Cara Menempatkan Investasi dalam Perencanaan Finansial, Gini Ilmunya!

Penempatan investasi harus direncanakan dengan baik

Jakarta, IDN Times - Mengatur atau mengelola keuangan adalah keahlian atau skill penting dalam hidup. Terutama bagi generasi sandwich, yang memiliki banyak tanggungan kebutuhan hidup, yakni orang tua, anak-anak, bahkan keluarga besar lainnya.

Bagi generasi tersebut, sangat penting menempatkan pos investasi dalam mengelola keuangan. Investasi akan membantu seseorang memiliki simpanan atau darurat, tapi bisa dikembangkan. Investasi itu bisa menjadi upaya dalam menghadapi inflasi bagi generasi sandwich.

Menurut Direktur PT Insight Investments Management (INSIGHT), Ria Meristika Warganda kenaikan berbagai biaya hidup karena inflasi, seringkali tidak dapat ditopang dengan kenaikan penghasilan yang didapatkan. 

Untuk itulah, investasi menjadi penting direncanakan sejak awal dalam pengelolaan anggaranmu. Yuk simak selengkapnya pembahasan mengenai cara mengatur dana investasi dalam perencanaan keuangan.

Baca Juga: 10 Tips Investasi Jam Tangan Mewah yang Wajib Diketahui

1. Penempatan instrumen investasi perlu direncanakan sejak awal

Cara Menempatkan Investasi dalam Perencanaan Finansial, Gini Ilmunya!ilustrasi perencanaan keuangan (unsplash.com/@kellysikkema)

Bagi generasi sandwich, Ria sangat menyarankan untuk menempatkan instrumen investasi melalui perencanaan keuangan sejak awal. Hal itu adalah langkah dasar yang perlu dilakukan.

“Dengan memulai perencanaan keuangan sedini mungkin, generasi sandwich bisa lebih siap menghadapi tantangan finansial yang dihadapi di masa depan. Perencanaan keuangan dimulai dari diri sendiri dengan menentukan strategi alokasi aset atau anggaran,” tutur Ria.

Baca Juga: 5 Tips Perencanaan Keuangan di Usia 20-an untuk Masa Depan  

2. Mengalokasikan dana untuk kebutuhan hingga investasi saat mengelola keuangan

Cara Menempatkan Investasi dalam Perencanaan Finansial, Gini Ilmunya!Ilustrasi menghitung keuangan (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebagai panduan dalam perencanaan keuangan, beberapa pakar keuangan merekomendasikan bahwa sekitar 30-50 persen dari pendapatan bulanan harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer, seperti makanan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Sementara itu, sisa pendapatan dapat dialokasikan untuk tabungan dan investasi sebesar 25 persen, dana darurat sebesar 5 persen, kegiatan sosial seperti zakat dan sedekah sebesar 5 persen, dan kebutuhan tersier seperti keinginan atau hiburan sebesar 5 persen. Namun, sebaiknya alokasi untuk utang tidak melebihi 20 persen.

Namun, untuk generasi sandwich, alokasi keuangan dapat berbeda. Sebagai contoh, biaya untuk mendukung keluarga dan biaya kesehatan dapat dialokasikan dari anggaran untuk kebutuhan primer. Oleh karena itu, alokasi kebutuhan primer dapat dibagi menjadi 30 persen untuk kebutuhan pribadi sehari-hari, 10 persen untuk biaya pendukung orang tua, dan 10 persen untuk biaya kesehatan.

Ria mengatakan, hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa alokasi biaya lainnya tidak terganggu dan memenuhi kebutuhan keluarga secara keseluruhan.

"Harap diingat bahwa perencanaan keuangan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi keuangan masing-masing individu, sehingga dapat mencapai tujuan finansial yang diinginkan dengan efektif dan efisien," tuturnya.

3. Memilih instrumen investasi dengan bijak

Cara Menempatkan Investasi dalam Perencanaan Finansial, Gini Ilmunya!Pexels/Nataliya Vaitkevich

Untuk menempatkan instrumen investasi dalam mengatur keuangan, pemilihannya juga harus dilakukan dengan bijak. Untuk pemula, bisa mencoba menempatkan dana pada instrumen reksadana, di mana pengelolaan dananya dilakukan oleh Manajer Investasi (MI).

Ria mengatakan, INSIGHT menawarkan produk reksadana yang tepat untuk membantu mencapai tujuan perencanaan keuangan yang diinginkan dan dapat disesuaikan dengan profil risiko investor.

Salah satu contoh pilihan investasi jangka menengah hingga panjang, yaitu reksa dana pendapatan tetap syariah bernama Haji Syariah (I-Hajj Syariah Fund). Berdasarkan data per 31 Januari 2023, produk ini menunjukkan pertumbuhan kinerja yang baik dalam setahun terakhir.

“Reksa Dana Haji Syariah I-Hajj Fund punya konsistensi dalam hal performanya, sejak diluncurkan tahun 2005 dalam 10 tahun terakhir, total return Reksa Dana Haji Syariah I-Hajj Syariah Fund mampu mencapai lebih dari 90,86 persen (data per 31 Januari 2023) yang secara konsisten melampaui berbagai benchmark, termasuk pada saat periode pasar yang mengalami volatilitas tinggi seperti pada tahun 2013, 2015, 2018, dan 2020," kata Ria.

Dengan menggunakan strategi berinvestasi pada instrumen sukuk dengan durasi menangah, maka dapat menghasilkan potensi yield yang optimum dan menghasilkan potensi imbal hasil yang relatif stabil. Strategi ini juga membuat reksadana ini tetap tumbuh dalam kondisi pasar yang bergejolak.

“Insight Investments Management memiliki track record yang baik dan prudent dalam pengelolaan reksa dana, kami percaya bisa memberikan pilihan yang terbaik untuk mencapai tujuan keuangan anda tidak terkecuali untuk generasi sandwich. Mari mulai mengatur keuangan sejak dini, agar masa depan keluarga dan keuangan bisa lebih terjamin,” ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Produk Emas Antam yang Cocok untuk Investasi

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya