Ini 5 Tanda Kamu Sudah Siap Buat Berinvestasi

Sudah siap?

Jakarta, IDN Times - Berinvestasi bisa membantu kamu untuk mencapai kesuksesan finansial. Misalnya saja jika kamu ingin pensiun dengan nyaman, membeli rumah baru, atau sekadar mencari uang tambahan maka menabung dan berinvestasi dapat menjadi kendaraan kamu untuk mencapai tujuan tersebut.

Tentu saja, hal itu tidak bisa kamu peroleh secara instan dengan hanya sekedar berinvestasi. Sebab, kamu membutuhkan dedikasi dan komitmen untuk mencapai kesuksesan dalam berinvestasi.

Jika kamu belum siap secara mental dan finansial untuk mulai berinvestasi, kamu sama saja sedang membawa diri kamu menuju kegagalan. Jadi, apa saja tanda yang menunjukkan bahwa kamu sudah siap untuk mulai berinvestasi? Berikut jawabannya dikutip dari GOBankingRates!

Baca Juga: 5 Langkah Memulai Investasi Reksa Dana, Cocok buat Pemula!

1. Kamu punya rencana

Ini 5 Tanda Kamu Sudah Siap Buat Berinvestasipixabay.com/jarmoluk (ilustrasi perencanaan keuangan)

Kamu tidak dapat mencapai tujuan keuangan yang kamu inginkan tanpa memiliki gambaran seperti apa tujuan tersebut.

Memiliki keinginan bahwa kamu ingin menabung dan berinvestasi merupakan langkah awal yang baik. Namun, peluang kamu untuk sukses akan jauh lebih besar jika kamu terlebih dahulu memetakan arahnya.

Jadi, coba tuliskan dengan jelas apa yang kamu ingin capai sehingga dapat menentukan tujuan keuangan kamu secara hitam dan putih. Alasan umum orang berinvestasi adalah untuk mendanai masa pensiun, menabung untuk biaya kuliah, dan menghasilkan pendapatan.

Setelah kamu mengetahui apa yang kamu inginkan dari uang kamu, kamu akan lebih siap untuk menentukan jenis investasi yang sesuai dengan tujuan kamu. Kamu boleh saja memiliki lebih dari satu tujuan sekaligus.

2. Kamu sudah tidak memiliki utang

Ini 5 Tanda Kamu Sudah Siap Buat Berinvestasiilustrasi bebas utang (pexels.com/Puwadon Sang-ngern)

Menurut GOBankingRates, utang adalah pembunuh dalam hal mencapai tujuan keuangan. Pembayaran utang tidak hanya menguras arus keuangan kamu yang seharusnya dapat digunakan untuk menabung dan berinvestasi, tapi juga suku bunga utang yang sangat tinggi.

Dengan bunga utang yang tinggi, berarti utang kamu akan berlipat ganda dalam waktu kurang dari beberapa tahun saja jika dibiarkan begitu saja. Dengan beban seperti itu pada keuangan kamu, akan sulit, bahkan mustahil, untuk menyisihkan uang dalam jumlah besar untuk program investasi.

Baca Juga: Bingung Berapa Dana Darurat yang Kamu Butuhkan? Begini Rumusnya

3. Kamu memiliki dana darurat

Ini 5 Tanda Kamu Sudah Siap Buat Berinvestasiilustrasi dana darurat (pexels.com/Dids)

Dana darurat merupakan tulang punggung dari program keuangan yang sukses. Dengan dana darurat, kamu tidak hanya dapat menghindari mengambil uang dari arus kas bulanan untuk menutupi pengeluaran tak terduga, tetapi juga mencegah kamu terjebak utang.

Jika kamu memiliki sejumlah uang tunai yang cukup besar yang disisihkan untuk keadaan darurat, para ahli merekomendasikan setidaknya tiga hingga enam bulan pengeluaran. Jadi, kamu dapat mulai mendedikasikan uang tunai untuk portofolio investasi kamu.

4. Kamu telah melakukan riset

Ini 5 Tanda Kamu Sudah Siap Buat BerinvestasiFinansialku.com

Meskipun kamu harus bebas menyerap sebanyak mungkin informasi mengenai investasi tertentu, kamu tetap harus melakukan riset sendiri. Tidak ada investasi yang tepat untuk semua orang, dan tujuan investasi serta toleransi risiko kamu sendiri dapat membantu memandu kamu menentukan investasi yang terbaik untuk kamu.

Cobalah untuk mengabaikan semua kebisingan tentang saham-saham yang menjadi berita utama yang melonjak drastis dalam satu minggu, atau apa pun tren investasi terbaru. Tetaplah berpegang pada investasi jangka panjang yang sudah terbukti dengan imbal hasil solid yang sesuai dengan kebutuhan pribadi kamu.

5. Kamu memahami risiko

Ini 5 Tanda Kamu Sudah Siap Buat Berinvestasiilustrasi perencanaan keuangan yang kurang baik (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Patut diingat, sehebat apapun seorang investor tetap bisa kehilangan uang saat berinvestasi dari waktu ke waktu. Hal itu terutama terjadi jika kamu berinvestasi pada saham.

Sebelum berinvestasi, kamu harus siap secara mental jika investasi kamu tidak berjalan sesuai harapan. Kamu juga harus memahami sepenuhnya seperti apa rasanya kehilangan puluhan persen dari nilai portofolio kamu.

Sangat mudah untuk mengisi kuesioner risiko dan mengatakan bahwa kamu bersedia mempertahankan investasi kamu jika mengalami kerugian jangka pendek yang signifikan, tetapi mengalaminya langsung adalah sesuatu yang sama sekali berbeda.

Baca Juga: Cara Menempatkan Investasi dalam Perencanaan Finansial, Gini Ilmunya!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya