mereka sendiri bahwa mereka pasti menyukai kamu karena mereka menghabiskan begitu banyak waktu untuk menjual pekerjaan kepada kamu.

Kemudian, selama wawancara berikutnya, kamu bisa mengajukan pertanyaan tentang gaji, bonus, libur, dan hal-hal penting lainnya. Pertama-tama, kamu ingin mendapatkan persetujuan dan kemudian gaji dan negosiasi lainnya akan lebih mudah di kemudian hari.

Setiap orang memiliki pola bicara yang berbeda. Di daerah A misalnya, orang cenderung berbicara dengan cepat dan tiba-tiba. Orang-orang dari B mungkin memiliki tempo yang lebih santai, tenang, dan lebih lambat. Jika kamu tidak sadar akan gaya orang lain, itu bisa menjadi penghalang.

Cerminkan irama pewawancara. Ini tidak berarti meniru apa yang mereka katakan. Ini adalah seni menyesuaikan pola bicara kamu agar selaras dengan pewawancara. Hal ini akan membuat mereka merasa lebih nyaman.

Selain itu, gunakan nama mereka sesekali. Orang lebih menyukai dan merespons lebih baik ketika kamu menggunakan nama mereka dalam percakapan. Ini menarik mereka dan menciptakan sedikit keintiman. Jangan terlalu sering menggunakannya atau kamu akan berisiko mengasingkan orang tersebut dengan terlalu banyak pengulangan.

Tidak peduli betapa mengerikannya mantan atasan dan rekan kerja kamu, jangan mengatakan sesuatu yang negatif atau merendahkan mereka. Jika kamu melakukannya, semua orang dalam proses wawancara akan berasumsi bahwa kamu nantinya akan menjelek-jelekkan mereka juga ketika kamu pergi dan wawancara dengan perusahaan lain.

Kamu ingin tampil sebagai orang yang positif, termotivasi dan antusias. Tunjukkan bahwa kamu adalah pemain tim. Hindari bersikap sombong. Sebaliknya, bersikaplah tulus dan otentik. Biarkan mereka melihat kamu yang sebenarnya.