Pencatatan dua obligasi dan satu sukuk PT Merdeka Battery Materials Tbk dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk pada pekan ini.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI hingga saat ini berjumlah 650 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp519,8 triliun dan 117,277 juta dolar AS.
Jakarta, IDN Times - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, total emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun ini mencapai Rp135,87 triliun. Pada pekan ini terdapat dua pencatatan dua obligasi dan satu sukuk di pasar modal Indonesia.
Sekretrais Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan, dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2025 di BEI sebanyak 119 emisi dari 66 emiten.
PT Merdeka Battery Materials Tbk pada Kamis (21/8) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Merdeka Battery Materials Tahap II Tahun 2025, dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp1.323.190.000.000 dan sukuk Rp1.777.875.000.000.
"Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi dan sukuk tersebut masing-masing idA (Single A) dan idA(sy) (Single A Syariah) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai wali amanat," kata Kautsar dalam keterangannya, dikutip Minggu (24/8/2025).
Kemudian pada Jumat (22/8), PT Sinar Mas Multiartha Tbk mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Sinar Mas Multiartha Tahap III Tahun 2025 (SMMA03CN3) dengan nilai nominal sebesar Rp300 miliar, tingkat bunga 8,50 persen per tahun, jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi. Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia (KRI) untuk Obligasi Berkelanjutan III Sinar Mas Multiartha Tahap III Tahun 2025 adalah irAA (Double A) dengan wali amanat PT Bank KB Bukopin Tbk.
Dengan keseluruhan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI hingga saat ini berjumlah 650 emisi.
"Dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp519,8 triliun dan 117,277 juta dolar AS, yang diterbitkan oleh 139 emiten," ujar Kautsar.
Sementara Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI mencapai 194 seri. Adapun nilai nominalnya sebesar Rp6.221,26 triliun dan 502,10 juta dolar AS.
Selain itu, di BEI juga tercatat sebanyak tujuh emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai mencapai Rp2,13 triliun.